"Raga ihhh baliikin hp gue!"
"Bentarannnn"
"Heh bocil, adek kaga nyusahin iya. Balikin gak! Gue telat awas aja ya lo!"
"Cih bodoamat"
Tanpa babibu Kana segera merebut ponsel miliknya dari tangan Raga.
"Ah kamprett dipinjem bentar aja ga boleh. Awas aja nanti minta tolong ke gue!"
Ucap Raga dengan nada kesal."Yaudah gue ga minta tolong, gampang kan!" Balas Kana.
"Yayaya serah!"
Setelah mengatakan itu Raga pergi meninggalkan Kana."Eh anterin sekolah dulu!" Cegah Kana
"Ga ada akhlak nya ya ni anak."
"Situ kali ga ada akhlak, tua an gue padahal."
"Mentang-mentang udah kelas sepuluh."
"Salah sendiri masih SMP."
"Lo yang kecepetan sekolah nya geb. Btw ni ya, SMP gini gue udah cocok jadi pacar lo."
"Cielah ngarep. Gue sih ogah."
Mereka terus berdebat hingga suara wanita paruh baya menginterupsi.
![](https://img.wattpad.com/cover/272964950-288-k577806.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Blues
Teen FictionDia memejamkan mata, membiarkan semilir angin menerpa wajahnya. Untuk sesaat Kana merasa sejuk, hatinya menjadi tenang. Namun, tangan Kana menghangat akibat genggaman seseorang. Belum sempat membuka mata dirinya sudah ditarik jatuh oleh orang itu. ...