"Ini kok gelap banget sih anjir. Ga keliatan ini jalannya." Omel Chen saat memasuki terowongan bawah tanah yang D.O buat.D.O yang berjalan di depannya memutar kedua bola matanya dengan malas. "Gue bukan Baekhyun yang bisa ngeluarin cahaya. Lagian jalannya tinggal lurus doang."
"Kan bisa make obor."
"Gue bukan Chanyeol. Lo tuh elemen geledek, keluarin kekuatan lo."
"Dihh kalo gue make kekuatan gue yang ada lo kesetrum."
"Ya mangkanya lo diem aja. Sama gelap aja takut lo."
"Enak aja gue tu kagak takut. Cuman ngeri doang."
Begitulah bacotan mereka mengisi kesunyian di terowongan ini. Hingga tak lama setelahnya, D.O berhenti. Membuat Chen menabrak punggungnya karena tak bisa melihat apapun. "Aauww sakit, malik. Lo tuh udah tau gelap ga bisa ngeliat apa apa malah berhenti mendadak."
"Chen ini di depan sini penjara bawah tanahnya."
Chen menjitak kepala D.O dengan entengnya. "Chan chen chan chen. Gue masih hyung lo ya anjir. Eh mana penjaranya kok masih ga keliatan apa-apa."
"Ya maap kadang gue lupa kalo lo lebih tua dari gue." Sahut D.O sebelum melayangkan tinjunya pada dinding di depannya. Dinding itu runtuh menampilkan suasana penjara bawah tanah yang mengerikan. Sayap demon, tengkorak manusia, taring vampir, dan bola mata yang entah milik siapa menyambut kedatangan mereka. Semua itu diletakkan di dinding bagaikan hiasan.
Tak hanya itu, rupanya lorong yang gelap juga turut serta menyambut kedatangan mereka. Dengan langkah ragu mereka menyusuri lorong itu, mengukuti ke mana lorong itu
membawa mereka.Hingga di ujung, lorong itu bercabang menjadi dua. Entah jalan mana yang harus di pilih.
"Hyung ini gimana? Ke kanan atau kiri?"
Chen yang ditanya menggaruk kepalanya. Ia juga tak tau jalan mana yang harus dipilih. "Cap cip cup kembang kuncup. Pilih mana yang harus di....... cup. Kiri nih kiri."
D.O menatap Chen datar kemudian menjewer telinga Chen. Tapi pada akhirnya ia juga menyusuri lorong di sebelah kiri.
Tak terlalu lama mereka menyusuri lorong itu, hingga mereka menghentikan langkah ketika mendengar suara ringisan."Eh eh suara Xiu hyung kan itu?!" Tanya D.O memastikan.
Chen menganggukkan kepalanya. Hatinya dilanda kepanikan. "Iya suaranya Xiu hyung itu mah. Kayaknya kita milih lorong yang bener. Yaudah hayu cepet."
Chen dan D.O berlari menyusuri lorong ini. Lorong yang satu ini mengantarkan mereka pada suatu ruangan yang mirip seperti penjara. Tapi terlihat banyak prajurit yang ada di dalam sana.
"Itu penjaganya banyak bat kita masuknya gimana?" Tanya Chen bersembunyi di dekat pintu dan menjulurkan kepalanya, mengintip ruangan itu.
Sedangkan D.O malah mengusap kepala gundulnya dan dengan percaya dirinya menapakkan kakinya tepat di depan pintu. "Ya gimana lagi? SERANG AJA LAH ANJIR!'"
"D.O KAMPRETTTTT!" Teriak Chen sebelum megikuti D.O berlari masuk dan menyerang para prajurit yang menjaga ruangan ini.
D.O mengeluarkan belasan batu berbentuk pisau yang tajam. Ia melemparkan batu batu itu pada para penjaga. Tepat sebelum batu itu menusuk para penjaga, Chen mengeluarkan petir dari tangannya. Ia mengarahkan petirnya pada batu-batu itu sehingga beraliran listrik. Pisau batu itu berhasil menusuk beberapa penjaga, membuatnya tersetrum hingga mati.

KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRES
Vampire-Tentang cela, air mata, perang, dan mati!- Siapa yang menyangka bahwa 9 pemuda yang minus akhlak ini nyatanya adalah vampir "istimewa" ? Mereka disebut X-EXØ. 9 pangeran yang misterius, dingin, kejam, nan berwibawa kini berubah menjadi 9 pemuda ya...