Drett, drett.
Jennie merogoh saku rompi seragamnya. Mencari sumber getaran itu yang diduga adalah ponselnya. Tangannya berhenti menulis, perhatiannya pun ikut teralihkan setelah benda persegi panjang itu sudah berada digenggamannya. Alisnya mengernyit bingung. Dia sedang dalam waktu belajar, tapi kenapa ayahnya mengirimkan pesan.
Dengan sembunyi-sembunyi —agar tidak ketahuan oleh Guru yang sedang menjelaskan— ia membuka pesan yang baru masuk itu. Dan alisnya semakin mengernyit bingung saat membaca pesan itu sampai habis.
Abeoji.
Kau sedang belajar, kan?Belum sempat Jennie membalas pesan itu. Namun Ayahnya kembali mengirim pesan baru.
Abeoji.
Jika kau sudah pulang. Langsung pulang ke rumah, jangan main ke mana-mana dulu. Ada yang ingin Appa bicarakan.Jennie menengok ke depan. Ditatapnya Guru yang tengah menerangkan itu dengan teliti, ia hanya ingin memastikan kalau guru itu tidak curiga dengannya. Setelah memerhatikan beberapa menit, barulah ia kembali memfokuskan perhatiannya pada ponsel yang masih tergenggam disalah satu tangan.
Arraseo.
Aku akan pulang lebih cepat hari ini.Tidak ada balasan. Jennie menyelipkan ponselnya disaku rompi kemudian kembali fokus pada penjelasan yang sedang diterangkan oleh Guru di depan sana.
Ia sama sekali tidak curiga dengan pesan Ayahnya yang menyuruh ia untuk pulang cepat.
「S E O N S A E N G N I M」
"YAKK! Jennie Park!"
Jennie tetap berjalan. Tidak mendengar panggilan dari siswi wanita itu karena sebenarnya ia tengah memakai earphone di salah satu telinganya, namun siswi wanita itu tidak menyadarinya.
Hingga Jennie memekik kesakitan saat merasakan rambut panjang hitamnya tengah ditarik kuat oleh seseorang dari belakang. Tubuh Jennie ikut tertarik pelan, sampai kepalanya pun ikut mendongak paksa ke belakang.
Ternyata yang sedang menarik rambut Jennie adalah siswi wanita yang tadi memanggil-manggil nama Jennie dengan nada tinggi, yang sempat Jennie abaikan karena memang tidak mendengarnya.
Jennie semakin merintih sembari mencoba untuk melawan. Namun usahanya gagal karena wanita itu tidak sendirian, dia dibantu oleh beberapa temannya yang ikut menyakiti Jennie. Jennie menggigit bibir bawahnya, ia tidak mau merintih kesakitan lagi yang membuat wanita itu senang. Dengan cepat, keadaan pun berbalik.
Seorang gadis yang seusia dengan Jennie tiba-tiba datang kemudian melawan wanita yang tengah menarik rambut Jennie itu. Setelah rambut Jennie terlepas. Tanpa menunggu lama lagi, Jennie langsung berbalik dan menampar keras pipi siswi wanita yang tadi menjambak rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seonsaengnim [선생님]
FanfictionApa jadinya jika Guru killer yang kita benci sewaktu SMP datang kembali? Terlebih dia datangnya bukan sebagai Guru lagi, melainkan sebagai calon suami. Ya... Kurasa kalian sudah mengetahui apa yang dirasakan Jennie ketika harus menerima semua kenya...