Part 10 {How About You?}

831 39 11
                                    

.
.
.

Tok! Tok! Tok!

Hendery pun masih terdiam mematung ditempatnya sekarang. Bahkan bergerak saja dia tidak berani melakukannya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan tersebut semakin terdengar berisik. Hendery terus-terusan menatap dibalik tirai jendela dan benar saja, Ayahnya terus saja mengetuk pintu tersebut.

'Kakak, cepatlah kembali, Aku takut.' Batin Hendery berkata dalam hati. Namun kemudian, suara ketukan itu sudah tidak terdengar lagi, Hendery kembali mengecek dengan hati-hati. Ayahnya terus saja mondar-mandir seraya menunggu seseorang untuk keluar dari rumah tersebut. Tidak, Hendery tidak akan keluar sampai Ayahnya pergi meninggalkan lingkungan ini. Akhirnya Hendery pun merogoh ponselnya disaku celana sembari mengirimkan pesan untuk Yuta.

"Kak Yuta, pulanglah cepat, aku takut." - Hendery.

"Ada apa?" - Yuta.

"Cepatlah pulang, aku benar-benar tidak berani mengatakannya." - Hendery.

"Tunggu sebentar lagi, aku sedang dalam perjalanan kerumah." - Yuta.

Setelah itu Hendery sudah tidak membalasnya dan kemudian kembali mengecek keadaan diluar. Ayahnya pun kemudian berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut, Hendery yang melihat itu pada akhirnya bisa bernafas lega. Dia pun terduduk dengan kondisi kaki yang terasa lemas sekali, dan bahkan keringat dingin juga tampak bercucuran. Sepertinya dia cukup trauma jika melihat Ayahnya. Setelah beberapa menit menunggu...

Tok! Tok! Tok!

"Hendery, ini aku Yuta. Buka pintunya."

Hendery pun bergegas membuka pintu tersebut dan kemudian menatap sekitarnya untuk memastikan kondisi aman.

Cklekk!!!

"Ada apa denganmu?"

"Ayo masuk." Ucap Hendery yang kemudian segera menarik tangan Yuta masuk ke-dalam rumah. Hal tersebut membuat Yuta kebingungan.

"Katakan ada apa?"

"Seseorang, dia baru saja kemari dan memantau rumah ini." Ucap Hendery, ingin sekali dia mengatakan yang sebenarnya, akan tetapi dia berfikir dua kali. Mungkin saja Yuta akan merasakan ketakutan juga nantinya. Dan Yuta pun kaget mendengarnya.

"Benarkah?"

"Iya, dia membawa kayu yang cukup besar, aku tidak tau apa tujuannya datang kemari.

Entah mengapa Yuta merasa percaya tidak percaya dengan ucapan Hendery. Hal yang bisa dia lakukan adalah mengangguk seolah mengerti keadaan itu.

"Tidak apa-apa, berfikir positif saja. Mungkin orang itu salah alamat, sekarang istirahatlah." Ucap Yuta yang kemudian pergi kekamar mandi meninggalkan Hendery seorang diri. Iya, setidaknya Hendery tidak berkata jujur, dan bodohnya lagi untuk apa dia memberitahukan hal tersebut kepada Yuta yang jelas-jelas tidak memiliki masalah apapun terhadap Ayahnya.

Sedangkan Yuta, dia pun menatap wajahnya yang tampak kusut. Bahkan dia juga terlihat menyalakan keran air tersebut sembari mencuci wajahnya.

("Kau bilang menyukai? Tapi aku tidak bisa memastikan dirimu untuk terus bersamanya."

"Aku dan Dong Sicheng akan kembali ke Hong-Kong dalam waktu dekat, Kuharap kau mengerti itu."

"Kau tidak mengerti Yuta, ada sesuatu yang membuat dirinya tidak akan kembali kesini lagi. Tolong jangan membuat dirimu menyesal dikemudian hari."

"Iya, aku menyukainya. Bahkan rasa sukaku jauh lebih besar dibandingkan dirimu. Kau bahkan tidak tau apapun tentangnya.")

Ucapan tersebut terus saja tergiang difikiran Yuta. Dia benar-benar dibuat pusing sekarang, ingin rasanya dia lupakan apa yang sudah terjadi akan tetapi, otaknya terus saja mengingatnya.

I MISS YUTA (Yuwin) {COMPLETTE}☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang