24. Rapat Besar Perusahaan (Part II)

1K 45 8
                                    

Author's PoV

Sandra mengepalkan tangannya, rasanya semua panas tubuhnya kini menumpuk di bagian kepalanya. Lalu matanya menatap tajam ke arah Rey dimana dia sudah duduk dan sedang bersenda gurau dengan pemegang saham lainnya.

Sungguh Sandra tak habis pikir dengan apa yang sudah di lakukan Rey, sampai saat ini Sandra masih tidak ingin mempercayai apa yang di katakan Robbert. Sebenarnya apa yang di rencanakan oleh Rey, dia hanya memiliki 2% saham lalu apa yang bisa dilakukannya.

Berbagai pikiran berkecamuk dikepala Sandra, namun ia di kagetkan dengan tepukan ringan di bahu kanan nya oleh Robbert yang mengisyaratkan bahwa rapat sudah bisa di mulai. Untuk sekarang dia harus mengatur raut wajahnya dan menenangkan dirinya agar bisa berpikir jernih dan mengambil solusi terbaik.

.

Bukan Sandra namanya kalau tidak bisa menyelesaikan masalah seperti ini, kepintarannya selama kuliah yang selalu di puji oleh siapapun itu bukanlah hanya sekedar pujian semata. Masalah dokumen presentasi ia sudah membaca nya sekali dan tentu saja ia sudah mengingat semuanya secara detail dan sudah sangat memahaminya. Masalah presentasi bisa dilakukan secara manual menggunakan papan tulis.

"Baik para undangan rapat sekalian, saya mohon maaf atas ketidaknyamannya. Saya rasa yang terpenting saat ini bukanlah PPT melainkan isi PPT tersebut. Anda bisa mempercayakan itu pada isi kepala saya ini. Maka mari kita mulai saja rapat nya". Sandra membuka suara pertanda rapat telah dimulai.
.
Selama presentasi dari Sandra berlangsung, rapat terlihat sangat kondusif yang berjalan dengan lancar, bahkan isi kepala Sandra melebihi dokumen-dokumen yang telah hilang itu. Di ujung ruangan terlihat Rey tersenyum miring melihat Sandra yang begitu sulit untuk dipatahkan, dia kenal sekali Sandra tak akan kalah hanya dengan menghapus PPT nya saja, namun Rey tak terlihat panik saat itu.

Sandra mengakhiri presentasinya dengan diiringi tepuk tangan oleh para undangan. Kini tibalah saatnya sesi tanya jawab. Sandra melihat sekeliling mencari keberadaan Abraham, ia baru sadar kalau Abraham belum datang. Ada sedikit perasaan kecewa di dalam diri sandra karena Abraham tidak melihatnya saat presentasi tadi tapi buru-buri sandra mengalihkan pikirannya dan berpikir kalau mungkin bagi Abraham rapat ini tidak terlalu penting. 'sungguh akting yang bagus sekali tadi pagi' gumam Sandra.
.
Beberapa pertanyaan dapat dijawab Sandra dengan tepat, lugas dan percaya diri. Namun seseorang yang barusaja mengangkat tangannya ini adalah salah satu petinggi yang bisa dibilang veteran di Shuurlam Corp dan tentu saja Sandra tau kalau beliau ini tidak menyukai dirinya. Bukannya bodoh, tapi sandra mencoba untuk masa bodoh dengan orang-orang seperti ini, baginya dia akan menunjukkan kemampuannya dengan tindakan bukan hanya dengan omongan saja.

"Terima kasih atas waktu nya bu CEO yang terhormat, izinkan saya bertanya. Dari semua yang anda ucapkan tadi tidak ada bukti tentang semua hal. Kalau seperti ini anda terlihat seperti sedang membual di rapat penting ini. Bisakah anda tunjukkan pada kami dokumen tentang hal terkait ?" seorang pria paruh baya dan gendut berbicara sambil tersenyum seakan mengejek Sandra.

Sandra menutup matanya dan menarik nafas panjang, dia sudah menduga kalau pertanyaan seperti ini akan muncul dari orang-orang yang tidak menyukai dirinya.

"Saya mohon maaf sebelumnya, untuk saat ini saya belum bisa menunjukkan dokumen-dokumen terkait, anda bisa menghubungi saya di luar rapat ini untuk mendapatkan nya" Sandra mencoba untuk menjawab pertanyaan itu dengan tenang. Tapi yang namanya tidak disukai maka kesalahan orang itu akan di gali terus sampai ke akarnya.

"Apakah anda tidak menyiapkan dokumen-dokumen pendukung sebelum memulai rapat ini ? anda tentu tau kalau ini adalah rapat penting perusahaan. Dan semua investor hadir disini". Tentu saja itu adalah ucapan pria yang bertanya tadi. Sangat pedas.

"Sebagai informasi untuk anda dan para hadirin sekalian, kalau device perusahaan baru saja diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab". Sandra melontarkan kalimat tersebut sambil menatap tajam ke arah Rey.

"Bagaimana bisa perusahaan anda sangat ceroboh seperti ini, kalau begini para pemegang saham akan ragu untuk menginvestasikan uang nya disini. Anda sangat tidak kompeten bu Sandra". Seseorang yang lain menyeletuk memotong Sandra dan pria tadi, tentu saja mereka masih di pihak yang membenci Sandara.

"Kenapa anda tidak turun dari jabatan anda dan memberikannya kepada orang yang lebih kompeten". Tanpa sadar Sandra telah diserang disini. Dia cukup kebingunan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

"Bagaimana bisa anda melontarkan statement seperti itu pak, disini tidak ada satupun yang memegang saham lebih dari 30% menurut prosedur, tidak ada yang bisa menjadi CEO selain aku disini". Sandra menjawab dengan nada lantang dan sangat percaya diri karena memang tak ada selain dirinya yang memiliki saham lebih dari 30% disini.

"Anda salah bu Sandra, saya disini memiliki saham Shuurlam Corp sebesar 30,70 % menurut aturan saya bisa maju sebagai CEO disini jika pemilik tidak kompeten dalam bekerja". Seseorang yang sangat tidak Sandra harapkan maju kini orang itu berada tepat didepan Sandra dengan senyum smirk yang sangat sombong. Hati Sandra sangat hancur, ia serasa di permainkan selama ini. Dunia dan cinta nya runtuh seketika.

.
.
[Bersambung]

I'm The Lucky BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang