Part 20 {End Of Story} LAST🔚

599 33 70
                                    

(Untuk mendapatkan Feel dari cerita ini, disarankan memutar soundtrack diatas, Semoga kalian suka yah🙂)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Untuk mendapatkan Feel dari cerita ini, disarankan memutar soundtrack diatas, Semoga kalian suka yah🙂)

.
.
.

Beberapa hari kemudian...

.
.
.

Untuk sementara, aku akan menetap dirumah sakit sampai jadwal waktu keberangkatan ku bersama keluarga Lucas telah tiba. Iya, aku tetap diharuskan kembali ke-negeri asalku karena waktu liburanku bersama Lucas disini telah berakhir. Sedih? Tentu, karena mungkin saja ini pertama dan terakhir kalinya aku melihat seorang Nakamoto Yuta.

Ada rasa yang cukup mengganjal dihatiku. Aku seperti telah membohongi Yuta, namun di sisi lain. Aku juga tidak menginginkan keberangkatan ini.

Yuta terlihat jauh lebih kurus dari biasanya, wajahnya yang terlihat pucat, tatapan kosong, serta manik matanya yang tampak terlihat tidak bersinar lagi. Aku tau dia benar-benar sangat putus asa. Hatiku benar-benar teriris melihat semua ini. Apa yang akan terjadi jika aku memutuskan untuk meninggalkannya? Apakah dia akan tetap hidup seperti ini selamanya? Sungguh, aku ingin sekali membawanya bersamaku.

"Yuta, makanlah sedikit saja." Ucap Taeil yang terlihat berusaha menyuapi Yuta. Akan tetapi Yuta hanya tetap duduk diam seperti patung diruangannya. "Yuta, haruskah aku memanggil Dong Sicheng kemari?"

Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Yuta. Dia hanya duduk terdiam dikursi rodanya sembari menatap orang yang berlalu-lalang dibawah sana dari balik kaca yang cukup besar. Tampaknya Taeil sendiri tengah menahan air matanya untuk tidak menangis dan kemudian...

Tok! Tok! Tok!

Aku pun mengetuk pintu ruangan itu dan segera masuk menghampiri mereka berdua sembari tersenyum.

"Biar aku yang mengurusnya. Kau pergi bekerja saja."

"Terima kasih Dong Sicheng. Aku titipkan Yuta kepadamu."

Taeil pun menyerahkan makanan tersebut kepadaku dan bergegas meninggalkan ruangan itu.

Aku pun menghampiri Yuta dan berlutut dihadapannya saat ini sembari menatap wajah sendunya.

"Yuta, ini aku Winwin. Kau harus makan yang banyak biar cepat sehat." Ucapku yang kemudian akan menyuapinya.

Awalnya dia terdiam. Tidak lama kemudian, Yuta pun membuka perlahan mulutnya dan menerima suapan dariku. Hal tersebut membuatku tersenyum simpul. Namun Yuta sendiri terlihat menitikkan air matanya disaat mengunyah makanan itu.

I MISS YUTA (Yuwin) {COMPLETTE}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang