13. "Anam, gue suka sama lo"

241 18 2
                                    

Malam itu hujan begitu deras. Ayyara menyembunyikan seluruh tubuhnya dibalik selimut tebalnya. Ia begitu takut mendengar suara petir yang menyambar-nyambar mengingatkannya pada kematian sang Bunda.

Tiba-tiba saja lampu padam. Ayyara panik, gadis itu menangis ketakutan dan berusaha memanggil nama Anam. Namun, tidak ada sepatah kata pun yang mau keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka, menampilkan Anam yang membawa lilin.

"Lo gak apa-apa?" Tanya Anam melihat Ayyara yang seperti orang sesak nafas.

Karena khawatir, Anam menghampiri Ayyara. Ia menaruh lilin ditangannya di meja, menaiki ranjang tidur Ayyara dan meraih tangan gadis itu yang dingin sekali.

"Gue cuma takut gelap." Ucap Ayyara pelan, namun masih bisa didengar oleh Anam.

Anam merebahkan tubuhnya disamping Ayyara, menggenggam tangan gadis itu dengan erat. Ayyara yang semula ketakutan berangsur-angsur mulai tenang.

Ayyara tiba-tiba saja duduk diatas perut Anam, gadis itu membuka satu per satu kancing piyama tidurnya. Mencium bibir Anam dengan terburu-buru.

Anam membalikan posisi, ia sekarang berada diatas tubuh Ayyara. Membuka pakaiannya dan mulai menyentuh setiap inci tubuh Ayyara. Kulit gadis itu lembut, putih dan harum.

Anam suka setiap kali Ayyara menyebut namanya saat Anam menyentuh area sensitif gadis itu.

"Nam."

"Anam."

"ANAM!"

Anam membuka matanya dan terkejut saat melihat Ayyara berada disampingnya.

"Lo tidur berisik banget sih ah uh ah uh! Lo mimpi jorok ya!" Tuduh Ayyara langsung menjaga jarak dari Anam.

"Iya mimpi nganu sama lo!" Jawab Anam dalam hati.

Cowok itu langsung turun dari ranjang tidur Ayyara. Lampu sudah menyala dari tadi dan ia tidak sengaja tertidur di kamar Ayyara, sialnya pakai mimpi bersetubuh dengan gadis itu lagi.

Anam rasa ia sudah gila. Mimpi dengan Anye seperti itu saja ia tidak pernah, ini malah dengan gadis paling ia benci?

***

Ayyara mendapatkan kartu undangan birthday party. Sebenarnya ia malas datang kalau bukan karena Brawijaya yang memaksanya untuk menemani cowok itu.

"Ribet nih gaunnya!" gumam Ayyara saat Brawijaya meminjamkan pakaian milik Bunda nya karena Ayyara tidak memiliki baju pesta.

"Cantik loh kamu, Ay." Ujar Brawijaya berdiri tepat dibelakang Ayyara yang sedang bercermin.

" Ujar Brawijaya berdiri tepat dibelakang Ayyara yang sedang bercermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tapi, gue ngerasa kek cewek-cewek jaman penjajahan gitu ya." Ucap Ayyara sambil memutar-mutar tubuhnya.

"Hahaha bagus dong! kamu jadi bule."

Ayyara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang