8- La Bi Rin

664 106 14
                                    

°°°°°°°Pagi ini matahari terbit dari ufuk timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°
Pagi ini matahari terbit dari ufuk timur.

Katna, Manda dan Grandis mulai membuka mata setelah mendengar bunyi ketukan pintu.

"Tok tok tok" suara ketukan pintu.

"Nak, ayo bangun semuanya, sudah pagi! lekas turun ya! ibu sudah buat sarapan" ajak ibu kepada kami.

satu persatu dari kami mulai bangun dan keluar dari kamar kecuali, Grandis yang masih saja sibuk di alam mimpinya.

"Bruk" bantal dilempar.

"Ndis! cepetan bangun! lu mau gw kunciin dikamar hah?!" amuk Manda.

"eeee iyaaa ntaarr lagi ngumpulin nyawa inii" elak Grandis.

"Awas lo ya, 1 menit lagi belum bangun juga gw sumpahin lu gk bangun bangun nanti!" ancam Manda kejam.

"Sumpeh lu serem amat! gak usah gitu juga kali"

"Makanya cepetan turun!"

"Iya dah iya" pasrah Grandis.

Akhirnya setelah sekian abad berusaha membangunkan Grandis, Grandis pun bangun walau dengan wajah yang lesu.

Di ruang makan....

"Nih... makan yang banyak ya kalian, habis ini kita siap-siap ke kebun teh nya Omma tante" ajak ibu.

"Kebun teh Omma yang mana?" tanya Katna bingung.

"Pokoknya ada aja! waktu kamu kesini kebun teh nya belum jadi hehe, jadi kamu gak tau kan?" jawab Ibu.

Sarapan telah usai, akhirnya Katna dan sahabatnya itu bersiap mandi dan berganti pakaian.

"Bawa tas ransel gak ya?" tanya Katna pada dirinya.

"Ransel buat apa?" tanya Manda.

"Buat makanan, minuman, ama baju ganti lah" sahut Grandis tiba-tiba.

"Udah, yang lagi di kamar mandi diem aja" suruh Manda.

Tak lama setelah mereka semua mandi dan berganti pakaian, tante Indah mulai menyuruh mereka untuk segera memasuki mobil.

Tante juga menjelaskan perjalanan ke kebun teh nanti kurang lebih selama lima belas menit jika menggunakan mobil.

Perjalanan pun dimulai.
Suasana desa yang sangat sejuk membuat ketiga sahabat itu sangat antusias menikmati perjalanan.

MISTERI SUMUR TUA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang