02. Tidak mungkin!

1.6K 267 4
                                    

"Bagaimana? Di mana dia sekarang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Di mana dia sekarang?"

"Dia masih di perjalanan. Mungkin dia kelelahan karena baru saja pulang dari London."

「S E O N S A E N G N I M」

"Aku akan membuatkan minuman untuk kalian." Sung Ran pergi, menuju dapur untuk menyiapkan minuman. Setelah wanita itu pergi, Jennie segera mendekatkan jaraknya dengan Park Jungsoo lalu menatap lekat pria itu yang sedang mengobrol dengan tamu.

Jungsoo menoleh, baru menyadari kalo sejak tadi Jennie menatapnya. "Ada apa? Kau ingin makan? Apa kau tidak enak badan?" tanyanya sembari mengelus lembut kepala Jennie.

Jennie menggeleng pelan. Menarik pelan lengan Ayahnya lalu membisikkan sesuatu dengan suara yang amat pelan agar para tamu tidak mendengarnya. "Appa... Aku tidak ingin menikah, aku masih ingin tinggal bersama Appa di sini." Jennie merengek layaknya anak kecil.

Pria itu tersenyum tipis. "Kau sudah besar Jennie. Semakin lama, Appa juga akan semakin tua. Appa ingin melihatmu bahagia dengan pria pilihan Appa sendiri." Tuturnya membuat Jennie terdiam sesaat. "Tenang saja, Appa sudah memilihkan pria yang tepat untukmu, Appa yakin kau tidak akan menderita ketika bersamanya. Semuanya akan berjalan lancar, Jennie." Salah satu tangannya menarik pelan pundak Jennie, membawa gadis itu untuk masuk ke dalam pelukannya.

Jennie tidak bisa membalas. Menunduk di dalam pelukan pria itu. Tidak lama kemudian, Jennie meneteskan air matanya. Kedua tamu itu tersenyum melihat sifat Jennie yang masih seperti anak kecil.

"Ada apa ini? Kenapa kau menangis? Apa kau tidak enak badan?" Sung Ran datang kembali, membawa sebuah nampan yang berisi beberapa gelas kaca. Dia segera menaruh nampan itu ke atas meja lalu menghampiri Jennie dengan wajah cemas yang dibuat-buat.

Jennie yang tengah memeluk Ayahnya tiba-tiba terlepas saat Sung Ran menarik salah satu pundaknya. Dengan cepat Jennie menggeleng. Wanita itu mengelus rambut Jennie, berpura-pura kalo dia adalah Ibu tiri yang baik. "Jika kau ingin makan, Eomma sudah menyiapkannya. Bagaimana? Apa kau ingin makan?"

"Tidak, Eomma, Jennie tidak ingin makan." Jennie menolak dengan halus.

"Dia sangat manis dan juga cantik. Sepertinya perjodohan ini akan berjalan dengan sangat lancar." Wanita paruh baya yang tengah tersenyum itu menyela. Jennie menghapus air matanya dengan lengan.

"Oh iya, dia sedang ada di mana? Masih di bandara atau sedang di perjalanan?" Sung Ran membalas, tangannya masih setia mengelus pelan rambut hitam Jennie.

"Sedang di perjalanan, katanya sebentar lagi sudah sampai."

Setelah wanita itu berucap. Tiba-tiba rumah Jennie kedatangan seseorang lagi. Dia seorang pria yang sedang melepaskan sepatunya sebelum memasuki rumah Jennie. Dia memakai pakaian rapih layaknya ingin pergi bekerja. "Maaf atas keterlambatan saya." Pria itu berkata saat dirinya sudah berada di ruang tamu. Salah satu tangannya merapikan letak dasi yang tengah dipakai, sesekali dia melihat ke arah Jennie tanpa gadis itu ketahui. Wajahnya datar, tidak ada ekpresi apapun kecuali wajah tegas dan dinginnya. "Nama saya Kim Taehyung, putra dari Kim Taewon." Sambungnya tidak lama sambil membungkukkan sedikit tubuhnya.

Seonsaengnim [선생님] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang