Setelah kejadian saat di rumah sakit waktu itu, saat Demon menghilang tepat ketika Yeri datang. Kamu menerima kenyataan ia tak akan pernah datang menemuimu lagi. Kamu berfikir Demon itu akan kembali menemuimu ketika kesepakatanmu dengannya berakhir. Namun ternyata, dugaanmu salah.
Dihari setelah kamu keluar dari rumah sakit, setelah kamu memberitahu kepada Yeri, dan temanmu menangis tidak menerima kenyataan bahwa kamu mempertaruhkan nyawamu untuk Luna. Dan sekarang kamu sedang berada di ruangan Luna menemaninya bersama Loui, kedua adikmu tengah tertidur di atas ranjang.
Kamu kembali bertemu dengannya.
“Kamu?”
“Hey,”
Suaranya terdengar begitu lembut dan menenangkan perasaan. Kamu berhasil dibuat tersenyum hanya dengan sapaan simplenya itu.
“Apa yang kamu lakukan disini?”
Ia hanya diam menatapmu yang sedang berusaha menahan kantuk yang sedaritadi menyerangmu. Perasaan simpati kembali muncul kala melihat posisi tidurmu yang membungkuk. Duduk di kursi, kedua tangan terlipat di ranjang untuk bantalan. Sangat tidak nyaman tentunya. Jujur kamu merasa pegal-pegal karena posisi tidurmu yang setiap malam saat di rumah sakit seperti ini.
“Oh?”
Kedua matamu mendelik menatapnya. Demon itu mengangkat tubuhmu dan memperbaiki posisi kursi menggunakan kakinya. Ia lalu duduk di kursi dan memangku tubuhmu. Kamu terkejut, seorang demon berbaik hati memangku perempuan. Aneh kah jika kamu merasa istimewa karena diperlakukan dengan begitu manis olehnya?
Posisi kalian seperti ini:
“Apa y—”
“Sleep on me.”
Posisi ini membuatmu merasa lebih nyaman. Punggungmu bersandar pada dinding, kepalamu bersandar di bahunya. Namun saat kamu menyadari jika ada Luna dan Loui disini.
“Tapi adikku–”
“Aku tidak akan membiarkan mereka melihatku, tenang saja.”
Dan kamu pun mempercayainya. Dia terlalu baik untuk dilewatkan. Tubuhnya penuh dengan otot-otot padat, kamu dapat merasakannya saat ini. Namun kamu terlalu mengantuk untuk memujinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMON (TAEYONG) [END]
Hayran Kurgu[LEE TAEYONG X READER] Semua usaha telah kamu lakukan demi menyembuhkan adikmu - Luna. Namun kondisinya tak kunjung membaik sampai saat dokter menyampaikan jika umur Luna tak akan lama lagi. Perasaanmu begitu hancur dan takut akan kehilangan satu-sa...