Jeno berlari secepat yang ia bisa karena mengitari wilayah Merkurius bukanlah hal mudah baginya. Sebagai pemangsa Jeno tidak memiliki stamina sekuat Lucas yang memang dilahirkan untuk menjadi benteng terluar kawanan atau seperti Mark yang dialiri darah kegelapan, darah yang membuatnya hanya bisa dikalahkan oleh hal-hal tertentu. Jadi alpha pemangsa seperti Jeno lebih suka menyerang menggunakan strategi, membuat perhitungan dengan otaknya yang diberi kelebihan berupa kecerdasan untuk melumpuhkan lawan dengan cepat, menyerang tepat ke titik vital mereka, tidak seperti Lucas yang mampu menyerang terus-menerus atau Mark yang sering membabi-buta hingga serangannya mampu membunuh kawanannya sendiri.
Grrr...
Serigala berbulu abu-abu keperakan itu langsung menghentikan langkahnya saat seekor serigala coklat kehitaman menghadang jalannya. Lolongan panjang terdengar nyaring, seolah mengejek Jeno yang akhirnya terkepung gerombolan alpha Merkurius.
Mata keabu-abuan Jeno menatap satu per satu alpha pemburu yang kini mengepungnya, memenjarakannya dalam lingkaran penuh intimidasi dan ejekan. Jeno mengendus, menghirup aroma feromon yang berbeda dari sekelilingnya dan tak lama sesosok serigala berbulu hitam dengan iris kuning datang menghadap Jeno.
Serigala bermata kuning itu mulai melakukan shift, merubah wujudnya menjadi sosok laki-laki tampan dengan bekas luka melintang di hidungnya, berambut coklat gelap ditambah rompi bulu dan sepasang pelindung tangan. Jeno menyipitkan matanya, membalas tatapan tajam sang alpha misterius dengan sorot tak kalah berani.
"Uranus.."
"Apa yang dilakukan alpha lemah dari kawanan Uranus di wilayah kami?"
Jeno diam, membaca pergerakan, memperkirakan kekuatan dan menyusun strategi untuk mengalahkan gerombolan itu.
"Oh ayolah.. kau terlalu banyak berpikir, tapi aku akui pemangsa Uranus memang memiliki kecerdasan di tingkat yang berbeda."
Alpha berompi itu mengulurkan tangan lalu mencengkram moncong serigala Jeno, "kau pasti yang paling pintar, ya?"
"Dan dari feromon mu, kau pasti alpha kelas atas."
Jeno hanya diam, tidak melakukan apapun saat sang alpha Merkurius berusaha memancing amarahnya. Alpha itu terkekeh pelan melihat Jeno yang memilih bungkam, ia melipat tangannya di depan dada lalu tersenyum mengejek.
"Aku Chris..""Alpha pemimpin Merkurius."
Pupil mata Jeno melebar kaget, tidak mengetahui informasi apapun jika posisi alpha pemimpin Merkurius telah berpindah tangan.
"Terkejut? Kau pasti masih mengharapkan si tua Jinyoung, kan? Berpikirlah, Jinyoung tidak mungkin mau mengirim anggota kami untuk menyusup ke wilayah mu."
Alpha pemimpin berompi bulu itu menyimpan kedua tangannya di belakang pinggang kemudian dengan langkah pelan ia berjalan mengitari Jeno, bibir tebalnya yang merah merona berdecak pelan.
"Kau pikir aku tidak tahu kalau burung elang Hyung mu sudah berputar-putar seharian di atas wilayah ku?"Chris tersenyum misterius, "ah aku tiba-tiba membayangkan nasib kedua saudara mu di sana."
"Eh? Benar mereka saudara mu? Kawanan mu menjunjung tinggi kekeluargaan, kan? Hingga dengan bodohnya mau menerima alpha buangan seperti Lucas."
Grrr...
Napas Jeno memberat, ia terus memperhatikan gerak-gerik Chris yang masih mengitarinya tanpa rasa malu. Melihat alpha pemangsa di depannya mulai terpancing emosi, Chris menghentikan langkahnya lalu menepuk kepala sang serigala abu-abu.
"Kalau kau mau membunuh Lucas untuk ku, aku akan melepaskan mu."
Jeno menggeram keras, ia memberontak dan menyingkirkan tangan Chris dari kepalanya, walau Lucas pernah berniat merebut Renjun-nya tapi Jeno tahu pemburu muda itu pantas memiliki keluarga dan itu dirinya, kawanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÎNTUNERIC
FanfictionJejaknya terpilih, tercetak jelas di tanah basah berhias tetesan darah yang menjadi tanda bahwa pekatnya kegelapan tidak akan mampu menelan kuasanya. Kuasa atas dirinya. NoRen - MarkMin - LuChan ABO MPREG Konten Dewasa 14 Maret 2021 -