Tak bosan-bosan nya Author mengingatkan pembaca sekalian untuk terus dukung ITLB dengan vote dan komen sebanyak-banyak nyaa....
Selamat membaca :)
Ps : video di atas memang tidak ada hubungannya dengan Chapter-Chapter yang Author upload. Tapi Author merasa setiap lagu nya sangat cocok jika didengar sambil membaca setiap Chapternya. Dan semoga bisa menghibur kalian yang ingin membaca sambil mwndengar musik.
***
"Dirimu tidak ada di kepala maupun hatiku tapi kenangan itu mungkin masih ada"
Suasana pagi yang dingin ini membuat Sandra enggan beranjak dari selimut yang hangat dan nyaman ini. Rasanya ia butuh waktu lebih lama lagi untuk menikmati tidur dan kehangatan ini. Tentu saja dingin karena sekarang sudah mulai memasuki musim dingin. Salju turun sejak kemarin di New york.
'Tapi tidak ?'. Sandra seketika bangkit dari kasur untuk mandi dan bersiap, tak lupa juga ia akan menyiapkan sarapan untuknya dan Abraham. Hari ini adalah harinya, hari dimana mereka akan mengunjungi rumah ibunya untuk makan malam keluarga bersama. Dan setelah kejadian mengesalkan itu hubungan Sandra dan Abraham menjadi semakin baik. Walaupun masih ada jarak di antara mereka tapi setidaknya Sandra dan Abraham akan berbincang saat sarapan dan malam hari sebelum tidur. Terkadang Sandra juga mengantarkan kopi ke ruang kerja Abraham saat malam hari.
Sementara Sandra tengah menyiapkan sarapan, Abraham keluar dari kamarnya. Ia tampak sudah rapi dengan setelan kemejanya serta jas yang masih ia pegang di tangannya. Abraham mengambil tabletnya untuk mengecek beberapa email pekerjaan yang masuk. Sebuah senyum terukir di wajahnya. Tampaknya hari ini meskipun dingin tapi menjadi hari yang baik untuk Abraham.
"ini sarapannya, silahkan dimakan". Sandra menarik kursi dan mendudukinya. Mengambil piring dan mengisi nya dengan roti panggang serta selai coklat kesukaannya.
"terimakasih, selamat makan". Abraham juga menaruh tabletnya dan mengambil sepotong roti untuk ia makan.
"kau tidak lupa dengan hari ini kan ?". Sandra menatap Abraham mencoba menyelidiki setiap sudut wajah Abraham.
"iya aku tidak lupa. Nanti aku akan menjemputmu di kantor jam lima sore, bagaimana ? Kita bisa pergi bersama".
"baiklah aku akan menunggumu". Sandra melanjutkan kembali memakan rotinya.
"bagaimana kabar pacar mu ? Kudengar dia membeli 2% saham Shuurlam Corp. Kalau tidak salah nama perusahaannya stan...". Abraham mengantung perkataannya mencoba mengingat nama perusahaan Rey.
"Stanwood". Sandra membenarkan.
"iya itu. Kuharap kau sedikit berhati-hati padanya. Kudengar Stanwood adalah nama seorang penghianat dari Shuurlam Corp saat masih dibawah kepemimpinan paman mu". Abraham mencoba berbicara santai walaupun sebenarnya isi pembicaraannya ini sangat serius. Ia tak ingin membuat Sandra kecewa nantinya.
Sandra menatap Abraham sebentar lalu tersenyum "maksudmu Rey adalah si penghianat itu ? Tentu saja tidak mungkin Abraham, Rey itu orang nya jujur dan pekerja keras. Ia membangun perusahaannya sendiri. Dia sangat keren". Sandra bicara sambil sedikit tertawa. Mungkin baginya Abraham hanya sesikit melantur karena ini masih pagi.
"yah mungkin saja tapi tak ada salah nya untuk berhati-hati. Dan terimakasih untuk sarapannya. Aku akan berangkat sekarang". Abraham beranjak dari kursinya, tapi tidak hanya Abraham, Sandra juga dengan cepat bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah Abraham.
"baiklah aku akan berhati-hati lagipula perusahaan adalah tanggung jawabku". Tangan Sandra kini sedang berada dibawah leher Abraham, bermain disana mencoba untuk merapikan dasi Abraham yang sedikit tergeser. Abraham sedikit terkejut dengan sikap Sandra saat ini. Ia menatap wajah Sandra sangat dalam. Tanpa sadar ia meletakkan tangannya di tengkuk milik Sandra. Kini wajah mereka semakin dekat hingga hembusan nafas keduanya akan saling menghangatkan wajah mereka. Sandra yang masih tak paham dengan apa yang terjadi saat ini menutup matanya dengan dahi yang berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Lucky Bride
Любовные романыKonten 18++ Sandra merupakan gadis cantik yang bisa dibilang memiliki segalanya, wajah yang cantik, kekayaan, keluarga terhormat dan keluarga yang sangat menyayanginya dan juga pacar yang begitu ia cintai. Rey telah memberikan seluruh hatinya pada...