20

11.9K 1.8K 863
                                    

Lucas hanya diam, termenung di depan pintu kamar Haechan yang kini tertutup rapat, ia masih mengingat jelas tatapan tajam Renjun yang menyorot penuh kebencian padanya, ia tahu semua berawal dari kesalahannya, dari keinginannya mengikuti upacara Renjun tanpa mengatakan apapun pada Haechan. Andai saat itu ia tidak egois menantang Jeno, pasti alpha pemangsa itu sedang duduk nyaman sambil bercengkrama dengan alpha lain dan Haechan tidak akan mengalami trauma, omega itu tidak akan terpuruk dalam ketakutan yang mengerikan.

Seperti kata Mark, takdir adalah benang merah yang tidak bisa ia gunting, tapi Lucas masih belum bisa menerima ini semua. Jeno sekarat karena membantu misinya, Haechan terluka karena keegoisannya, semua berantakan, ia melukai semua orang yang telah memberinya rumah.

"Lucas?" Panggil Johnny pelan.

"Ya, samchon?"

"Heat puncak Haechan akan terjadi besok, jadi aku harap kau tidak menemuinya malam ini." Kata Johnny.

"Tapi aku ingin mengatakan padanya kalau aku sudah pulang."

"Begitu ya? Hmm kalau begitu kau bisa mengatakan pada Haechan tentang kepulangan mu, tapi aku harap kau tidak melewati batas."

Lucas mengangguk pelan, "jika besok adalah upacara mating Haechan, apakah malam ini adalah malam perburuan?"

"Aku boleh ikut, kan?" Tanya Lucas memastikan.

"Lucas.."

"Samchon, aku sudah memenuhi janji ku untuk membawa pulang kepala alpha pemimpin Merkurius. Jadi apakah kau akan tetap membatasi ku dengan Haechan?"

"Bukan begitu.."

"Lalu apa lagi?"

Johnny tersenyum miris mendengar pertanyaan Lucas, ia menatap sang pemburu muda dengan sorot mata yang tidak dapat Lucas jelaskan maknanya, beragam emosi tercampur menjadi satu dan kilatan mata sang alpha dewasa  itu terlihat jauh berbeda.

"Haechan tidak akan mendapat persembahan apapun, walau kau telah mendapatkan kepala alpha pemimpin." Kata Johnny.

Lucas mengernyit bingung, "kenapa? Bukan kah dia berhak mendapatkan persembahan-"

"Tidak Lucas. Para tetua sudah memutuskan kalau Haechan akan menjalankan upacara tanpa satupun persembahan."

Lucas menggeleng tak percaya, ia bertolak pinggang sambil menatap Johnny tak terima, "samchon, aku kembali dalam keadaan hidup bukan untuk mendengar hal semacam ini, jadi aku mohon-"

"Haechan tidak akan mendapat apapun, bahkan ada kemungkinan upacaranya tak diikuti oleh siapapun."

"Kalian selalu mengatakan bahwa omega adalah sosok yang berharga di sini, lalu kenapa Haechan tidak mendapat persembahan yang sebanding dengan seberapa mahal dirinya?! Kenapa dia di sisihkan?" Tanya Lucas tidak terima, hatinya terasa semakin kacau saat Haechan seolah disisihkan oleh kawanannya sendiri.

Johnny menggeleng lemah, "Haechan telah disentuh alpha asing, itu artinya dia bukan lagi omega yang pantas menerima persembahan. Bahkan para tetua sudah terlalu murah hati karena mengizinkan aku membuat sebuah upacara mating untuk Haechan."

"Ini tidak adil! Dia masih berhak, dia pantas dan dia masihlah berharga, omega kecil mu itu masih menjadi omega terhormat! Jangan merendahkan Haechan seperti itu." Kata Lucas marah, hatinya menjerit tidak terima saat tahu Haechan tak lagi dianggap pantas mendapat persembahan karena kesalahan yang bahkan tidak dilakukan omega itu.

"Lucas.. kita tidak bisa melawan peraturan-"

Lucas menggeram marah lalu membentak keras. "Peraturan macam apa?!"

ÎNTUNERICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang