01- Elvano si playboy

1.1K 135 25
                                    

Jangan lupa vote dan komen, aku re-publish. Masukan ke daftar bacaan biar dapat notifikasi kalau cerita ini update!
.
.
.
IG, Tik tok, Wattpad, Karya Karsa: Wihelmina Miladi
.
.

Seorang wanita blasteran Kanada-Indonesia, yang mengenakan dress berwarna hitam selutut, sedang berjalan di sebuah tempat hiburan malam di New York. Sepertinya wanita itu tengah mencari seseorang, karena sejak tadi dia terus menoleh ke kanan dan kiri.

"Elvano!" pekiknya, kala menemukan orang yang dia cari.

Seorang pria blasteran berdarah Amerika-Indonesia tengah duduk diantara beberapa wanita sambil sesekali tertawa. Dia adalah Elvano Rafardhan Efendi, anak tunggal dari seorang pengusaha kaya di Indonesia yang bisnisnya sudah merambat ke luar Negara juga. Ayahnya bernama Darius Ramadhan Efendi, pemilik dua kampus swasta di Indonesia, sedang cabang usahanya sudah di mana-mana.

Wanita itu nampak kesal kala melihat perempuan-perempuan dengan pakaian sexy dan terbuka itu mencoba menggoda Elvano. Tapi mau bagaimana, sudah bukan rahasia lagi kalau Elvano memang terkenal sebagai seorang playboy, bahkan sejak dia masih sekolah dulu. Tentu saja Elvano tidak menolak digoda oleh perempuan-perempuan binal yang kini sedang bergelendot manja di lengan, bahkan bersandar di pundak dan dada bidangnya.

Dengan cemburu yang menggebu, wanita itu menghampiri Elvano yang masih sibuk bercengkrama sambil tertawa-tawa.

"Elvano, ikut aku sebentar, ada hal penting yang perlu kita bicarakan!" ujar wanita itu, sembari menatap sinis pada wanita-wanita di sekitar Elvano.

"Cecillia. Bicara saja, di sini."

Elvano malas menanggapinya, sebenarnya Cecillia adalah teman Elvano dari Indonesia yang juga memutuskan untuk kuliah di New York. Sejak dulu Cecillia sangat menyukai Elvano, mereka bahkan pernah dua kali menghabiskan malam bersama. Tadinya Elvano tidak mau, tapi karena Cecil memaksa, akhirnya dia mau.

Pada dasarnya meski Elvano playboy dan beberapa kali bahkan pernah tidur dengan wanita, tapi tidak semua wanita bisa tidur dengannya. Sebagian hanya dipacari, tapi tidak untuk sampai melakukan hubungan intim suami istri. Mereka hanya sekedar cium, raba-raba, dan menuntaskan hasrat Elvano dengan tangan atau mulut. Yang benar-benar pernah Elvano tiduri hanya sekitar enam orang, dan Cecilia termasuk salah satunya. Elvano sendiri gampang bosan dengan perempuan, dia tidak pernah meniduri perempuan lebih dari dua kali. Elvano juga tidak pernah memacari perempuan lebih dari 2 bulan.

"Elvano, aku tidak bisa bicara di sini, aku perlu tempat yang tenang. Sungguh, ini hal yang serius, lebih baik kita bicarakan di Mansion milikmu." Cecilia memohon pada Elvano.

"Hah, baiklah."

Dengan terpaksa Elvano menurutinya. Mereka ke luar dari tempat hiburan malam itu, lalu pergi ke Mansion yang ditinggali oleh Elvano selama kuliah di New York. Kebetulan baru saja dia lulus, orangtuanya sudah memberikan ultimatum untuk kembali ke Indonesia.

Mereka risau akan Elvano yang semakin menjadi. Dulu saat masih di Indonesia, Elvano hanya sekedar playboy yang bergonta-ganti pacar saja. Tapi setelah dia pindah ke New York kelakuannya malah tambah parah. Bahkan Elvano sudah berani meniduri perempuan, melakukan tindakan-tindakan tidak senonoh, dan sering mabuk-mabukan, tentu saja hal itu membuat orangtuanya marah.

Kini mereka sudah sampai di Mansion milik keluarga Elvano, mereka berada di ruangan pribadi Elvano.

"Kamu mau ngomong apa?" tanya Elvano

"Aku hamil." Jawaban dari Cecilia tentu saja begitu mengejutkan Elvano.

"APA?" pekik Elvano kaget.

"Aku sedang mengandung anak kita, sudah dua bulan. Kamu harus tanggung jawab, El." Cecilia meminta pertanggung jawaban Elvano.

"Kenapa juga aku yang harus bertanggung jawab, belum tentu juga itu anakku."

Tentu saja Elvano menolak. Menikah? Oh, yang benar saja, Elvano sama sekali tidak kepikiran soal itu sekarang. Apalagi dia masih 21 tahun, baru juga lulus kuliah.

"Ini anakmu, aku berani bersumpah. Aku hanya pernah tidur denganmu saja, bahkan kamu sendiri tahu kalau aku melepas keprawananku padamu."

Cecil berkata jujur, anak dalam kandungannya memang anak Elvano.

"Cecil, ini memuakkan. Kau lupa, dulu yang memaksa untuk tidur denganku adalah dirimu. Kau menjebakku dengan obat perangsang, aku hanya menurutimu saja. Sebelum melakukannya bukankah aku sudah bilang kalau jangan sampai hamil, karena aku tidak akan menerimanya. Kau sudah setuju akan hal itu, kau bahkan setuju untuk meminum pil pencegah kehamilan. Memang sih saat itu aku tidak memakai alat kontrasepsi, tapi aku berniat untuk tidak mengeluarkannya di dalam. Saat itu kau memaksaku untuk mengeluarkannya di dalam, kau meyakinkanku kalau tidak mungkin hamil karena kau berjanji akan meminum obat pencegah kehamilan." Panjang lebar Elvano mengingatkan hal itu pada Cillia.

"I-itu benar, maaf aku berbohong. Aku sangat mencintaimu sejak dulu, El. Aku ingin menjadi istrimu, tapi kau tidak bisa aku gapai. Akhirnya aku menjebak dan menipumu, obat itu bukan obat pencegah kehamilan."

Cecil jujur akan perbuatannya, dia memang ingin sekali menikah dengan Elvano, itulah makanya Cecilia sampai menggunakan cara kotor seperti itu.

"Menjijikan, aku benar-benar muak padamu. Gugurkan kandunganmu, aku tidak mau memiliki anak sekarang, apalagi menikah."

Dengan tegas Elvino menyuruh Cecil untuk menggugurkan kandungannya.

"El, ini anakmu, darah dagingmu. Bisa-bisanya kamu melakukan ini?" pekik Cecil tak percaya.

"Itu kesalahanmu, kau menjebakku, lalu membohongiku. Kau pikir dengan begitu, aku akan menikahimu? Cih, jangan mimpi."

Elvino menatap jijik ke arah Cecilia yang tengah menangis sendu. Dia kemudian menghubungi anak buahnya yang berada di depan Mansion untuk masuk ke ruangannya.

"Tuan memanggil kami?" tanya kepala anak buah Elvino.

"Bawa wanita ini, gugurkan kandungannya, minta bantuan dokter Victor."

Darel memberikan titah pada anak buahnya, hal itu tentunya menjadi pukulan besar untuk Cecilia.

"Gak, kamu gak bisa lakuin ini sama aku. Ini anak kamu, bagaimana bisa kamu setega ini?" pekik Cecilia saat anak buah Darel menyeretnya.

"Jangan salahkan aku, kau sendiri yang menyebabkan ini semua terjadi." Dengan sinis dan acuh, Elvano tidak berbelas kasih sama sekali.

"Elvano, kamu benar-benar lelaki kejam. Aku bersumpah, kamu akan mendapatkan karma atas ini semua. Kelak kamu akan merasakan rasanya ingin memiliki anak dari darah dagingmu sendiri, tapi kamu tidak akan bisa. Kamu juga akan merasakan apa yang aku rasakan, aku berharap kelak kamu akan jatuh cinta setengah mati pada seorang perempuan yang sangat sulit kamu miliki. Kamu akan merasakan sakit seperti yang aku alami, kamu akan merasakan jatuh cinta, berjuang, dan berharap bisa memiliki orang yang kamu cintai, tapi yang kamu dapat hanya kekecewaan. Aku menantikan itu terjadi, aku mengutukmu atas nama anak dalam kandunganku dan diriku sendiri!" ujar Cecilia mengutuk Elvano sebelum akhirnya anak buah pria itu berhasil membawa Cecil ke luar.

"Hah, sungguh berisik sekali, menyebalkan. Wanita itu bermimpi akan aku nikahi hanya karena dua kali tidur denganku dan menjebakku sehingga dia bisa mengandung anakku? Mimpi. Aku menganggap mereka seperti mainan, yang akan aku mainkan jika aku tertarik, dan akan aku buang ketika sudah bosan." Elvano tersenyum miring.

Ponsel Elvano berbunyi, ada sebuah panggilan masuk dari papanya. Elvano sudah bisa menebak apa yang akan papanya bicarakan, dia pasti akan menyuruh Elvano pulang karena kuliahnya telah selesai.

"Halo, Pah."

"Papa gak mau tahu, besok kamu harus pulang. Kamu 'kan udah lulus kuliah dan wisuda sejak beberapa bulan lalu. Kamu harus belajar kerja di perusahaan papa, kamu itu satu-satunya pewaris Efendy Family." Terdengar papanya begitu marah.

"Tapi, Pah—"

"Kalau kamu gak nurut, semua fasilitas kamu akan papa sita!" ancam sang papa.

"Oke, aku akan pulang besok." Pada akhirnya Elvino menuruti keinginan orangtuanya. Besok dia akan terbang ke Indonesia dan mulai bekerja di perusahaan papanya.

Lanjut?

Ramaikan kolom komentarnya.

Karma Bos Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang