Seseorang duduk di atas tahta sembari menumpukkan kakinya dengan angkuh. Mahkota hitam tampak melekat di atas kepalanya. Matanya dikuasai dengan warna hitam pekat.
Sayap hitam bak kelelawar menghiasi punggungnya. Aura dingin nan kejam nampak sangat mendominasi.Di depannya terdapat seorang yang berlutut dengan luka di sekujur tubuh. Pakaiannya terkoyak compang camping tak layak pakai. Iris matanya merah menyala disertai 2 taring tajam yang mencuat dari mulutnya. Dua orang lagi memagarinya dari sisi kanan dan kiri, tak lupa mengacungkan pedang ke leher vampir itu.
"A-ampuni saya raja, saya ti-tidak bermaksud mencuri rusa milik anda. Saya terpaksa membunuh rusa itu karena saya membutuhkan darahnya untuk makanan anak saya. Anak saya s-sudah tak makan selama 3 hari." Jelas seorang yang penuh luka itu.
"Oh."
Kemudian vampir di depannya berkata lagi, "T-tolong jangan bunuh saya. Anak saya masih kecil. Dia masih membutuhkan saya, yang mulia."
"Oh ya? Kalau begitu akan kubuat anakmu itu tak membutuhkanmu lagi. Pelayan, bawakan anak wanita ini padaku!"
Tak berselang lama, seorang anak sudah ada di gendongan raja itu. Ia kemudian melangkah maju mendekati wanita itu.
"Anakmu lucu sekali. Karena itu aku berbaik hati agar anakmu tak merasakan kekejaman dari dunia ini."
Sang ibu meronta ronta. Iris matanya semakin merah menyala dengan taring yang semakin mencuat. Dengan sekuat tenaga ia berusaha merebut anaknya. Namun percuma saat 2 orang di sampingnya menahan tangannya dengan kuat.
Sang raja mengacungkan pedangnya kemudian mengarahkannya pada badan bayi itu.
SLASSHHH
Badan bayi itu terbelah menjadi 2 seketika. Raja yang keji itu kemudian mengambil jantung dari bayi itu dan menginjaknya dengan santai seakan menginjak rumput. Lalu ia menusukkan pedangnya pada dada bayi itu berkali kali dengan enteng. Setelahnya ia mengambil usus bayi itu, mengalungkannya di lehernya dan mengelus elusnya. Ia menendang kedua badan bayi yang terpisah itu ke sudut ruangan.
Sedangkan ibu dari bayi itu sendiri sudah lemas. Hatinya hancur menyaksikan anaknya dibunuh di depan matanya sendiri. Ingin rasanya ia menangis tapi itu tak mungkin karena ia seorang vampir yang tak bisa mengeluarkan air mata setetespun. Kemudian ia berkata, "Demon sialan! Kenapa kau tak mati saja hah?! Akan kupastikan kau hancur suatu saat nanti!"
"HAHAHAHAHA mulutmu sungguh berani berkata seperti itu pada seorang raja. Mari kita lihat apa setelah ini mulutmu itu masih berani berkata seperti itu lagi." Ucap sang raja. Kemudian ia mencengkram rahang wanita itu dengan keras. Mengarahkan pedangnya dan menusukkannya pada mulut wanita itu. Ia memotong salah satu taring wanita itu beserta gusinya.
"AARRGHH." Teriak sang wanita menyalurkan rasa sakitnya. Sedangkan sang raja mengeluarkan tawanya yang menggelegar. Erangan kesakitan itu bagaikan melodi indah di gendang telinganya.
Lalu ia mengacungkan lagi pedangnya. Berniat menusukkan pedangnya itu ke jantung wanita yang bayinya baru saja ia bunuh.
SLAASSSHH
ARRGGHH
Tidak. Kali ini bukan wanita itu yang mengeluarkan erangan. Tapi justru sang raja lah yang mengeluarkan erangan kesakitan. Karena tiba tiba angin datang entah dari mana sampai membuat pedang yang ada di tangan raja terambing ke belakang dan melukai bahunya sendiri.
2 orang dengan tiba tiba muncul di belakang wanita itu. Dari ujung kaki sampai kepala mereka tertutup dengan jubah hitam yang membuat wajah mereka tak terlihat. Kemudian salah 1 dari mereka berjongkok dan tangan kirinya memegang tangan sang wanita yang kini di ambang kesadarannya. Sedangkan tangan kanannya memegang bahu temannya yang satu tadi. Setelahnya mereka hilang seketika.

KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRES
Vampiro-Tentang cela, air mata, perang, dan mati!- Siapa yang menyangka bahwa 9 pemuda yang minus akhlak ini nyatanya adalah vampir "istimewa" ? Mereka disebut X-EXØ. 9 pangeran yang misterius, dingin, kejam, nan berwibawa kini berubah menjadi 9 pemuda ya...