9 • Under The Ceiling of Her Flat

286 44 22
                                    

└ ◦ Under The Ceiling of Her Flat ◦ ┐

"Kalau udah jelas tujuannya beda, menurut lo buat apa mesti sama-sama?"

Audia dan Radian, pemeran utama dalam kisah fiktif ini, tampak serasi memerankan adegan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audia dan Radian, pemeran utama dalam kisah fiktif ini, tampak serasi memerankan adegan mereka. Radian sebagai tokoh pria katolik bernama Ranan, jatuh cinta pada tokoh Amelia si gadis muslim yang diperankan oleh Audia. Keduanya bertemu secara tidak sengaja di Masjid Suleymanie, tatkala Amelia sedang menapaki jalanan Kingsland hendak menuju flat, dia bertemu Ranan yang berencana mengadakan penelitian perihal dunia Islam.

Terjadi begitu saja, keduanya banyak bertukar cerita. Ranan seolah menemukan air di tengah gurun pasir karena seorang wanita muslim lewat di depannya. Sementara Amelia juga dengan senang hati membantu penelitian pria asing yang baru dikenalnya.

"Oke, cut!"

Victor menghembuskan napas lega kala suara sang sutradara terdengar. Ia otomatis memijat leher dengan tangannya yang bebas. Dari tadi hanya melihat script dan layar di depan membuat badan Victor jadi kaku. Sudah beberapa jam sejak syuting dimulai dan beberapa adegan juga berhasil diambil. Sekarang sudah jam makan siang, pria itu benar-benar merasa lapar.

"Solat dululah, mumpung lagi di sini," ujar salah satu teman ketika melewati Victor. Pemuda itu teringat dan buru-buru berbenah.

"Solat, Vic?" tanya Pak Dion, "barenglah kalau gitu, yang lain ajak sekalian kita jamaah."

"Siap, Pak, saya panggil yang lain dulu."

Pak Dion mengangkat ibu jari, "Oke."

Saat ingin memberi tahu yang lain, Victor mencoba membuka ponsel. Senyumnya terbit sembari menuliskan pesan pada seseorang.

| Julian Victor
Makan siang bareng gue mau nggak?
Bills on me, kok.

Abiana Alula |
Dih? Kesambet apa lo?

| Julian Victor
Hitung-hitung buat bales
cokelat panas tadi, kapan lagikan
lo buatin gue minuman.
Jarang-jarang.

Abiana Alula |
Lo mau ngajak gue lunch
apa ngajak gue berantem?

| Julian Victor
Mau nggak?
Tapi ketemu di resto aja,
rumah lo kejauhan, sumpah.

Abiana Alula |
Di flat gue aja.
Lo beli makanannya dulu,
gue salad sama paket makan
siang buat vegan. Abis ini gue send
location restonya.

| Julian Victor
Oke, lima belas menit
lagi gue berangkat. Mau
solat dulu.

Victor tersenyum dan kembali menyimpan ponsel. Dia segera mengajak yang lain untuk melakukan ibadah zuhur sebelum mereka beristirahat hingga pukul 2 nanti sebelum mereka berpindah lokasi. Waktu yang sebentar itu dipakainya semaksimal mungkin untuk dapat bersama Bia. Seperti pesan sahabatnya, Abi ingin Victor memperhatikan Bia selama berada di London. Tidak hanya sekedar bersua dan minum cokelat panas lalu berpisah, bahkan Abi memintanya untuk ikut serta memperhatikan pola makan dan isi kulkas Bia.

Blooming Like a Rose [Abiana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang