.
.
.Keesokan harinya...
Taeil pun tampak sibuk membaca novel yang pada saat itu dia pinjam kepadaku. Entah aku tidak mengerti mengapa dia sangat begitu menyukai Novel tersebut. Kebetulan saja Kafe itu sangat sepi sehingga memudahkan dirinya untuk bersantai. Tidak lama kemudian, Yuta pun datang sembari duduk disampingnya.
"Sebegitu cintanya kau kepada novel itu?" Tanya Yuta dengan bercanda. Taeil pun mengangguk membenarkan hal tersebut.
"Tentu, jika kau membacanya dari awal, kau akan mengetahui makna dari novel ini." Balas Taeil pada akhirnya.
"Aku tidak begitu suka dengan novel."
Hal tersebut membuat Taeil menatapnya dengan bingung.
"Kenapa begitu?"
"Kehidupanku saja sudah tidak beres, lalu kau menyarankan diriku untuk membaca sebuah kisah yang hanya membuatku berfikir secara tidak penting?"
Taeil sadar jika pendapat dirinya dengan Yuta tampaklah berbeda, Yuta adalah tipe orang yang memikirkan kehidupan nyatanya. Sedangkan Taeil adalah tipe orang yang sangat suka memikirkan kehidupannya pada sebuah kisah.
"Kau memang benar, jadi itulah kenapa aku sangat menyukai Novel, karena pada dasarnya, kehidupan yang kita jalani tidak seindah dalam cerita-cerita yang ada dibuku." Jawab Taeil kemudian. "Dan pada akhirnya, aku bisa berfantasi seolah diriku yang berada pada kisah ini."
"Apakah artinya, kau membenci kehidupanmu sekarang ini?"
Taeil pun menggeleng pelan kepalanya. "Bukan seperti itu, aku sangat menikmatinya. Hanya saja, aku mengisi kekosongan hidupku dengan membaca. Sebaiknya kau mengikuti jejakku saja."
"Tidak akan pernah, karena aku sudah memiliki kebahagiaanku sendiri." Jawab Yuta sembari tersenyum simpul.
"Kebahagiaan? Siapa itu, Beritahukan kepadaku."
"Tidak akan, Hahaha."
"Biar aku tebak, apakah kau sudah menemukan Ibumu?"
Deg!
Pertanyaan tersebut seketika membuat senyum Yuta tampak memudar. Nampaknya Taeil tidak sengaja menyebutkan hal sensitif seperti itu. Dia pun langsung saja menutup novel tersebut seraya menatap Yuta yang tampak terdiam saat ini.
"Yuta, maaf jika aku harus mengatakan ini. Apa kau tidak merindukan ibumu?"
Mendengar pertanyaan tersebut membuat Yuta mengangguk seolah membenarkan hal tersebut.
"Tentu saja aku sangat rindu?"
"Lalu kenapa kau tidak mencarinya?"
Yuta pun langsung menatap sekitarnya sembari tersenyum kecut. "Aku sendiri bahkan tidak tau dia ada dimana? Bagaimana bisa aku mencarinya?"
"Dengarkan aku Yuta, jika kau hanya berdiam diri seperti ini, itu tidak akan ada habisnya. Ibumu tetap tidak akan kembali untuk menemui dirimu, lebih baik kau mencarinya terlebih dahulu, dengan begitu kau bisa memastikan apakah dia baik-baik saja atau tidak?"
Apa yang Taeil ucapkan sungguh benar adanya. Karena selama ini, Yuta selalu berfikir jika Ibunya sendirilah yang pasti akan mencarinya. Haruskah dia bergerak dari sekarang?
"Terima kasih atas masukanmu teman." Ucap Yuta yang kemudian tersenyum. Tiba-tiba saja...
Sett!!!
Yuta pun mengambil novel tersebut dari tangan Taeil. "Aku mendapatkannya lagi." Ucap Yuta yang kemudian meninggalkan Taeil.
"Hey, berikan kepadaku." Ucap Taeil yang kemudian langsung saja mengejarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I MISS YUTA (Yuwin) {COMPLETTE}☑️
Fanfiction"Dear Yuta, Aku ingin hidup seperti bunga yang bermekaran, namun pada kenyataannya, Tanpamu Aku hanyalah sebuah dedaunan kering yang tersapu oleh angin entah kemana" - Dong Sicheng as Winwin { 彼らが直面し続けるラブストーリーと複雑な旅 } Main cast : - Dong Sicheng as Wi...