11

43 17 4
                                    

Pagi ini berbeda seperti biasanya. Tak ada keributan saat Suho membangunkan saudara-saudaranya. Jelas, karena ini bukan rumah mereka. Meskipun mereka hobi sekali membuat keributan, tapi mereka masih memegang teguh etika sopan santun.

"Hyung...." Panggil Sehun.

"Hmm?"

"Bosen hyung. Gabut banget gue gada kerjaan." Rengek Sehun.

Chanyeol mendengus, sebenarnya ia juga bosan. Tak ada yang bisa dilakukan di rumah ini. Biasanya jam jam seperti ini mereka ada di kampus atau bermain game di handphone. Yah mana mungkin, sinyal saja tak ada di sini.

Mereka juga tak mungkin keluar. Kalau mereka keluar dan ketahuan, maka mereka akan langsung ditangkap. Dan itu jauh lebih membosankan.

Mereka jadi iri pada Kai. Karena berkat kekuatannya itu, ia sekarang berada di dimensi manusia entah untuk apa. Mereka semua sebenarnya ingin ikut dengan Kai. Tapi Kai menolak tegas dengan alasan ia akan pusing jika membawa banyak orang saat melakukan teleportasi.

Sebenarnya tak semua dari mereka menganggur seperti Chanyeol dan Sehun. Karena kini seperti dugaan, Xiumin dan D.O membantu nenek itu di dapur. Ada juga Lay yang sedang meracik obat-obatan untuk kaum vampir bersama Xiera. Suho sedang mengepel lantai menggunakan kekuatan airnya. Sedangkan Chen dan Baekhyun, mereka berdua sedang menjelajah rumah ini siapa tau ada sesuatu yang bisa menghilangkan bosannya mereka.

"Ke mana dulu ni Chen?" Tanya Baekhyun lantaran bingung ingin mulai dari mana menjelajahi rumah ini.

"Lah emang di ini rumah ada apaan?" Tanya Chen balik.

"Kamar, kamar mandi, dapur, ruang tamu, ter-" Belom sempat Baekhyun menyelesaikan kalimatnya, Chen memotong ucapan Baekhyun.

"Stop deh! Iya gue tau, kalo itu mah semua rumah juga punya. Maksud gue tuh ruangan khusus yang ga semua rumah punya gitu loh" 

"Oh kemarin sih Xiera bilangnya ada ruangan khusus buat ngeracik obat-obat gitu, gudang buat nyimpen cadangan darah, sama perpustakaan."

Dahi Chen berkerut. Perpustakaan? Sepertinya menarik. "Ke perpustakaannya kuy baekh."

"Perpustakaan? Buset sejak kapan lo suka bacain buku?" Tanya Baekhyun heran.

"Ishh kebanyakan omong lo. Sebenernya gue mau cari tau tentang si nenek. Penasaran banget gue. Siapa tau di perpus ada petunjuk tentang itu nenek."

"Oh iya jugak. Yodahlah ayo."

Mereka berjalan beriringan menuju ruang perpustakaan. Ketika mereka sampai di perpustakaan, mereka langsung berpencar dan mencari sesuatu yang terlihat mencurigakan.

Ruangan itu minimalis. Hanya ada 2 rak buku yang cukup besar di tengah tengah ruangan. Di samping pintu masuk ada meja mini lengkap dengan kursinya. Ternyata buku yang ada di perpustakaan itu bervariasi. Entah itu tentang sejarah dunia vampir, silsilah kerajaan, obat-obatan, dunia immortal, dan masih banyak lagi.

"Woii baekh sini deh!" Panggil Chen. Di tangannya terdapat sebuah buku dengan sampul yang berwarna merah maroon dan dilengkapi pahatan indah berwarna emas di tiap tepinya.

Di tengah-tengah sampulnya terdapat gambar 9 vampir yang tak terlihat wajahnya. Kesembilannya tergabung menjadi 1 di dalam lingkaran. Dan di lingkaran itu ada berbagai simbol kekuatan yang berjumlah sembilan.

"Wehhh ini pasti kita." Ucap Baekhyun ketika melihat buku yang ada di tangan Chen.

"Iyalah siapa lagi. Terkenal jugak kita serasa jadi artis."

Baekhyun merebut buku itu dan menelisik lebih dalam, kemudian ia berkata, "Gue penasaran sama isinya deh. Mau gue baca."

"Eh gue dulu yang baca kan gue yang nemu duluan." Sahut Chen sambil merebut kembali buku itu.

"Dih iya iya cepetan lo bacanya. Kalo udah ntar kasih ke gue."

Baekhyun kemudian meninggalkan Chen, melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat terhenti. Ia terus menelisik buku buku yang ada tapi tak satupun dari buku buku itu menarik perhatiannya. Sampai akhirnya,

Brukkkk

"Arrggh... Duh siapa sih yang naruh kain di tengah jalan begini. Punya siapa juga ni kain? Bikin jatuh aja hih." Omel Baekhyun ketika kain yang entah milik siapa membuatnya tersandung dan jatuh. Baekhyun bergegas bangkit kembali. Tapi pergerakannya terhenti saat melihat sebuah buku yang menarik perhatiannya.

Buku itu terletak di rak paling ujung bawah. Sampulnya hitam polos tanpa gambar atau ornamen apapun. Hanya ada tulisan kecil berwarna merah di pinggirnya. Dan entahlah benda itu bisa disebut buku atau tidak, karena hanya terdiri dari satu lembar. Ia pun segera mengambil buku itu.

"Hidden, Son of Hades." Ucap Baekhyun membaca judul buku aneh itu. Karena penasaran, Baekhyun langsung membuka buku itu dan membacanya.

"Saat cahaya bulan dan matahari bersatu. Menembus rumah jiwa jiwa kesepian. Membelahnya di dalam kematian abadi yang menyakitkan. Mengantarkan melodi indah bagi sang raja. Cela. Air mata. Perang. Mati! Telah melahirkannya yang tak diinginkan. Yang tercipta karena kebutaan sang penguasa neraka. Dan dibuang ke dunia tempat ibunya berasal. Si anak buangan yang menjadi emas bagi dunianya kelak. Yang terlahir dari rahim seorang vampir dan ayah seorang penguasa neraka, sang Hades. Karena kebutaan cinta sang Hades kepada vampir perempuan itulah menciptakan cela, air mata, perang, dan mati! Sang ibu melahirkan anak lelaki  yang menjadi keturunan tersembunyi dari sang Hades. Anak lelaki yang dibuang ke dunia vampir, tempat ibunya berasal. Hingga sang Hades membunuh ibu dari anak lelaki itu agar jiwa yang ia cintai tinggal bersamanya di dunia bawah yang disebut neraka. Sehingga anak lelaki itu hidup seorang diri tanpa mengetahui identitas ayah dan ibunya.

Ialah sosok yang tersembunyi.

Yang menerima takdirnya sebagai vampir setengah dewa. Dan hidup untuk menjalani segala cela, air mata, perang dan mati!"

Baekhyun menutup kembali buku itu dan termenung. Kerutan di dahinya nampak jelas terpampang. Otaknya ia paksa mengerti maksud dari tulisan ini.

"Vampir setengah dewa?"

"Ini maksudnya gimana sih ribet amat kata-katanya."

"Hades berarti cinta terlarang sama salah 1 vampir. Terus gegara itu punya anak vampir setengah dewa. Kan anaknya dibuang ke dunia vampir terus emaknya dibunuh sama Hades. Gitu kan ya maksudnya? Gue ga salah kan?"

"Anaknya masi di dunia vampir ga ya? Atau udah musnah? Eh tapi ni buku beneran apa ngarang? Gue terlanjur kepo tapi ternyata penulisnya cuman ngasal pas nulis ini kan ga lucu anjir."

Begitulah monolog Baekhyun memikirkan isi dari buku itu. Banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang muncul di otaknya saat ini. Tapi sepertinya kalimat terakhir yang diucapkan Baekhyun benar adanya. Buku itu memang kisah nyata atau hanya karangan belaka yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan kehidupan?

"HEH BAEKHH NGAPA LO? Gila ya lo ngomong sendiri?" Teriak Chen mengagetkan Baekhyun.

"Eh apa si lo ngagetin tau gak." Sahut Baekhyun.

"Iya lo sih ngomong sendiri mana gajelas lagi ngomongnya. Eh itu di tangan lo item item apaan?

"Oh ini....tadi ini itu....gue...ini- ini c-cover buku. Gatau kenapa kayaknya sih copot ni cover dari bukunya." Jawab Baekhyun gugup.

Chen hanya menganggukkan kepalanya. "Gimana lo nemu sesuatu yang mencurigakan gitu ga?"

"Eumm kagak sih." Jawab Baekhyun

"Sama gue juga. Yodah lah balik yuk. Gue mau baca ini buku." Ajak Chen sembari menunjuk buku merah maroon tadi yang kini ada di dekapannya.

"Hayu." Ucap Baekhyun mengiyakan ajakan Chen. Dan tanpa sepengetahuan Chen, Baekhyun merobek selembar isi buku itu dan menaruhnya di saku belakang celananya.

Setelahnya mereka berjalan beriringan keluar dari perpustakaan itu.

-Xaveria CH

VAMPIRES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang