18 - Jawaban

547 62 4
                                    

°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°

Gudang tua di depan rumahnya menyimpan banyak rahasia hingga saat ini. Pintu kayu yang terhubung dengan basement menjadi saksi bisu kejahatan yang dilakukan oleh seorang wanita paruh baya dirumahnya.

Beberapa tahun lalu pada malam ini, di malam bulan purnama........

"Ibu bukain pintunya! aku takut disini!"

Tangis sesenggukan seorang anak perempuan memenuhi suatu ruangan. Malam itu sangat dingin. Angin yang berhembus menembus masuk ke dalam ruang gelap hingga menciptakan suara kayu yang bergeser.

Anak perempuan itu menangkupkan kepalanya diatas lututnya, saat ini ia sedang duduk terpojok di sudut ruangan meratapi nasibnya.

"Kenapa aku dikurung? apa salahku?"

Kata itulah yang terlintas dalam benaknya saat ini. Hujan deras hingga petir bergemuruh membuat dirinya semakin takut. Badannya menggigil kedinginan.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Siapa yang akan menolongnya saat ini? Ayah? ck! Dia sudah tidak peduli dengan keluarganya.

Anak itu mondar-mandir setengah mati mencari jalan keluar. Tubuhnya berusaha kuat menahan hawa dingin yang menusuk kulitnya.

Ruangan ini, tidak pernah ia masuki selama hidupnya. Ibunya memang sudah gila. Rasa benci memang patut ia rasakan pada ibunya saat ini.

Ibunya sungguh jahat, kejam, egois, mungkin karena itulah ayah meninggalkan mereka.

Anak itu kembali duduk di tempat semula. Sekarang ia hanya bisa berharap sebuah keajaiban tertuju kepadanya. Sekarang ini perasaannya telah berkecamuk,

Ketakutan, kedinginan, kebencian menjadi satu.

Kepalanya mulai membungkuk, sampai kapan ia harus dikurung didalam sini?

Pandangannya mulai kabur. Sebuah cahaya masuk menyapa matanya. Bayangan hitam mulai meraih pundaknya hingga, ia tertidur dalam penatnya.

°°°°

Kring.....

Sekarang tepat pukul sebelas malam. Semua lampu telah dipadamkan. tapi lain halnya dengan ketiga anak ini. Pada jam segini mereka malah menyetel alarm.

"Man! Bangun cepetan!"

Manda mulai terbangun dan duduk sembilan puluh derajat sebelum matanya yang indah terbuka.

MISTERI SUMUR TUA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang