02. BALAPAN

399 20 0
                                    

Ayyara menarik rambut Anye dengan sekuat tenaga hingga gadis itu meringis kesakitan.

"Yara lepasin rambut aku!" mohon Anye membuat orang-orang yang berada di kantin tampak iba kepadanya.

"NGOMONG LAGI LO KALO BERANI! GUE GAK AKAN SEGAN-SEGAN BUAT RAMBUT LO COPOT SEMUA!"

"AYYARA!" seru seorang lelaki yang tak lain adalah Anam (pacar Anye).

"Singkirin tangan lo dari rambut Anye!" Anam menghempaskan tangan Ayyara kasar dari rambut Anye.

"Lo gak usah ikut campur urusan gue sama jalang itu!" teriak Ayyara murka.

"Dia cewek gue jelas gue bakal ngelindungin dia dari cewek gila kayak lo!" balas Anam tak kalah murka.

Nafas Ayyara memburu, gadis itu dengan penuh emosi langsung mengambil mangkuk bakso yang masih panas di meja lalu menyiramnya kearah Anye, tapi dengan sigap Anam memeluk tubuh Anye sehingga punggung cowok itu terkena kuah bakso panas.

"Anam!" seru Anye tampak khawatir.

Ayyara syok ditempat, ia tidak menyangka Anam akan berbuat hal nekat seperti itu demi Anye.

"Ikut gue lo!" Anam menarik tangan Ayyara dengan kasar. Dengan langkah yang cepat Anam hendak membawa Ayyara ke kepala sekolah agar segera memanggil orang tua gadis itu ke sekolah bukan hanya memperingati lewat telepon.

"Lepasin gue! gue gak mau!" akhirnya Ayyara bisa melepaskan tangannya dari genggaman Anam.

"Lo tuh sadar gak sih, Ayyara? kalo tadi seandainya kena Anye dan muka dia rusak, lo bisa dituntut dan masuk penjara?! Apa sih masalah lo sama dia?" tanya Anam.

"Karena gue gak suka sama dia!"

"Lo... bener-bener gila. Sekarang ikut gue ke kantor kepsek dan panggil orang tua lo!" Anam hendak kembali menarik paksa Ayyara, namun Ayyara mundur beberapa langkah.

"Lo gak tau, Anam! kalo Ayah gue dateng kesini mungkin gue bakal mati saat itu juga!" tanpa sadar air mata Ayyara mengalir begitu saja tanpa diminta.

"Gue gak peduli!" Anam kembali menarik tangan Ayyara dan membawa gadis itu dengan penuh paksaan meskipun Ayyara sudah menangis dan memohon untuk dimaafkan.

Langkah Anam berhenti di depan pintu kantor kepala sekolah.

"Gue kasih lo satu kesempatan, kalau hal kayak gini terulang lagi gue gak akan segan-segan buat minta kepsek ngeluarin lo dari sekolah. Lo tau gue siapa kan, Ayyara?"

Ayyara mengangguk dengan wajah ketakutan.

Anam menghempaskan tangan Ayyara dan pergi meninggalkan gadis itu.

Setelah kepergian Anam, Ayyara menghapus air mata buayanya.

"Hah...dasar cowok blo'on! mau aja ketipu sama air mata buaya gue hahahahaha!" Ayyara mengibaskan rambut panjangnya dengan angkuh.

Mana mungkin seorang Ayyara takut kepada Anam? lihat saja nanti pembalasan Ayyara kepada Anam.

Dan lihat saja nanti siapa yang akan dikeluarkan dari sekolah ini.

•••

"Mau kemana kamu malam-malam begini?!" seru Dimas menghentikan langkah sang putra yang hendak pergi.

Ayyara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang