18

39 14 0
                                    

Sementara itu, di atas sini mayat-mayat berserakan di atas tanah. Suho, Chanyeol, Sehun, Baekhyun dan Lay tak lelah mengeluarkan kekuatannya. Kini hanya tersisa beberapa demon yang tanpa takut menantang maut.

Baekhyun hendak mengayunkan pedang cahaya miliknya. Beberapa ayunan yang dapat memusnahkan pasukan demon yang tersisa. Ia mulai mengangkat tangannya.

"Jangan!"

Tapi sebuah suara berhasil membuat Baekhyun menghentikan tangannya. Ia menoleh ke sumber suara.

Rupanya Lay sudah berdiri tepat di belakangnya. "Jatah gue."

Baekhyun mengernyit tak mengerti. Bukankah kekuatan Lay adalah penyembuh? Setau Baekhyun, Lay tak memiliki kekuatan penyerang. Ia memutuskan untuk bertanya, "Lah.... lo nyerangnya gimana? Kan kekuatan lo bukan kekuatan penyerang."

Lay mengarahkan telapak tangannya menyentuh tanah. Matanya terpejam tanpa terganggu oleh ocehan Baekhyun. Selanjutnya, kejadian tak terduga terjadi.

Entah bagaimana bisa tumbuh sulur-sulur hitam dengan duri tajam di sekujur sisinya. Sulur-sulur itu tumbuh dengan besar dan tinggi, menuju pasukan demon yang tersisa. Mereka berusaha menghindar dari sulur itu. Tapi hal itu sia-sia karena pada akhirnya sulur hitam itu melilit mereka dengan keji. Teriakan kesakitan terdengar di mana-mana.

Para demon mulai kehilangan kesadarannya. Beberapa bahkan sudah mati karena racun yang ada pada duri di sulur itu. Tapi Lay tak peduli. Ia malah menambah erat lilitan hingga sulur-sulur itu berhasil memutilasi para demon, menyisakan tubuh para demon yang sudah terpotong menjadi beberapa bagian.

Para member lainnya hanya menonton sambil tercengang tak percaya. "Lah... Lay hyung k-kok bisa?"

"Kerjaan gue selama ini ga cuman liatin kalian mati selama 7 kali ellahh." Jawab Lay senang karena kerja kerasnya untuk mengembangkan kekuatannya tak sia-sia.

Sereeengggg

"Wah kalian memang tak pernah mengecewakanku." Ucap Laxena berjalan menuju Baekhyun dan yang lain, sembari mengarahkan pedangnya ke bawah. Membiarkan ujung pedangnya membuat goresan di atas tanah.

"Lepaskan Kai!" Perintah Sehun.

Luxo ikut berdiri dan berjalan ke arah mereka. "Melepaskan Kai? Tidak semudah itu. Nyawa dibayar nyawa. Aku akan melepaskan Kai jika kalian berhasil membunuhku."

Baekhyun mendecih keras. "Cih kalian tak ada apa-apanya dibanding kami."

"Baekhyun benar. Lagipula kami berlima sedangkan kalian hanya bertiga. Heol,,, Tidak tau diri sekali. Aku akan sangat malu jika menjadi mereka." Tambah Suho dengan bumbu kejulidan di akhirnya.

Tapi sepertinya apa yang mereka katakan salah. Karena kini Laxena malah tersenyum miring. Mulutnya komat-kamit seperti membaca sebuah mantra. Tiba-tiba, datang kabut berwarna abu-abu yang menutupi pandangan mata. Hanya beberapa detik, hingga kabut itu mulai menghilang, para member dikejutkan oleh sesuatu.

Entah bagaimana bisa, ada tiga Laxena di depan mata mereka. Laxena yang asli berambut hitam, didampingi Laxena berambut putih dan silver di samping kanan kirinya. Tapi hanya Laxena berambut hitam yang memegang sebuah senjata. Tidak dengan Laxena berambut putih dan silver yang akan bertarung dengan tangan kosong.

Belum hilang rasa terkejut mereka, kini mereka kembali dikejutkan dengan anak pertama keluarga Xøgiøus, Luxo. Karena tiba-tiba ia berubah menjadi seorang raksasa yang tingginya menyamai monster tanah milik D.O. Tak hanya berubah menjadi raksasa, punggungnya juga ditumbuhi empat tangan yang besar dan panjang.

VAMPIRES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang