34. ENDING

713 24 3
                                    

"Setelah bunuh teman saya, saya pergi ke club karena depresi. Karena mabuk saya telepon Anye dan minta jemput, tapi saya saat itu keras kepala dan memaksa untuk menyetir. Saat diperjalanan pulang, saya lihat ada ibu-ibu membawa plastik besar belanjaan, karena kepala saya sakit, saya gak tau kalau itu sedang lampu merah. Saya tancap gas dan menabrak ibu itu, Bunda Ayyara." pengakuan Anam di pengadilan membuat tangisan Ayyara pecah.

Jadi, Anye mengakui kesalahan yang sebenarnya tidak ia lakukan demi Anam yang gadis itu cintai?

Anam dijatuhi hukuman 25 tahun penjara. Banyak pelanggaran yang lelaki itu lakukan, namun ditutupi oleh orangtuanya yang kaya raya. Banyak yang tidak puas juga karena Anam hanya dijatuhi hukuman 25 tahun penjara padahal kalau dilihat-lihat lebih buruk kelakuannya dibandingkan dengan Brawijaya yang hanya ingin membalaskan dendam adiknya.

Brawijaya juga sudah disidang bulan lalu, lelaki itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena melakukan pembunuhan berencana dan tidak menyesalinya sedikitpun.

Orang tua pura-pura Anam juga dijatuhi hukuman penjara selama 5 tahun karena turut serta dalam rencana Brawijaya.

Ayyara benar-benar sendiri.

Tapi, tiba-tiba saja perutnya terasa ngilu karena bayi di dalam kandungannya menendang.

Ayyara mengelus perutnya, ia tidak sendiri. Ada anaknya didalam sini. Ia memiliki anak ini. Meskipun berat menerimanya kalau ia mengandung anak yang menghancurkan keluarganya, tapi akan sangat jahat jika Ayyara membenci anak ini yang tidak tahu apa-apa.

Di malam yang dingin ini, Ayyara sudah memutuskan untuk menerima kehidupannya yang menyedihkan ini. Ia akan berbahagia bagaimanapun caranya.

15 tahun kemudian....

Gadis cantik itu melangkah dengan riang hendak memasuki rumahnya, namun saat dirinya sedang membuka pagar, Anayya merasa seperti diperhatikan seseorang.

Dan ternyata benar saja, seorang pria seumuran dengan Ibunya itu tengah menatapnya.

"Dor!"

Anayya terkejut bukan main saat sang Ayah mengejutkannya.

"Ayah ih! kok udah pulang, tumben." gadis itu menyalami tangan sang Ayah.

"Magnet Ibu kamu kuat banget soalnya, baru sebentar Ayah udah kangen ibu."

"Yeu gombal!"

"Udah yuk masuk! Ibu katanya masak enak, kali apa lagi ya yang keasinan?" ucap Vano membuat Anayya tertawa terbahak-bahak.

Anam yang menyaksikan pemandangan tersebut tersenyum senang. Syukurlah ternyata Ayyara dan anaknya hidup bahagia. Ia juga sangat senang karena bisa melihat Anayya yang tumbuh menjadi gadis yang periang.

Saat dirinya berbalik, betapa terkejutnya ia karena kini Ayyara berdiri dihadapannya. Walaupun wajahnya sudah berubah, tapi Anam tentu saja bisa mengenalinya. Karena hanya Ayyara yang memiliki wajah jutek, namun mempesona.

"Ha-hai." sapa Anam kikuk.

"Aku dengar kamu bebas lebih cepat karena berperilaku baik. Aku seneng dengernya, selamat ya." Ayyara mengulurkan tangannya.

"Terimakasih." Anam menjabat tangan itu sebentar. Entah mengapa rasanya ia ingin menangis saat menyentuh tangan kasar Ayyara. Apa yang dilalui Ayyara hingga tangan itu begitu kasar.

"Mau mampir? sekalian ketemu Anayya, pasti dia senang bisa ketemu sama Ayah kandungnya. Anayya selalu menantikan kamu untuk datang." ujar Ayyara.

"Gak usah, Ay. Aku gak mau ganggu keluarga kamu."

"Ayah kandung?" tiba-tiba saja Anayya berdiri dibelakang Anam. Ia disuruh oleh Vano untuk mencari Ayyara ke warung, tapi ia justru mendapati sang Ibu sedang berbicara dengan pria yang menatapnya.

"Ayyara, aku pamit-"

"Ayah!" Anayya berlari ke pelukan Anam. Gadis itu menangis tersedu-sedu.

"Ayah jangan pergi lagi!" rengek Anayya membuat Anam menangis sejadi-jadinya. Ia memeluk Anayya tak kalah erat.

Vano ikut menyusul dan berdiri disamping Ayyara.

"Kita gak pelukan juga, sayang? biar sekalian kayak Teletubbies." bisik Vano langsung mendapat cubitan maut Ayyara.

Entah angin apa yang membuat Ayyara bisa menerima dan mencintai Vano menjadi suaminya selama 10 tahun ini. Padahal Vano adalah laki-laki konyol yang membantunya lahiran diatas truk bersama para kambingnya.

Yup, suami Ayyara ini adalah seorang juragan kambing.

End.

Hai guys Ayyara udah tamat. Maaf kalau ada alur yang gak jelas soalnya ngetiknya kadang sambil ngantuk:)

Nantikan terus cerita baru aku ya!

Oh ya jangan lupa share cerita ini ke temen-temen, tetangga, keluarga atau apapun itu ya!
Makasihhh!

Dadah....

Ayyara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang