Sung Ran menatap kembali Taehyung. "Bukan. Mobil saya di parkirkan di tempat lain." Wanita itu mengangguk membenarkan perkataannya sendiri.
Meskipun ada sedikit keraguan, Taehyung tetap mengangguk mengerti. Jennie menoleh kanan kiri, tidak ada siapapun yang ia kenal. Lalu, Ibu tirinya datang ke sini bersama siapa? Jennie bersiap-siap ingin bertanya, namun ponsel wanita itu berbunyi, pemiliknya segera menjawab.
"Sepertinya Eomma harus pergi sekarang. Ada yang harus Eomma urus. Kalau begitu, sampai jumpa lagi Jennie ~ya." Wanita itu pergi dari hadapan Jennie, dia melambai kecil sementara tangan kirinya masih menyanggah ponsel agar tetap menempel didaun telinga.
Jennie bernapas kecewa melihat kepergian wanita itu, ia ingin bertanya mengenai ayahnya, tapi wanita itu sudah pergi duluan.
Tanpa Jennie sadari, Taehyung tersenyum senang saat pandangannya tertuju pada tangan Jennie yang masih menggenggam lengannya. Momen itu hanya bertahan beberapa menit saja. Wajahnya berubah menjadi datar kembali saat matanya berpapasan dengan mobil van yang tadi.
「SEONSAENGNIM」
"Saya tidak tahu apa-apa! Lepaskan!"
Namjoon bersedekap. Memeriksa penampilan pria yang sudah ia amankan di salah satu bangunan sepi yang jarang dilewati orang-orang. "Jangan berbohong. Masih ada waktu untuk berkata jujur sebelum aku memanggil polisi ke sini." Ia menarik kursi lain kemudian mendudukinya. "Atau, kau ingin aku buat jujur secara paksa?" Namjoon mengeluarkan pisau lipat dari saku celana. Wajahnya terlihat serius saat memperlihat pisau kecil tapi tajam itu.
"Ta-tapi..." Setelah meloloskan satu tegukan susah dikerongkongannya, pria itu menunduk lemas membuat Namjoon semakin yakin kalau dia juga ikut bersalah. Tiba-tiba dia menggeleng, "saya tidak tahu apa-apa!"
Ancaman. Ya, Namjoon tahu kalau pria itu takut dengan sebuah ancaman. Terlihat dari wajahnya yang sudah pucat dan pancaran matanya yang menunjukkan ketakutan. Ia harus lebih sabar lagi. "Aku tidak bermain-main. Temanku membutuhkan jawaban secepatnya. Katakan saja terus terang, mungkin dengan begitu aku akan bisa menolongmu."
"Saya hanya disuruh." Pria itu menunduk dalam. "Saya juga tidak ingin melakukannya, tapi dia memberikan saya apa yang saya mau."
"Siapa?"
"Saya tidak tahu, tapi yang pasti dia adalah seorang wanita paruh baya. Tujuan dia hanya satu yaitu menutup kembali salah satu kasus yang sedang kau selidiki. Aku tidak tahu yang lainnya lagi. Kumohon, lepaskan aku. Ibuku sedang sakit saat ini, aku harus merawatnya."
"Seorang wanita paruh baya?" Namjoon tertarik dengan kenyataan baru itu.
「SEONSAENGNIM」
Namjoon membeku sesaat sebelum berseru yakin, "benar! Ini mobilnya! Aku yakin mobil ini yang aku lihat direkaman itu."
Taehyung tidak merespon balik, hanya mimik wajahnya yang menegang.
"Siapa pemiliknya? Dimana kau menemukan mobil ini?"
"A-aku..." Taehyung berbalik mengambil kunci mobil dan coat miliknya yang tergantung. "Tolong sampaikan pada Jennie kalau aku ada urusan sebentar."
"Kau ingin ke mana? Bagaimana dengan mobil itu?"
Pintu terbuka. Taehyung sempat melirik ke belakang, "biar aku saja yang mengurus." Pungkasnya sebelum berlari kecil menuju area parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seonsaengnim [선생님]
FanfictionApa jadinya jika Guru killer yang kita benci sewaktu SMP datang kembali? Terlebih dia datangnya bukan sebagai Guru lagi, melainkan sebagai calon suami. Ya... Kurasa kalian sudah mengetahui apa yang dirasakan Jennie ketika harus menerima semua kenya...