Part 6 {We Don't See Each Other}

828 39 6
                                    

.
.
.

Yuta tampak menggosok-gosok kepalanya menggunakan handuk kecil yang saat ini berada dilehernya. Ternyata pakaian yang Lucas pinjamkan benar-benar cocok saat dia gunakan. Entah kenapa tatapan kami berdua bertemu secara tiba-tiba hingga pada akhirnya...

"Ekhem, aku sudah selesai, kau bisa memakai kamar mandinya." Ucap Yuta yang melihatku berdiri sembari menunggunya selesai.

"O-oke!!" Ucapku yang kemudian masuk kedalam mandi dan Segera menutup pintunya.

Brak!!

Lantas hal tersebut membuat Yuta kaget. "Apakah aku membuatnya menunggu terlalu lama?" Gumam Yuta yang kemudian pergi menuju kedapur untuk melihat apa yang Lucas lakukan saat ini. Namun sebelum itu, dia tampak melihat sebuah Novel Chickes & Octopus milikku diatas sofa. Yuta tampak mengambilnya dan kemudian membuka setiap halaman, dia tersenyum singkat dan kemudian mengembalikannya ketempat semula.

Lucas tampak sibuk untuk mempersiapkan makan malam, namun sepertinya dia juga terlihat pusing karena bingung harus membuat yang mana terlebih dahulu.

"Kau butuh bantuan?"

Mendengar tawaran tersebut membuat Lucas menoleh ke asal suara itu.

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri." Jawab Lucas yang tampaknya menolak.

Yuta adalah Yuta, dia pasti akan melakukan apapun yang menurutnya perlu dilakukan. Akhirnya Yuta pun ikut turun tangan untuk membantu Lucas.

"Jika kau perlu bantuan, setidaknya katakan saja." Ucap Yuta yang terlihat menggunakan celemek dan kemudian ikut membantu memotong beberapa sayuran disamping Lucas.

"Kau ternyata keras kepala juga." Jawab Lucas sehingga membuat Yuta tersenyum.

"Benar, sebenarnya aku membenci sifatku yang seperti ini. Tapi tidak aku sangka jika hal tersebut justru dapat membantu orang lain dan mereka benar-benar menyukainya. Hehehe." Ucap Yuta tertawa sehingga membuat Lucas tampak bingung dengannya.

Sepertinya Lucas tidak ingin berbicara terlalu banyak kepada Yuta, mungkin saja dia tipe orang yang tidak suka berbicara mengenai hal yang tidak penting atau memang Yuta bukanlah tipe teman yang cocok untuknya.

Setelah aku cukup puas membersihkan diri, aku pun mengganti pakaianku dan kemudian datang menghampiri mereka berdua. Tidak aku sangka jika Lucas mendapat bantuan dari Yuta. Hal tersebut membuat senyumku mengembang. Karena pada saat pertemuan pertama itu, Lucas benar-benar menunjukkan wajah ketidaksukaannya terhadap Yuta.

Makanan tampak tersusun rapi diatas meja. Hal tersebut sukses membuat perutku terasa keroncongan.

"Winwin, ayo duduk disampingku." Ucap Yuta menawarkan satu kursi kosong tepat disampingnya. Namun aku juga merasakan pandangan Lucas yang sepertinya tampak bingung dengan hal tersebut.

"Siapa itu Winwin?"

Sontak Yuta pun menunjuk diriku sehingga aku pun terdiam polos. "Ahh, aku memanggilnya seperti itu karena..."

"Dong Sicheng, duduk disampingku saja." Ucap Lucas memotong ucapan tersebut dan sekarang aku benar-benar bingung harus duduk dimana. Akhirnya aku memutuskan memilih Lucas, tapi entah kenapa aku merasa tidak nyaman juga dengan Yuta, walaupun begitu Yuta tetap tersenyum seolah berkata 'Tidak apa-apa, duduk saja Disana'.

Suasana makan malam hari ini benar-benar sunyi, hanya suara ketukan dari sumpit dan mangkuk saja yang terdengar ditelinga. Setelah makan malam usai, aku menawarkan diri untuk mencuci semua peralatan makan tersebut sendirian, sementara mereka berdua tampaknya sedang mengobrol diluar apartemen.

I MISS YUTA (Yuwin) {COMPLETTE}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang