9- pelajaran

584 91 12
                                    

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°


"Kat, bentar—tunggu dulu!" teriak Grandis yang tertinggal dibelakang.

"Sorry Ndis gw gak tau kalo lo ketinggalan" jawab Katna.

Grandis menghela napas sambil terengah-engah. Ia mulai mengusap keringat yang mengucur turun dari kepalanya.

"Manda mana ya?" tanya Katna pada Grandis kebingungan.

Mereka berdua nampak bingung sekali. Kabut tebal mulai turun. Matahari yang tadinya bersinar terang sekarang telah tertutup awan abu.

"Tapi tadi gw liat dia didepan gw. Makanya gw ngejar dia soalnya dia jalannya cepet banget" jelas Katna.

"Gimana dong Kat, udah mendung tambah gelap lagi" eluh Grandis.

"Coba kita ke saung di bawah pohon itu dulu yuk" ajak Grandis sembari menunjuk ke arah pohon jati.

Katna dan Grandis mulai bergegas menuju ke saung. Dengan perlahan mereka berdua meneliti area sekitar saung terlebih dahulu sebelum duduk diatas dipan kayu.

Tak lama hujan rintik-rintik mulai turun. Mereka mulai memakai jaket yang sebelumnya mereka ikatkan di pinggang.

Suasana hening tak bersuara. Bunyi khas jangkrik mulai bergema disekitar area saung yang mereka tempati.

Katna menatap ke atas bangunan kecil seperti rumah di tengah kebun teh tersebut. Mengamati rintik-rintik hujan yang turun lalu menengadahkan tangannya menampung air hujan yang jatuh dari atap.

"Hujannya kapan ya berhentinya?" ujar Grandis mulai bosan.

"Kita sabar aja Ndis, semoga cepet reda hujannya" tambah Katna menenangkan.

Tak lama, hujan pun mulai reda. Namun kabut tebal itu masih saja tetap datang.

Katna melihat ke arah jam tangannya. Namun ia menemukan bahwa jam kecilnya itu tidak berjalan sama sekali.

Grandis yang mengetahui hal itu mulai mencoba menghidupkan kembali
arloji Katna dengan sedikit hentakkan ke telapak tangannya.

"Kok gak muter-muter sih man? gimana dong?!" ucap Grandis mulai panik.

"Coba kita jalan pelan-pelan aja kali ya, mungkin bentar lagi nyampe. Tadi gw liat Manda jalan lurus terus ke arah sini nih" Jelas Katna sembari menunjuk jalan setapak yang berada di depan mereka.

MISTERI SUMUR TUA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang