Part 4 {Happiness & Prayers That Are Said}

934 41 8
                                    

.
.
.

Tidak terasa hari sudah berlalu begitu cepat, disaat malam hari aku saat ini sedang berada dikamar mandi. Aku membiarkan air shower yang terus mengalir membasahi kepala hingga seluruh tubuhku. Mengapa aku berdiam diri saja? Karena aku terus mengingat apa yang Yuta ucapkan kepadaku saat itu.

"Dia benar, aku tidak ingin menyesal selama sisa hidupku." Ucapku yang kemudian segera membersihkan seluruh tubuhku.

Setelah aku keluar dari kamar mandi, aku tampak melihat sebuah pakaian yang saat ini sudah tersedia diruang tamu. Mungkin saja Lucas ingin memakainya nanti.

"Gunakan pakaian itu, aku sudah menyediakannya Jadi kau tidak perlu mencari lagi." Ucap Lucas yang keluar dari kamarnya, dia tampak tersenyum padaku.

"Aku tidak mengerti, apa yang ada difikiranmu sehingga kau berbuat baik kepadaku." Jawabku seolah bercanda kepadanya. Aku pun langsung mengambil pakaian itu. Namun dia tampak duduk disofa sembari menatapku.

"Karena kau saudaraku, Jadi aku meminta maaf jika pada saat itu aku bersikap kasar denganmu."

Entah kenapa aku tampak senang mendengarnya, tapi aku tidak tau. Apakah dia bersikap baik hanya karena kasihan denganku? Aku tidak ingin berprasangka buruk pada Lucas.

"Mulai sekarang kau bisa tidur dikamar, kau bisa tidur diranjang sementara aku akan tidur dibawah."

Iya, aku memang sengaja tidak menjawab ucapannya. Aku hanya mengangguk seolah mengerti, namun disaat itu juga. Dia benar-benar menepati janjinya dengan tidur dibawah. Aku yang saat itu penasaran apa yang sedang dia lakukan dibawah sana.

Plak!

"Nyamuk disini kenapa banyak sekali." Gumam Lucas kesal sembari menepuk kaki dan tangannya beberapa kali. Tapi aku tidak merasakan nyamuk sedang menggigitku. Aku pun terkekeh melihatnya.

"Naiklah dan tidur disampingku, kau tidak ingin nyamuk menciummu terus-menerus bukan?" Ucapku menawarkan Lucas.

"Tidak apa-apa, aku disini saja. Selamat malam." Ucap Lucas yang kemudian menutup seluruh wajahnya dengan selimut. Sekali lagi aku benar-benar terkekeh melihat tingkah lakunya yang seperti anak-anak.

.
.
.

Saat ini Yuta terlihat berada dirumah lamanya. Rumah tersebut tampak kotor dan juga berantakan. Entah kenapa dia tidak merasakan ketakutan sama sekali saat sedang bertamu. Bahkan disetiap lantai, dia bisa melihat darah yang cukup segar tercecer kesana-kemari.

Yuta tampak mendengar suara seorang perempuan yang memohon ampun kepada suaminya disalah satu kamar. Saat dia membuka kamar tersebut, tampak dia melihat Perempuan itu yang saat ini sedang dianiaya oleh Ayahnya sendiri.

"Ibu? Ayah?" Gumam Yuta yang menyaksikan itu sendiri. Namun entah bagaimana, Ayahnya dapat melihat kedatangan Yuta dan kemudian segera mengambil botol kaca untuk memukul kepalanya. Disaat itu juga Yuta berusaha akan melarikan diri.

Tap! Tap! Tap!

"KEMBALI KAU ANAK SIALAN!!" Teriak Ayahnya yang terus mengejarnya. Namun disaat Yuta turun dari anak tangga, dia tampak kehilangan keseimbangan dan kemudian...

Dubrakk!!

Yuta pun terjatuh dari ranjang dan terbangun dari mimpi buruknya. Dia pun menatap sekitarnya dengan wajah panik, setelah menyakinkan kembali lagi bahwa saat ini dia berada dirumahnya seorang diri. Kini Yuta dapat kembali bernafas secara lega.

"Mimpi itu lagi, kuharap tidak akan terus-terusan berulang!"

Walau pun begitu, dia dapat merasakan tubuhnya yang amat sakit akibat terjatuh. Akhirnya Yuta membereskan kamarnya sebelum dia memutuskan untuk mandi.

I MISS YUTA (Yuwin) {COMPLETTE}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang