03. Toko... apa?

1.4K 252 2
                                    

Setelah selesai mengisi perut, Jennie kembali menuju kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai mengisi perut, Jennie kembali menuju kamarnya. Ia sama sekali tidak memperdulikan percakapan kedua orangnya yang tengah membahas tentang pernikahannya dengan Taehyung. Ia harus fokus pada ujiannya nanti, karena itu lebih menyangkut masa depannya. Kenapa Jennie lebih mementingkan pendidikan? Karena sejak ia kecil, Ibu kandungnya —Kim Jin He— memberi pesan-pesan agar ia selalu mementingkan pendidikan. Karena pendidikan adalah hal yang lebih memastikan untuk melangkah ke masa depan.

Ditemani sebungkus makanan ringan. Jennie menarik sebuah kursi yang berada di dalam kamar lalu mendudukinya, ia membuka halaman buku tebal yang berada di atas meja belajarnya setelah menaruh ponselnya di samping buku itu. Sebelumnya ia sudah memastikan bahwa pintu kamarnya tertutup, ia paling kesal jika ada orang yang mengganggunya ketika ia sedang fokus belajar.

Halaman per halaman sudah Jennie baca dengan baik. Bukan hanya membaca, namun Jennie juga harus mengingatnya. Sesekali tangannya mengambil keripik kentang yang tadi sudah ia bawa dari dapur, namun pandangannya hanya fokus pada buku tebal itu.

"Sedang belajar?"

Jennie langsung menoleh ke samping. Sedikit kaget saat menyadari kehadiran Ayahnya yang sudah berdiri di ambang pintu dengan mata yang tertuju pada dirinya. Pria itu tengah tersenyum hangat yang membuat Jennie tidak bisa menahan untuk membalasnya dengan senyuman lagi. "Minggu depan aku akan ujian Appa. Jadi aku harus fokus belajar saat ini. Appa kenapa menggangguku?" Jennie membalas sembari memutar kursi belajarnya untuk berhadapan dengan pria itu.

Pria itu melangkah lagi untuk mendekatkan jaraknya dengan Jennie. "Tidak ada. Appa hanya ingin memberitahumu kalo mulai besok Taehyung akan menjemputmu di sekolah, jadi kau tidak perlu pulang naik bus lagi. Appa sibuk dengan pekerjaan dan jika dilihat-lihat, setiap kau pulang sekolah kau selalu kelelahan."

Jennie sedikit tersentak mendengar penuturan pria itu. "Apa?! Tidak perlu, Appa! Aku baik-baik saja setiap pulang naik bus. Siapa yang menyuruh Taehyung ssaem untuk menjemputku? Aku tidak memerlukan itu, aish!" Jennie langsung menolak ketika pria itu selesai bicara. Aigo, bagaimana ini.

"Eommamu yang tadi memberi saran. Sebelumnya Appa sudah pikirkan dengan baik-baik, tapi bukankah bagus kalo Taehyung menjemputmu?"

"Aigo." Jennie menepuk keningnya sendiri sebelum kembali berbicara. "Bukan begitu Appa. Aku hanya tidak terbiasa dijemput oleh seseorang yang belum aku kenal. Ya, memang aku mengenalnya, tapi itu dulu, bukan sekarang. Appa pasti tidak mengerti." Sambungnya kemudian menghela nafas panjang. Sekarang ia tidak mempunyai siapapun untuk diajak bicara. Dengan Ayahnya? Lupakan saja, Ayahnya tidak akan mengerti. Pemikiran wanita dan pria itu berbeda, sangat berbeda.

"Meskipun kau menolak. Taehyung akan tetap menjemputmu, karena besok kau dan dia harus pergi ke sebuah toko." Ayahnya berjalan kembali setelah duduk sekilas di pinggiran kasur milik Jennie. Dia sepertinya berjalan menuju pintu kamar yang sedikit terbuka.

Seonsaengnim [선생님] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang