6

48 19 0
                                    

Tok tok tok." Teriak seseorang dari balik pintu.

"Mana ada sih ngetuk pintu make kata kata. Lagian gunanya ada tombol bel buat apaan? Buat nempelin upil?" Gumam Sehun dari dalam kostan dengan sedikit kesal. Kemudian ia bergegas membukakan pintu.

"SUHO HYUNGGGGGG" Teriak Sehun melihat hyungnya itu berdiri di depan pintu. Setelahnya pelukan hangat Suho dapatkan.

"Hyung lo beneran gapapa kan? Lo tau ga kita pada khawatir eh tau taunya lo malah ngecafe" Ucap Sehun sembari memeluk sang leader.

"Hehehe ya gitu. Hp gue juga ketinggalan di kampus jadi ikut meledak. Dah lo tenang aja gue gapapa." Dusta Suho sembari mengelus kepala Sehun.

"Ehem. Duh keselak nyamuk." Tambah Lay tiba tiba. Serasa jadi nyamuk dia tuh dari tadi di belakang Suho.

"Eh ada Lay hyung. Yodah sini masuk."

Teriakan teriakan anak kostan langsung terdengar saat Suho dan Lay masuk. Kemudian mereka berhamburan memeluk Lay dan Suho. 

"EH EH SUHO HYUNG SAMA LAY HYUNG DATENG."

"LO BENERAN GAPAPA KAN HYUNG?"

"LO TUH YA BENER BENER BIKIN KHAWATIR TAU GA."

"KALO LO MATI NTAR GADA YANG KITA NISTAIN."

"HEH KITA SUSAH SUSAH NYARI LO SAMPE TELFON SANA SINI TAPI NGGAK TAUNYA LO MALAH NGECAFE!"

"NAH SEBAGAI GANTINYA LO KUDU TRAKTIR KITA KFC."

"SETUJUUUUU. ITUNG ITUNG KUMPULIN AMAL HYUNG LO KAN SULTAN."

Suho hanya tersenyum pahit. Kemudian berbicara dalam hatinya
"Lagi lagi duit gue jadi korbannya. Pada minus akhlak emang. Tapi gapapalah itung itung bikin seneng mereka dulu sebelum bunuh mereka ntar."

Diam diam Lay tersenyum melihat pemandangan ini. Hatinya menghangat. Pemandangan yang sudah lama sekali tak ia lihat sejak ratusan tahun. Sungguh rasa rindunya terobati.

Dari dulu ia berharap bisa melihat saudara saudaranya berpelukan dan bercanda tawa lagi. Dan kini hal itu terjadi di depan matanya. Ia mendapatkannya. Ia akhirnya bisa merasakan pelukan ini lagi. Penantiannya tak sia sia selama ini

🚲

Bulan kembali naik dengan cepat. Sekarang Suho berada di kamar Lay. Membicarakan sesuatu tentang misi mereka.

"Jadi sekarang lo paham kan alasan gue bunuh anak kostan?" Tanya Lay setelah menjelaskan apa yang selama ini, dari A sampai Z.

"Paham kok. Tapi ga ada cara lain emang? Kudu banget kita yang bunuh?"
Tanya Suho.

"Ada sih tapi lama. Waktu kita ga banyak dan gue gamau ngambil resiko. Jadi gue pikir, ini jalan terbaik."

"Tapi gue ga tega." Jawab Suho.

"Yang lo lakuin ga salah. Ini demi kebaikan mereka juga. Demi dunia kita. Toh nanti mereka juga bakal mati. Jadi dipercepet aja udah."

"Iya dah iya gue usahain."

"Jadi besok kita mulai rencana kita, biar cepet selesai. Besok lo ajak semua anak kostan ke mana gitu naik mobil lo. Terus..................." Jelas Lay menjelaskan rencananya pada Suho.

"ANJIM SADIS. Yang bener aja lo. Ga gitu juga njir. Terlalu sadis woii." Bantah Suho akan rencana Lay.

"Heh jangan teriak teriak anjim. Ntar yang lain denger. Nih ya, gue kan udah bilang kita ga punya waktu lagi. Mepet ni bener bener mepet. "Mereka" udah mulai beraksi, dan anak kostan juga dalam bahaya. Jati diri vampir mereka kudu cepet dibangkitin. Dan biar cepet ya gitu caranya." Jelas Lay pada Suho.

VAMPIRES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang