🥀20.5 {I Miss Yuta}🌺

540 36 41
                                    

(Selamat membaca Chap spesialnya yah🙂🙂🙂)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Selamat membaca Chap spesialnya yah🙂🙂🙂)

.
.
.

3 tahun kemudian...

Aku memutuskan untuk kembali ke Jepang seorang diri setelah berusaha memperbaiki mentalku 3 tahun lamanya. Dan hari ini juga tepatnya 3 tahun Yuta telah dimakamkan.

Kepergian Yuta dari hidupku benar-benar membuat diriku terus memikirkan tentang kematian. Hidup dalam kekosongan diwaktu yang cukup lama, bagaikan sebuah gitar tanpa senar. Benar-benar sangat hampa disaat kau hanya mengamatinya tanpa bermain sedikit pun.

Osaka kembali menunjukkan keindahannya, bunga-bunga sakura yang bermekaran, langit yang cerah, serta pemandangan yang aku rindukan disaat aku pertama kalinya menginjakkan kakiku di negara ini. Semuanya seperti kembali pada memori kenangan itu, akan tetapi perasaanku tetaplah kosong dan sepi. Cintaku telah terkubur oleh luka yang begitu dalam dan akan terus terluka tanpa merasakan kesembuhan.

Inilah pertemuan pertamaku dengan Hendery disebuah sel tahanan. Aku menatapnya dengan diam, duduk berhadapan dengan meja dan kaca yang membatasi interaksi diantara kami berdua.

Aku sedih melihat semua yang terjadi kepadanya. Sekarang dia tidak memiliki siapapun lagi didunia ini, dan menghabiskan sisa hidupnya dalam penjara yang sangat dingin. Ingin sekali aku memeluk dan menenangkan dirinya saat melihat wajah tertunduk tanpa berani menatapku. Apakah dia benar-benar sudah mengutuk dirinya sendiri?

"Lama tidak bertemu." Ucapku membuka obrolan ini.

Tidak lama kemudian, Hendery pun memberanikan diri untuk menatapku. Kedua matanya tampak berkaca-kaca dan wajahnya sungguh memerah sekali.

"Iya, senang bertemu denganmu." Jawab Hendery dengan suara gemetar.

"Sepertinya kau tidak terlihat sehat, tolong jangan fikirkan apapun sekarang, Karena itu akan membebani dirimu." Ucapku lembut.

Sepertinya dia belum mengetahui jika Yuta sudah tiada. Haruskah aku mengatakannya? Dan jika aku katakan, apakah hatiku akan kembali terasa semakin sakit?

"Kenapa kau tidak kemari bersama Yuta? Aku sungguh ingin bertemu dengannya."

Deg!

Benar saja, dia masih tidak mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi. Aku pun menggeleng pelan kepalaku dengan mata yang berkaca-kaca.

"Yuta telah pergi."

"A-Apa maksudmu?"

Aku pun meletakkan salah satu tanganku kepada dada kiri. "Dia akan tetap hidup didalam sini, karena jantungnya sedang aku jaga dengan baik. Tolong maafkan aku."

I MISS YUTA (Yuwin) {COMPLETTE}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang