°°°°°
Katna mulai memakan sarapannya dengan lahap, ia baru sadar kalau seharian kemarin ia tidak makan dengan cukup.
Jam menunjukkan pukul setengah tujuh. Tak ada hal mistis atau apapun yang terjadi pagi ini hingga, Katna tak sengaja menjatuhkan gelas plastik disampingnya ke lantai karpet berwarna merah.
Ia berniat mengambil gelas itu yang sudah terjatuh tepat di sebelah kaki kanan-nya. Katna sedikit kesusahan menunduk karena jarak kursi kayu dengan meja yang digunakannya terlalu dekat.
Ia hanya bisa memiringkan kepalanya dan,
Yey!
Gelas itu berhasil diambilnya. Ia segera duduk sempurna kembali dan membersihkan permukaan gelas hingga menutup kedua matanya dan wajahnya yang bertatap lurus.
Ketika gelas yang dibersihkan nya itu diturunkan dari depan mukanya,
DengDeng!
Seorang wanita berkulit putih pucat dan berambut panjang duduk dihadapannya. Wanita itu hanya diam tertunduk walaupun tak menatapnya.
Katna memegang dadanya sesak, kali ini muncul rasa yang berbeda. Katna tak takut sama sekali. Ia merasa seperti sudah terbiasa melihat makhluk astral seperti itu.
Hah? Tunggu dulu! Makhluk Astral? Apa yang baru saja aku pikirkan? Kenapa aku bisa tahu kalau wanita yang dihadapanku ini adalah makhluk astral?
Katna kembali menunduk ke bawah meja untuk memastikan apakah wanita itu benar-benar makhluk astral atau bukan. Kalaupun kakinya menapak, bagaimana bisa wanita itu tiba-tiba saja ada dihadapannya.
Perlahan ia menunduk ke bawah meja. Benar saja perkiraannya! Kaki wanita yang ada dihadapannya itu sama sekali tidak menapak ataupun menginjak ke atas karpet. Hanya baju lusuh tanpa kaki saja yang bergelantung disana.
Katna kembali mengangkat kepalanya. Sekarang tatapannya mulai tajam seperti mencari sesuatu yang tiba-tiba saja menghilang dihadapannya. Wanita itu sudah tidak lagi duduk disana.
Katna mulai berdiri dan menyudahi sarapan horornya tersebut. Ia lebih memilih untuk menonton televisi di ruang santai lantai dua. Entah kenapa akhir-akhir ini ia merasa penampakan-penampakan aneh selalu saja mengikutinya.
Belum beberapa langkah ia berjalan, suara ketukan halus dari lantai atas mulai mengganggu pendengarannya.
Katna mulai berjalan menaiki tangga yang terbuat dari kayu milik rumahnya tersebut. Suara langkah kaki Katna terdengar memantul karena kayu yang diinjaknya itu sudah sangat tua.
Katna berjalan ke lantai atas. Hanya ada sofa berwarna cokelat dan sebuah TV kecil menyala yang menyambutnya.
Katna bingung sekali. Kenapa TV itu bisa tiba-tiba menyala padahal tidak ada siapapun disana. Katna mulai berasumsi macam-macam.
Dengan penuh keberanian, Katna mulai berjalan ke arah dimana remote TV itu tergeletak.
Ctlek!
Layar putih dihadapannya itu seketika berubah menjadi hitam. Katna merasa tenang karena sekarang aroma menyeramkan dari TV itu sudah berhasil ia hempas. Sekarang, tak ada yang perlu ia curigai lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI SUMUR TUA (End)
Horror❗WARNING❗ [JANGAN BACA SENDIRIAN] ~FOLLOW SEBELUM BACA~ Hani menghilang dari rumah secara tiba-tiba pada ulang tahunnya yang kedelapan. Katna tetangganya yang memiliki kemampuan aneh melihat Hani pada malam kejadian. Tak lama setelah Hani menghilang...