"Kim Jennie! Jangan lakukan itu!"
"Kim Jennie! Berhenti berbuat seperti itu!"
"Astaga, Kim Jennie! Apa kau merokok! Buang batang itu sebelum aku tusukkan dikulitmu!"
"Jangan minum lagi! Kau terlihat menyedihkan ketika sedang mabuk!"
"Apa kau tidak tahu waktu? Ini sudah lewat 3 menit. Duduk! Jika kau terlambat lagi dimata pelajaranku, akan kupastikan kau tidak naik kelas!"
"Dasar pemalas! Hari ini giliran piketmu! Cepat lap lantai kelas sampai bersih dan rapikan setiap meja yang berantakan, jangan lupa bersihkan juga papan tulis sampai putih kembali!"
Jennie memijit keningnya ketika ingatan itu muncul kembali. Apa salah dia? Padahal semua yang dikatakan pria itu adalah kesalahpahaman! Jennie tidak seburuk yang dipikirkan oleh pria itu.
"Apa yang harus kulakukan. Dulu dia menjadi guruku saja sudah sangat menyebalkan dan bersikap overprotective. Dan sekarang? Dia malah menjadi calon suamiku. Siapapun, tolong culik aku dari keadaan seperti ini."
「S E O N S A E N G N I M」
Pria itu memakai setelan kerjanya. Bergaya sok tampan di depan Ibu dan Ayah Jennie. Jennie yang menyadari kehadirannya tidak tahu harus berkata apa lagi untuk menolak, wajahnya hanya menunjukkan rasa kekesalan dan keterkejutan yang menjadi satu. Sedangkan pria yang tengah berdiri diambang pintu itu menunjukkan wajah datarnya yang selama ini Jennie benci.
Takdir memang tidak berpihak pada Jennie. Selama ini ia selalu berdoa untuk tidak dipertemukan kembali dengan pria itu, namun kenyataannya berbalik, dia malah dipertemukan dalam keadaan yang lebih menyebalkan dari sebelumnya.
"Maaf atas keterlambatan saya." Ucap pria itu dengan suara yang khas, yang membuat Jennie tersadar dan segera mungkin untuk mengalihkan pandangannya dari wajah pria itu. "Nama saya Kim Taehyung. Putra dari Kim Taewon." Pria itu memperkenalkan dirinya sendiri sembari membungkukkan sedikit tubuhnya sebagai tanda hormat.
Jennie mendecih kecil tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya dan tamu yang sedang duduk di hadapannya, kecuali pria itu. "Nasibmu malang sekali, Jennie Park." Gadis itu bersuara dalam hati.
Ketika kedua mata kucingnya kembali dialihkan pada Taehyung. Jennie sontak melebarkan matanya, karena pria itu terlebih dahulu tengah menatapnya dengan tajam, tatapan itu menandakan kalo Jennie telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Tatapan itu adalah tatapan yang paling Jennie benci karena mau tak mau ia kembali mengingat momen-momennya dulu ketika dimarahi oleh pria itu sebagai seorang murid dan Guru.
Pria itu berjalan mendekati Jennie tanpa memperdulikan tatapan keempat orang paruh baya yang tengah memusat padanya. "Jangan mendecih pada orang yang lebih tua darimu. Kau ini masih yang sama, tidak ada perubahan sama sekali meskipun sudah menginjak dewasa." Pria itu berbisik tepat di depan telinga Jennie.
"Ah, maafkan aku, aku tidak sengaja melakukannya, Taehyung ssaem." Kebiasaan Jennie yang sempat terkubur dalam-dalam kini muncul kembali. Ia menundukkan kepalanya secara refleks saat ditegur oleh pria itu.
Pria itu menegakkan kembali tubuhnya dengan raut wajah yang tidak berubah. "Aku akan tetap mengawasimu di mana pun kau berada. Karena itu adalah pesan terakhir dari ibu kandungmu yang dititipkan secara langsung untukku."
「S E O N S A E N G N I M」
Assalamu'alaikum! Holla! Anyaeong haseo! Moshi-moshi!
Aku comeback lagi dengan cerita yang baru.
(Yang jelas cerita ini gak bakal aku unpublish lagi, karena ceritanya tidak mempunyai masalah seperti cerita yang lain.)
I hope you like this story of mine. and I hope you guys keep reading until the end.
Jika ingin berbagi saran, kritik dan pendapatnya, silakan komen ya^^ aku gak galak kok... Dan aku juga enggak gigit. Jadi jangan sungkan-sungkan tinggalkan komen, ya.
Jujur. aku paling suka, loh, kalo cerita aku ada yang komen. Bukan sekadar vote doang, namun komentar kalian juga sangat berarti bagiku😅 kayak penyemangat gitu.
Okee...
See u next time^^
Sorry for typo.・Start: 14 Juni 2021 •
|| A FanFiction by Raisaputri1305 ||
KAMU SEDANG MEMBACA
Seonsaengnim [선생님]
FanfictionApa jadinya jika Guru killer yang kita benci sewaktu SMP datang kembali? Terlebih dia datangnya bukan sebagai Guru lagi, melainkan sebagai calon suami. Ya... Kurasa kalian sudah mengetahui apa yang dirasakan Jennie ketika harus menerima semua kenya...