Xiumin mondar mandir tak jelas di ruang tamu. Wajahnya penuh kekhawatiran.
Di depannya ada D.O yang sedang menenangkan Sehun dan Kai yang menangis.
"Udahlah gapapa, Suho hyung bakal selamet. Kalian tenang aja" Ucap D.O walaupun di dalam hatinya pun tak kalah khawatir.
"Ga bisa hyung, ga bisa tenang." Kata Kai.
"Gimana kita bisa tenang kalo kita gatau kabar Suho hyung gimana?" Imbuh Sehun.
Sudah 2 jam seperti ini terus.
Xiumin yang mondar mandir sambil mencoba menghubungi Suho dan teman-teman seangkatannya.
Duo maknae yang menangis.
Dan D.O yang menenangkan mereka berdua.
Chen, Baekhyun, dan Chanyeol? Mereka pergi ke universitas MAMAplanet sejak 1 jam yang lalu.
Tapi hingga kini tak kunjung pulang atau memberi kabar apapun.
Lay? Tanpa mereka ketauhi, Lay sekarang bersama mayat Suho di sebuah tempat.
Lay menggendong mayat itu di pundaknya. Rasa sedih tak berhenti menghantam tubuhnya. Tapi disamping itu, ia juga sedikit bersyukur atas kematian Suho. Kenapa?
"Lay, kau pulang?"
"Iya ini aku. Dan Suho hyung, ibu."
"ASTAGA! APA YANG TERJADI?" Sang ibu menjerit.
"Suho hyung terkena ledakan saat di kampus. Dan aku yakin ledakan itu direncanakan." Jawab Lay.
"Dan dia sudah mati?" Tanya ibunya memastikan.
Lay mengangguk. Sorot ibunya terlihat sedih. Yah, siapa yang tidak sedih. Ketika merindukan seorang anak, yang sudah bertahun tahun bahkan ratusan tahun tidak bertemu. Hanya sekedar melihat dari jauh.
Tapi saat bisa bertemu dengan anaknya, malah dalam keadaan anaknya yang sudah mati?
Meskipun seperti ini, sama seperti Lay ia juga sedikit bersyukur. Karena dengan matinya Suho, misi nya dan Lay akan lebih mudah terlaksana.
"Sepertinya kita harus memulai ritual itu sekarang." Kata Lay.
Ibunya hanya menghela nafas.
"Sekarang belom waktunya, Lay. Tapi apa boleh buat. Ini sudah takdir." Jawab sang ibu.
"Taruhlah dulu Suho di kamarmu. Ibu akan menyiapkan ritualnya."
Lay bergegas membaringkan mayat Suho di kamarnya. Membaringkan tubuh tenang itu, kemudian menutupinya dengan kain hitam.
Dan berniat menyusul ibunya.Namun dering telfon lagi lagi menghentikan langkahnya.
"Xiumin hyung." Ucap Lay membaca nama kontak yang menelfon dirinya. Lay ragu untuk mengangkat. Tapi pada akhirnya pun ia tetap mengangkatnya.
"Halo Xiu hyung? Napa?"
"Lay lu tau kan kalo di kampus Suho ada ledakan? Lu sekarang di mana? Lu tau kabar Suho gak? Kita udah cari cari tapi tetep ga dapet kabar." Tanya Xiumin bertubi tubi dengan rasa khawatir yang sangat ketara.
Astaga Lay lupa. Ia belom memberi tau saudara saudaranya kabar Suho. Tapi tidak mungkin dia memberi tau kabar Suho sekarang. Toh nanti juga akan baik baik saja.
"Aaaaa.... Suho hyung.... Suho hyung, d-dia dia bareng gue. Tadi pas ledakan dia ada di cafe deket kostan dan ketemu sama gue. Trus sekarang lagi nganter gue ke rumah nenek gue." Ucap Lay terpaksa berbohong.
Terdengar helaan nafas lega dari sebrang sana.
"YAAMPUN UNTUNG AJA. Gue sama anak kostan udah khawatir sampe mampus. Syukur deh. Eh lu serius kan? Tapi si Suho ditelfon kok ga diangkat?"
"Hp nya Suho hyung ketinggalan di kampus katanya tadi."
"Oh gitu okke thanks, cepet pulang."
"Okke hyung."
Telfon dimatikan. Sebenarnya Lay merasa bersalah tapi yah mau bagaimana lagi. Ia bergegas menyusul ibunya untuk membantu persiapan ritual.
🚲
"Gimana hyung?" Tanya D.O ketika Xiumin mematikan telfonnya.
Yang ditanya malah tersenyum senang dan menjawab,
"Udah kalian tenang aja. Suho gapapa. Kata si Lay pas ledakan tadi Suho ketemu sama Lay di cafe deket kostan. Sekarang dia lagi nemenin Lay ke rumah neneknya. Kalo-"
"HAH ANJIR! KITA SUSAH SUSAH CARI, KHAWATIR SAMPE MO MENINGGOY SEDANGKAN YANG DIKHAWATIRIN MALAH ENAK ENAKAN NGE CAFE?"
Seluruh atensi tertuju di pintu depan, di mana teriakan itu berasal. Dan di pintu itu ada Chen, Baekhyun, dan Chanyeol. Sepertinya mereka baru saja sampai.
"Tapi kok ditelfon gak diangkat?" Tanya Chanyeol.
"Ishh mangkanya dengerin dulu anjir jan motong. Hp nya si Suho ketinggalan di kampus. Yaudah tuh hp ikut meledak." Ujar Xiumin sedikit emosi.
Semua penghuni kostan yang ada di situ menghela nafas lega. Mereka tidak tau saja apa yang sebenarnya terjadi.
Tapi tidak untuk Sehun. Si maknae ini entah mengapa merasa tidak tenang. Masih ada kekhawatiran. Rupanya ikatan batin HunHo yang bagaikan seorang anak dan ayahnya sangat erat.
Tidak pula untuk salah 1 dari mereka. Ia tau apa yang terjadi pada hyung nya itu. Ia juga tau kebohongan yang Lay ucapkan, lagi. Ia tau apa yang akan Lay lakukan kepada Suho.
Ia tau tentang bagaimana misi Lay. Ia tau tujuan kedatangan Lay. Dan tentang siapa mereka sebenarnya.
Ia tau semuanya.
Tapi ia masih tak berdaya. Ia hanya bisa diam dan mengikuti permainan sampai telah tiba waktunya.
-Xaveria CH

KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRES
Vampire-Tentang cela, air mata, perang, dan mati!- Siapa yang menyangka bahwa 9 pemuda yang minus akhlak ini nyatanya adalah vampir "istimewa" ? Mereka disebut X-EXØ. 9 pangeran yang misterius, dingin, kejam, nan berwibawa kini berubah menjadi 9 pemuda ya...