10- surat

546 78 9
                                    

°°°°°

Piknik kali ini sangatlah menegangkan. Pikiran negatif masih saja terus menghantui Katna.

Siapa wanita tadi?

Sesegera mungkin ia tepis pikiran buruknya, tetap mengamati pemandang desa dari dalan mobil yang berjalan.

Mobil tetap melaju dengan kecepatan 15 km/Jam. Terlihat Manda dan Grandis mulai mengantuk dan menyandarkan kepalanya pada pintu mobil.

Adzan maghrib berkumandang. Tak terasa perjalanan mereka sungguh panjang.

Namun tetap saja perjalanan pulang akan lebih cepat rasanya daripada berangkat.

Setelah melewati beberapa persimpangan, akhirnya mereka pun sampai di depan rumah mewah milik kakek.

Bu Indah mulai membuka pintu mobil lalu menginjakkan kakinya turun di tanah lembab dan sedikt becek akibat hujan.

"Ayo anak-anak, bangun, sudah sampai rumah nih!" ajak Bu Indah.

Grandis mulai membuka matanya, memperhatikan sekeliling dan mengenali tempat ini.

"Udah sampe ya?" tanyanya.

"Iya udah, yuk cepetan turun, udah maghrib" jawab Mand yang sudah bangkit dari tidur.

Katna mulai turun mengambil tas ransel di bagasi, ia mengawasi teman-temannya agar tidak ada yang tidur kembali.

Jam telah menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit. Matahari sudah tenggelam dan langit telah berubah warna menjadi biru gelap.

Katna segera mengikuti temannya yang mulai beranjak masuk kedalam rumah. Baru beberapa langkah menaiki anak tangga, tiba-tiba saja sepucuk surat jatuh dari atas kepala dan mendarat di depannya.

Katna segera mengambil surat tersebut. Angin dari luar berhembus kencang, gemuruh dan guntur juga petir yang menyambar menandakan sebentar lagi akan turun hujan.

Ia segera masuk kedalam rumah dan langsung mengunci pintu. Surat yang tadi terjatuh didepannya juga tak lupa ia masukkan ke dalam saku.

Surat apa ini?

°°°°°°°°°°°

Next episode 11 ya prenn!
Sorry banyak typo okehh!
Doain aja semoga typo ku cepat membaik! Aamiin

MISTERI SUMUR TUA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang