14

46 17 4
                                    

Malam ini nampak gelap mencekam. Udara dingin dengan setia menyelimuti malam. Begitupun bulan yang melihatnya dengan tenang dari atas sana. Sunyi dan sepi. Penuh lelah keputusasaan dari penghuninya.

"Kayaknya kalo make strateginya D.O bakal sulit dah." Ucap Chanyeol tidak menyetujui trategi yang D.O usulkan.

Sehun yang duduk bersebrangan dengan Chanyeol nampak mengangguk membenarkan ucapan Chanyeol.
"Nah gue setuju sama Chanyeol hyung. Mereka punya raja demon yang sihirnya ga main-main."

"Belom lagi keluarga Xøgiøus. Ya walopun mereka ga punya kekuatan kayak kita, tapi mereka handal banget make pedang." Imbuh Xiumin kemudian.

Chen memijit pelipisnya. Ia pusing memikirkan strategi untuk mengalahkan musuh. Ohh ayolah, saat di kelas saja ia sengaja membuat onar agar diusir oleh dosen. "Haduhh otak gue berasap hijau udah gabisa mikir lagi ini."

"Ohh punya otak ternyata." Sahut D.O savage.

"Sabar Chen sabar orang sabar krispinya cepet di acc." Ucap Chen pada dirinya sendiri.

"Skripsi anjir."

Xiumin menggelengkan kepala melihat kelakuan adik-adiknya. Memang tidak pernah berubah. "Fokus woii fokusss. Ini gimana jadinya? "

"Bagi 3 tim aja deh. Pusing gue. Tim satu fokus ngalahin pasukannya. Tim dua fokus ke keluarga Xøgiøus. Terus tim tiga ngelawan raja demon. Ntar kalo tim lain udah selesai, cepet bantu tim lain." Ujar Suho memberi saran.

Xiera yang sedari tadi diam kini membuka mulutnya, "Tidak semudah itu. Kita cukup kuat untuk mengalahkan para pasukan dan keluarga Xøgiøus. Tapi untuk raja demon, ia takkan mati semudah itu. Tak ada kekuatan ataupun senjata biasa yang bisa membunuhnya."

"Lah kok gitu? Terus gimana bisa menang kalo gitu?" Tanya Kai tak terima.

"Hanya ada satu senjata yang bisa membunuhnya. Pedang hades." Jawab Xiera

"Hades? Pedang Hades? Dewa dunia bawah itu?" Tanya Baekhyun terkejut. Kata Hades mengingatkannya pada buku yang hanya mempunyai selembar halaman itu. Buku aneh yang ia temukan di perpustakaan waktu itu.

Xiera tampak mengangguk. Ia kembali membuka mulutnya, "Pedang itu ada di dalam kerajaan demon. Yang aku tau, pedang itu terletak di sebuah ruangan khusus dengan keamanan super ketat."

"Gampang itu mah kan kita punya ramuan penghilang." Kata Chanyeol dengan enteng.

Tapi Xiera menggeleng kuat. Keraguan besar nampak menutupi wajahnya. "Tapi masalahnya........ pedang itu tidak bisa digunakan oleh sembarang orang. Pedang itu hanya bisa digunakan oleh pemiliknya dan keturunannya."

"Pemiliknya? Siapa?" Tanya Chanyeol tak mengerti.

"Siapa lagi jika bukan Hades. Hanya Hades dan keturunannya yang bisa menggunakan pedang itu. Jika bukan mereka, maka pedang itu tidak akan bisa membunuh raja demon meskipun ditusukkan pada jantungnya. Palingan hanya pingsan sejenak."

Mereka mengacak rambut frustasi. Kenapa sampai serumit ini? Mereka pikir mereka hanya tinggal menusukkan pedang pada raja demon. Tapi ternyata tak semudah itu. Mereka seharusnya tak lupa jika semua memang sesulit itu. Bahkan dari awal mereka tak pernah dihadapkan dengan sesuatu yang mudah. Di mana mereka harus mencari Hades atau keturunannya? Ayolah, apa mereka perlu ke dunia bawah dulu untuk bertemu Hades dan keturunannya? Bagaimana mereka akan ke sana? Atau bagaimana jika mereka tak bisa kembali? Huhh semuanya terdengar tidak masuk akal.

Baekhyun mengambil lipatan kertas dari sakunya. Ia membuka lipatan itu dan menaruhnya di atas meja. "Tentang Hades dan keturunannya. Gue nemu ini di perpustakaan. Gue rasa ini ada kaitannya sama pedang Hades."

VAMPIRES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang