7- Asumsi

774 143 35
                                    

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

Katna sedang membaca buku di halaman depan rumah. Sedangkan Manda dan Grandis tengah asyik melihat bunga-bunga yang bermekaran di kebun samping halaman.

"Sumpah deh Kat! Gw jadi gak mau pulang ke rumah Xixixi" teriak Manda sambil tertawa lalu melanjutkan pengamatannya terhadap satu bunga mawar merah didepannya.

"Bisa aja Manda nih!" Jawab Katna sembari menutup bukunya. Tak lama, Bu Indah datang dengan membawa tiga cangkir teh dan roti diatas nampan.

"Ayo ayo! Pada sarapan dulu!" Ajak Bu Indah pada anak-anak dihadapannya.
"Waaah! Makasih Tante! Kebetulan udah laper nih!" Ucap Grandis dengan mata yang berbinar.

Katna, Manda, dan Grandis segera menyudahi eksplorasi mereka terhadap bunga-bunga di kebun itu. Mereka langsung beranjak dan pergi duduk di meja bundar depan rumah.

"Katna, nanti tolong belikan Ibu tepung terigu di warung depan sana ya! Ibu mau masak gorengan buat kalian!" Perintah Bu Indah.

"Wiiihh! Urusan makanan selalu siap Tante! Serahin urusan ini kepada kita-kita aja!" Sahut Grandis bersemangat.

Bu Indah segera memberi Katna uang beberapa rupiah. Setelah sarapan selesai, mereka langsung bergegas menuju warung terdekat dari rumah peninggalan kakek itu.

Katna dan sahabatnya langsung memanggil penjaga warung. Tanpa berlama-lama, ibu warung dengan baju daster kuning langsung keluar untuk menyambut para pelanggannya.

"Beli tepung terigu sekilo ya Bu" Ucap Katna kepada Ibu warung yang ada didepannya.

"Iya Neng! Ngomong-ngomong, kalian warga baru ya disini? Ibu kayak gak pernah liat kalian?" tanya ibu itu sembari menyerahkan jinjingan plastik pada Katna.

"Enggak Bu, kita lagi liburan di rumah besar sebelah sana" jawab Manda sembari menunjuk rumah yang mereka tempati. Grandis dan Manda langsung segera pergi meninggalkan Katna yang sedang berbincang-bincang dengan ibu warung. Mereka segera pulang ke rumah kakek Katna sembari membawa tepung terigu karena tak sabar ingin mencicipi gorengan buatan Tante Indah.

"Kita duluan yaa!" Ujar Manda dan Grandis bersamaan. Katna mengangguk-angguk dan segera memberikan uang pas pada ibu warung.

"Oh.... Di..ru..rumah..itu ya neng?" Tanya ibu warung sembari menunjuk dengan jari jempolnya dan menerima uang pemberian Katna.

"Iya Bu, emang kenapa ya Bu?" Tanya Katna penasaran.

"Mo.. mohon maaf nih neng, ibu sering denger-denger kata penduduk lama disini, katanya rumah itu rumah angker. Gak ada yang be...berani kesana setelah pemiliknya meninggal dunia" jawab ibu itu dengan tersendat-sendat.

MISTERI SUMUR TUA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang