7

46 21 0
                                    

Lay menurunkan mayat D.O dari gendongannya. Kemudian membaringkannya di atas altar. Kini lengkap sudah, mayat saudara saudaranya terbaring di atas altarnya masing masing. Altar altar itu disusun berjejer menghadap pintu masuk.

Kemudian Suho menyayat pergelangan tangan mayat mayat itu. Sehingga membuat darah merembes keluar dari sayatan itu.

Darah itu ia gunakan untuk menggambar pola berbentuk lambang kekuatan para member di depan mayatnya masing masing. Seperti sekarang ini, ia sedang menyayat pergelangan tangan Xiumin. Kemudian ia menggambar lambang kekuatan Xiumin yang menyerupai bentuk kristal es, tepat di depan mayat Xiumin. Dan tentunya menggunakan darah Xiumin sendiri.

Setelah selesai, Lay dan Suho menggigit leher mayat mayat itu dan menghisap darahnya sampai habis tak tersisa.

Ini pertama kalinya Suho meminum darah setelah melalui kematian hingga tujuh kalinya sebagai manusia. Awalnya ia ragu karena mengira pasti akan amis. Tapi Lay terus meyakinkannya sehingga mau tidak mau Suho menaati tuturan Lay.

Setelah merasakan setetes darah itu, mata Suho berbinar. Ia tak mengetahui jika ternyata rasanya darah itu manis dan sangat enak. Jauh seperti yang sebelumnya ia bayangkan. Ia rasa ini adalah minuman terenak yang telah ia minum selama ini. Starbucks aja lewat ini mah.

Melihat Suho yang tampak menikmati tiap hisapannya membuat Lay berdecak kesal.

"Ckk tadi aja bilangnya gamau, sekarang malah keenakan. WOEYY MALIKK! Cepetan hisepnya, malah keenakan ni anak. Kalo kelamaan bisa keburu busuk ni mayat."

"Ishh sabaarr napa iya iya." Jawab Suho.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah menghisap habis darah yang ada pada mayat para member. Entah perasaan Suho saja atau memang kenyataannya, tapi Suho merasa lebih segar setelah meminum darah.

Krieeetttt

Pintu terbuka menampakkan ibu mereka sekaligus ratu kerajaan vampir yang sebenarnya. Ia membawa nampan yang berisi 7 kotak. Di masing masing kotak itu terdapat liontin sama seperti milik Suho.

Sang ibu memberikan liontin itu pada Suho dan Lay. Seakan mengerti, mereka langsung meletakkan liontin di atas simbol kekuatan pemiliknya masing masing, yang tadi sudah Suho gambar dengan darah.

Dan kini "ritual kebangkitan" telah dimulai.

Seperti Suho kemarin, darah mereka bersentuhan dengan liontin mereka masing masing, dan dengan sinar bulan purnama yang mengenai liontin itu. Membuat liontin mereka berkilauan.

Seketika liontin mereka bersinar terang. Memamerkan cahaya warna warni sesuai elemen kekuatan mereka masing masing.

Dan tak berselang lama tubuh mereka ikut bersinar sangat terang. Dan akan terus begitu selama cahaya purnama mengenai liontin itu.

Persis seperti yang terjadi pada Suho saat itu.

Suho, Lay, dan sang ibu meninggalkan tempat itu. Menyisakan para member yang berusaha membangkitkan jati diri vampir mereka dari kematian.























Chanyeol bangun dari "tidur" nya ketika cahaya mentari menusuk kelopak matanya. Membuat matanya membuka dan mengerjap tak mengerti. Seingatnya ia dan kawan kawannya tenggelam di danau. Setelah itu bukankah ia mati?

Dan tempat apa ini? Rasanya sangat asing dan juga mengerikan. Dilihatnya ada sebuah liontin di depan tempatnya terbaring. Semua sungguh terasa asing, kecuali liontin itu. Entah mengapa ia merasa deja vu saat melihat liontin itu.

"Pstt psttt woeyy hyung."

Chanyeol dengan cepat menoleh ketika seseorang memanggil namanya. Ohh ternyata yang memanggilnya itu adalah Kai. Ia baru sadar jika ia tak sendiri di sini. Teman temannya semua berbaring di atas altar sama sepertinya. Kecuali Suho dan Lay. Chanyeol bertanya tanya dalam hati ke mana perginya mereka berdua.

"Kai? Lo juga di sini? Ini apaan?" Tanya Chanyeol.

"Gue juga gatau. Gue bangun udah dari tadi. Gue nunggu kalian ga bangun bangun. Tapi akhirnya ada yang bangun jugak." Jawab Kai.

"Jadi cuman kita berdua yang udah bangun? Kenapa lo ga bangunin kita aja?"

"Udah tadi gue coba bangunin sampe teriak teriak tapi ga satupun dari kalian bangun. Bahkan D.O hyung sama Xiu hyung."

Kemudian Chanyeol terdiam. Ia berusaha memahami apa yang terjadi. Pertama, ia dan para member tenggelam di danau dan tak sadarkan diri. Ia yakin sekali bahwa ia mati setelahnya. Kedua, ia dan para member tiba tiba ada di ruangan asing dan terbaring di atas altar. Ketiga, tak mungkin ia dan para member hanya tidur. Karena D.O dan Xiumin adalah member yang paling mudah dibangunkan. Sedangkan Kai bilang ia sudah berusaha membangunkan semua member sampai berteriak tapi semua sia sia.
Terlebih semua member ada di sini kecuali Lay dan Suho.

Chanyeol semakin yakin ada yang tidak beres.

"Kai, liontin itu.... gue kok ngerasa ga asing ya."

"Lah sama. Gue kira cuman gue doank." Jawab Kai.

Setelahnya, Kai beranjak dari altarnya kemudian bergegas mengambil liontin itu. Namun saat tangannya hampir menyentuh liontin itu, tiba tiba pintu terbuka. Menampakkan Suho, Lay, dan seorang wanita yang juga tampak tak asing bagi Kai dan Chanyeol.

"Anakku, kau sudah sadar rupanya. Lama tidak berjumpa." Ucap wanita itu ketika sudah ada di depan Kai.

"Kau...."

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Chanyeol tiba tiba.

Kemudian Lay menyahut, "Setelah ini lo bakal tau. Tunggu aja."

Lay menghampiri suadaranya yang terbaring paling dekat dengan tempatnya berdiri saat ini, yaitu Chen.
Kemudian ia memegang tangan Chen. Cahaya pink keunguan menyelimuti tubuh Lay. Iris matanya juga berwarna senada dengan lambang kekuatannya tepat di tengah irisnya.

Hal itu membuat Chanyeol dan Kai terjengit. Mata mereka membulat tak percaya akan apa yang mereka lihat. Bahkan Kai sampai menutup mulutnya. Sedangkan Chanyeol masih membeku di tempatnya. Namun keterkejutan itu bertambah ketika tiba tiba Chen membuka matanya.

"Siapa Lay sebenarnya?" Pertanyaan itulah yang kini melintas di benak Chanyeol dan Kai.

Tak hanya Chen saja, Lay melakukan hal yang sama terhadap member lain yang terbaring di atas altar. Hingga kini semuanya sudah membuka mata mereka. Sama seperti ChanKai tadi mereka juga mengerutkan kening, merasakan deja vu yang luar biasa saat melihat liontin dan sosok wanita yang kini ada di samping depan Kai.

🚲

"Lay, pas di danau waktu itu lo ga niat bunuh kita kan?" Tanya Xiumin yang membuat Lay dan Suho terdiam.

Kini mereka duduk berkumpul menghadap Lay, Suho, dan sosok wanita yang mereka tidak ketahui adalah ibu mereka sendiri.

"Gue..... ya gimana ya.... gini aja dari pada keburu salah paham, gue jelasin dari awal sampai akhir." Jawab Lay menjawab pertanyaan Xiumin.

"Tapi sebelum itu, kalian lihat kan liontin liontin itu? Peganglah liontin yang ada di depan altar kalian masing masing." Ujar sang ibu.

Para member kecuali Lay dan Suho tentunya menaati apa yang ibu mereka ucapkan. Mereka beranjak menuju liontin yang ada di depan altar mereka masing masing. Semua yang terjadi pada mereka sama seperti apa yang terjadi pada Suho. Erangan kesakitan terdengar saat tangan mereka bersentuhan dengan liontin mereka masing masing. Sekelibat peristiwa muncul di ingatan mereka.

Cukup lama erangan erangan itu terdengar. Hingga kemudian tubuh mereka mulai melemas. Kepala mereka masih berdenyut, meskipun sudah tak sesakit tadi. Lagi lagi kekuatan Lay sangat membantu mereka semua. Lay mengangkat tangannya ke udara. Kali ini cahaya putih terpancar dari tangannya. Sejuk mereka rasakan. Membuat mereka yang lemas seketika menjadi berenergi dan sehat seperti sedia kala.

-Xaveria Ch





VAMPIRES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang