12. Honeymoon?

1K 153 5
                                    

Jennie memandangi Taehyung tidak percaya. "Shireo!" pungkasnya dengan tegas, "aku tidak ingin--"

"Aku akan tidur di ruang kerjaku. Jangan salah paham." Potong Taehyung sebelum Jennie berbicara lebih panjang lagi. "Lebih baik kau menaruh pakaianmu itu ke lemari yang sudah ku sediakan. Aku ingin mandi dahulu." Taehyung beranjak dari sofa, memasuki kamarnya sebelum beberapa saat kemudian terdengar suara shower menyala.

Jennie terdiam, apa yang sedang ia pikirkan? Taehyung menidurinya? Itu tidak mungkin! Astaga, bisa-bisanya ia berpikiran seperti itu. Jennie menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian beranjak menarik kedua koper dan ranselnya ke tempat yang sudah Taehyung sediakan. Memang sewaktu berkeliling apartemen Taehyung tadi, ia melihat sebuah lemari pakaian yang kosong di dalam walk in closed, lebih tepatnya di dekat lemari pakaian Taehyung yang penuh dengan kemeja. Sementara untuk buku-buku sekolahnya akan ia tanyakan lagi pada Taehyung.

「SEONSAENGNIM」

Pintu kamar mandi terbuka. Taehyung menggosok-gosokkan rambutnya dengan handuk kecil, matanya berkeliaran mencari Jennie disetiap sudut kamar."Kuharap dia tidak merepotkanku." Taehyung berjalan keluar ketika benar-benar memastikan kalo Jennie tidak ada di kamarnya.

"Taehyung ssaem!" Jennie antusias memanggil nama pria itu tatkala melihat bayangannya dipintu dapur.

Taehyung terdiam, memperhatikan tubuh Jennie dari bawah hingga atas saat matanya beralih ke dalam dapur. Jennie mengancungkan spatulanya lalu menggoyangkan pelan seperti sedang melambai. "Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Taehyung setelah sampai di dekat Jennie. Matanya tidak henti-henti memperhatikan keadaan dapurnya yang bisa dibilang cukup berantakan. Pintu kulkasnya terbuka, sedangkan sayur-sayuran yang sebelumnya sudah dibeli kini berakhir dipotong acak dengan Jennie.

"Memasak. Aku lapar." Balas Jennie tanpa rasa bersalah. Ia melanjutkan kegiatannya di dapur itu.

Taehyung memijit pelipisnya seraya menompang tangannya yang lain di atas meja. "Aku tidak mau tahu, intinya kau harus membersihkan ini semua. Mengerti?" Perasaannya mulai tidak enak.

Jennie mengangguk pelan, sesekali tangannya mengelap ke celemek yang sudah terpasang di tubuhnya. Sedangkan Taehyung berusaha untuk memendam rasa kekesalannya, kakinya membawa ia kembali ke dalam kamar.

Bibir Jennie mengulas senyuman tipis. "Aku akan membuat ini semakin singkat." Celetuknya.

Beberapa menit berlalu. Taehyung bersama laptopnya keluar dari kamar menuju ruang tamu, kemudian duduk disofa panjang yang berhadapan dengan televisi.

Jennie melepas celemek dari tubuhnya, ia menghembuskan napas panjang saat semua kegiatannya telah selesai. Sebelum menghampiri Taehyung, Jennie sudah menyiapkan mentalnya dengan sebaik mungkin.

"Taehyung ssaem." Panggil Jennie lagi, kali ini sedang berdiri di samping Taehyung.

Taehyung tidak segera menjawab. Ia tengah fokus pada layar laptopnya. "Ada apa? Aku sedang sibuk."

"Taehyung ssaem tidak lapar?"

"Tidak. Jika kau ingin menawariku makan, nanti saja, jangan sekarang." Jawab Taehyung seolah mengetahui maksud dari pertanyaan Jennie.

"Ani. Aku sebenarnya ingin meminta izin bertemu dengan seseorang malam ini. Boleh?" Jari-jemari Jennie saling bertautan di belakang tubuh, ia terlalu gugup untuk berbicara dengan pria itu apalagi dalam kondisi seperti ini.

Seonsaengnim [선생님] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang