I'm The Lucky Bride

13. The Return of Abraham

Nihh karena aku udah janji bakal update chapter selanjutnya dalam waktu dekat, jadilah sekarang aku update

Kalian mau aku cepet up chapter 14 ?
Gampangg ...
Leave vote dan komen kalian yaa biar aku semangat update nyaa
Happy reading guyss

.
.
Dia bukan kejam, dia hanya keras hati
Mungkin karena sudah banyak kali terluka dan kecewa

Sudah seminggu sejak kejadian pisah ranjang antara Abraham dan Sandra, kini hubungan mereka bagaikan kembali seperti semula. Tak banyak bicara dan saling mengurusi urusan pribadi. Jika dilihat dari luar mereka memanglah pasangan suami dan istri tapi jika dari dalam pasangan ini seperti orang asing yang hanya tinggal satu atap. Baik Abraham maupun Sandra mereka sama-sama lebih memperbanyak waktu untuk berada diluar rumah. Saat pagi hari Sandra menyiapkan sarapan dan berangkat kerja lebih dulu sedangkan malam hari saat Abraham pulang Sandra sudah tertidur bahkan dalam sehari mereka bisa tak saling bertemu dan berbicara kecuali ada urusan perusahaan yang mengharuskan mereka untuk bertemu.

Sandra merasa seperti dunianya kembali dengan berada di sisi Rey. Sedangkan Abraham dia kembali menjadi Abraham dengan wajah dingin dan tatapan elang nya, membuat siapapun yang berada di sekelilingnya merasa tertekan dengan aura nya. Bukan hanya wajah dan tatapannya saja tapi kebiasaan nya yang lama kini kembali lagi.

Abraham memang sering pulang sangat larut malam, tapi bukan karena urusan pekerjaan melainkan dia kembali ke kehidupan malamnya yang dulu sudah dia tinggalkan setelah menikah dengan Sandra.

Seperti malam ini saja dia sedang duduk ditengah keramaian, dengan suara musik yang sangat kencang, mungkin bagi yang tidak terbiasa akan merasakan ketidaknyamanan saat berada di ruangan ini.

"tuangkakan wine untukku" ucap Abraham yang disambut oleh seorang gadis cantik dan seksi yang tentu saja sangat menggairahkan menuangkan wine ke gelas Abraham. Ya, kini Abraham sedang berada di club ternama di New York. Yang datang kesana hanyalah orang-orang kelas atas sehingga tentu saja banyak wanita yang mengincar untuk menjadi pacar dari orang-orang kaya itu.

Kini Abraham tengah dikelilingi setidaknya tiga wanita dan satu wanita yang sedang duduk di pangkuannya adalah Bianca. Bianca sudah lama tergila-gila dengan Abraham namun Abraham hanya memperlakukannya sebagai mainan bagi Abraham. Bianca adalah seorang model dengan bentuk tubuh yang membuat model manapun pasti iri. Dia tinggi, ramping, baik dada maupun bokong semuanya adalah tubuh idaman semua laki-laki maupun perempuan dan dia hanya mencintai satu orang yaitu Abraham. Namun cintanya selalu ditolak. Bianca bahkan rela memberikan tubuhnya hanya kepada Abraham berharap cintanya akan dibalas suatu hari nanti.

"Abraham kau sangat mabuk hari ini, apa kau baik-baik saja? Aku akan mengantarmu pulang" Bianca yang tadinya bergelayut di pundak Abraham berdiri dan menarik tangan Abraham.

"aku tidak mabuk kau pulang saja kalau kau ingin pulang"

"kalau begitu bawa aku ke apartemenmu Abraham kita sudah lama tidak menghabiskan waktu berdua". Abraham berpikir sejenak dan mengiyakan untuk membawa Bianca ke apartemennya lagipula dia butuh sedikit pelepasan untuk meringankan pikirannya.

"baiklah lagipula besok hari minggu aku bisa bersantai sedikit". Bianca tersenyum bahagia karena tak mendengar penolakan dari Abraham, bukannya kenapa tapi sudah seminggu ini Bianca selalu merayu Abraham untuk membawanya ke apartemennya namun Abraham selalu menolak dan hanya berakhir dengan sekedar mendapat ciuman panas dari Abraham. Bianca rindu dengan permainan kasar Abraham di atas ranjang.

Setelah sampai di apartemen, Abraham tidak melihat tanda-tanda bahwa Sandra sudah pulang. 'dia belum pulang' Abraham melihat arloji yang melekat di tangan kirinya yang menunjukkan bahwa sudah pukul 23.51. 'hampir tengah malam' batinnya. Biasanya Sandra tak pernah pulang selarut ini, semalam apapun Sandra pulang tak pernah lebih dari jam 11 malam karena bawahan Abraham selalu mengabari Abraham jam berapa Sandra pulang. Dan hal ini membuat Abraham kesal dan langsung mendorong Bianca memojokkannya ke dinding serta melumat bibir Bianca dengan kasar. Tak butuh waktu lama bagi Abraham untuk membuat penghalang pada tubuh bagian depan Bianca lenyap. Kini blouse kuning yang digunakan Bianca sudah terkoyak bagian depannya, siapa lagi kalau bukan ulah Abraham.