12- Surat³

572 80 34
                                    

°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°

"Lo mau baca?" tanya Manda yang dibalas anggukan pelan dari Katna.

Katna mulai membuka secarik kertas yang berada tepat ditangannya.

Katna mulai membuka secarik kertas yang berada tepat ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"S?" tanya mereka kompak.
"Maksudnya apaan Man?" Katna meneliti setiap ujung bagian kertas, barangkali ada petunjuk yang bisa ia temui, pikirnya.

"Kayaknya ini singkatan deh, atau mungkin ada arti dibalik huruf S ini," jelas Manda.

"Kira-kira apa ya?" Tanya Katna bingung.

"Simpen dulu aja, siapa tau ada surat laen" saran Manda.

Katna segera melipat kertas itu kembali menjadi bentuk awal. Tanpa mereka sadari, jam di dinding telah menunjukkan pukul sepuluh malam.

°°°°°

Grandis sedang asyik rebahan di kasur sembari mendengarkan lagu favoritnya. Pintu kamar sengaja ia buka karena takut akan terjadi sesuatu jika ia sendirian didalam kamar.

Kakinya mulai mengayun-ayun merasa khawatir dan menunggu kedua temannya itu kembali dari lantai bawah. Headphone berwarna pink yang dipakainya tetap memutarkan musik dengan volume yang full.

Tak tahan dan takut sendirian, ia mulai melangkah keluar dari kamar untuk memeriksa apa yang sebenarnya terjadi di bawah. Lantai kayu yang diinjaknya menimbulkan suara gaduh jika ia berlari. Pelan-pelan ia berjalan menuju tangga agar Tante Indah yang kamarnya berada di seberang tidak terganggu olehnya.

Sedikit demi sedikit ia mulai menyusuri tangga. Sesekali ia melihat kebelakang karena takut ada sesuatu yang mengikutinya.

Grandis parno nih! Xixixi

Setelah menuruni lima puluh lebih anak tangga, akhirnya ia sampai di lantai utama rumah tersebut. Anak perempuan yang memakai baju kaos putih itu lupa mengikat rambut panjangnya. Ia tetap membiarkan rambut hitam sedikit pirangnya itu tergerai begitu saja.

°°°°°

Manda sedang berdiri di depan pintu kamar mandi yang terletak tak jauh dari dapur. Ia sedang menunggu Katna yang daritadi sebenarnya sudah menahan buang air kecil.

Samar-samar Manda mulai mendengar suara pijakan kaki dari arah ruang tamu. Bulu kuduk mulai merinding karena pada saat itu ia hanya sendirian di luar.

"Kat...Kat... Udah belum?" tanya Manda gusar. Perasaannya mulai tak enak. Ia sudah tahu apa yang akan dikatakan temannya. Dalam urusan kamar mandi, ialah juaranya yang paling lama bertahan di ruangan kecil itu.

Kaki Manda mulai berayun kesana kemari. Ia mulai menyilangkan kedua tangannya di dada dan menyenderkan bahunya pada tembok.

"Manda...."

Suara kecil dari arah ruang tamu itu membuyarkan lamunannya. Pikirannya sudah kemana-mana sekarang tak karuan. Manda mulai menyuruh "Queen Toilet" untuk mempercepat ritualnya.

Ia mulai mengusap-usap tangannya karena hawa disekitarnya mulai berubah.

"Jangan-jangan yang didalem bukan Katna?"

"Apa tadi gw salah nganter orang ya?"

"Mungkin yang manggil gw Katna yang beneran"

"Tapi tadi yang jawab 'belum' dari kamar mandi siapa dong??"

Sesungguhnya, Manda adalah orang yang penakut, namun, rasa takutnya itu bisa ia kalahkan dengan rasa gengsinya. Bahkan, hantu yang ingin menjahilinya pun akan kabur jika sudah berhadapan langsung dengan Manda.

#StrongWomanManda

°°°°°

Grandis penasaran dengan kedua sahabatnya yang dari tadi belum kembali ke markas. Grandis mengumpulkan keberanian untuk berjalan ke dapur. Sesekali ia melihat ke belakang khawatir akan ada yang mengagetkannya.

📍Dapur📍

Grandis membuka kulkas tipe Side By Side dihadapannya. Sesekali ia juga berteriak kecil memanggil nama Manda agar temannya tahu bahwa ia sedang berada di Dapur.

Grandis mencari susu kotak rasa Strawberry favoritnya. Ia mulai meraba-raba bagian kulkas namun susu strawberry kesukaannya tidak ditemukan disana.

Akhirnya Grandis beralih membuka pintu lemari penyimpanan makanan satu persatu, ia mulai was-was. Terakhir kali saat mencari camilan, makhluk lainlah yang membantunya menemukan camilan favoritnya.

Pandangannya tertuju kearah meja Kitchen Set, ia menemukan sebuah wafer terbuka dari bungkusnya. Ketika hendak mengambil, Kakinya tersandung pinggiran kulkas. Alhasil, ia pun jatuh.

°°°

"Manda..."

Suara itu masih saja menghantui gendang telinga Manda. Ia mulai kesal. Manda meninggalkan Katna yang masih melanjutkan ritualnya di toilet.

Suara panggilan namanya berasal dari dapur. Manda mengumpulkan keberanian, kakinya mulai bergetar. "Siapa itu?" tanya Manda memberanikan diri.

Bruk!

Sebuah sosok berambut panjang dan berbaju putih jatuh dihadapannya. Manda segera mengeluarkan jurus karate dan memukul mundur hantu itu dengan sekali tendangan.

°°°°°°

Haduh guys, Kira-kira sosok apa ya yang ditemui Manda?

Terus ikuti cerita Katna dan kawan-kawannya hanya di "MISTERI SUMUR TUA"

MISTERI SUMUR TUA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang