16

14.4K 1.9K 1K
                                    

Jaemin meletakkan sepiring besar charsiu di tengah meja makan saat Mark dan sang ayah tengah sibuk membahas hal-hal serius tentang kawanan mereka. Mark melirik sang omega sebelum bergumam terima kasih, kemudian kembali sibuk berbincang dengan sang ayah tanpa mempedulikan keberadaan Jaemin yang kini duduk disebelahnya.

Taeyong menaikkan satu alisnya lalu berdeham pelan, "Jaemin.."

"A-ah ya.. ayah, akan aku ambilkan-"

"Bukan-bukan, ayah tidak terbiasa makan saat matahari belum terbit, jadi ayah akan kembali ke ruangan ayah. Kau makanlah bersama Mark."

"Ayah.. aku belum selesai-"

"Kita bahas nanti." Balas Taeyong sambil beranjak dari kursinya.

Mark menghela napas saat Taeyong meninggalkannya berdua dengan Jaemin padahal masih banyak hal yang perlu ia diskusikan, salah satunya tugas khusus bersama Jeno dan Lucas yang mungkin saja gagal.

"Charsiu." Gumam Jaemin sambil meletakkan beberapa potong daging panggang berbumbu merah ke piring sang alpha.

"Terima kasih."

"Makan yang banyak Hyung, perjalanan mu akan memakan waktu lama." Ucap Jaemin lembut.

"Aku bisa berburu di perjalanan." Balas Mark.

Jaemin menatap Mark dengan sorot mata tak terbaca dan Mark segera menghela napas, "kau bisa memindahkan seperempat daging ke piring ku."

"Bagaimana kalau tiga per empat?"

"Jaemin, ini porsi untuk empat orang."

"Baik, setengah."

Omega seharum mawar itu tidak mengindahkan tolakan sang alpha, ia mengangkat piring besar yang penuh daging lalu memindahkan setengahnya ke piring Mark dan Mark hanya mampu menarik napas lalu menghembuskannya pelan.

"Kenapa? Ini hanya lima kilo daging." Kata Jaemin saat melihat Mark hanya menatap piringnya.

Mark tak menjawab, perlahan alpha tampan itu mulai menikmati makanannya, menyendoknya, mengunyah dan menelan daging tanpa banyak bicara.

"Harpy tidak akan mengawasi mu hari ini sampai aku kembali, jadi jangan melakukan hal-hal yang membahayakan diri mu." Kata Mark, disela kesibukannya menyendok irisan daging.

"Tidak perlu mengawasi ku, aku bisa menjaga diri ku sendiri."

"Saat aku kembali, laporkan semua hal yang kau lakukan selama aku pergi" Lanjut Mark tanpa mempedulikan kata-kata Jaemin.

Jaemin menaikkan kedua alisnya bingung, "Hyung, kau serius? Kenapa kau begitu mengekang ku? Aku omega mu, bukan bawahan atau seseorang yang harus melaporkan segalanya."

Mark tidak bereaksi, alpha tampan itu masih menikmati makanannya tanpa mempedulikan protes yang dilayangkan sang omega.
"Aku akan mendengar semuanya, terserah kau mau jujur atau berbohong, intinya laporakn semua hal yang kau lakukan selama aku pergi."

"Kenapa?"

"Kau tahu kalau aku tidak bisa merasakan mu lagi, entah kebohongan, pikiran, suasana hati atau bahkan keberadaan mu."

"Hyung.. bahkan aku tidak tahu apa yang membuat mu tidak bisa merasakan aku, tapi kenapa kau memperlakukan aku seolah aku sengaja bersembunyi."

Mark menghentikan gerakan tangannya, ia menoleh dan menatap Jaemin dengan ekspresi tak terbaca, namun reaksi Jaemin setelah menerima tatapan dari sang alpha membuat pikiran Mark terpecah.

"Memangnya kenapa kalau darah mu mengalir dalam darah ku?" Tanya Jaemin, tanpa sadar mengetahui isi pikiran Mark.

Fenrir muda itu masih menatap Jaemin, memberikan sorot tak terbaca namun isi kepalanya menjelaskan semua hal yang mungkin menjadi penyebab masalah diantara mereka.

ÎNTUNERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang