14. Kedatangan Lee Jeno
"Uhuk... Uhuk..."
Entah ini sudah yang ke berapa kali Yeji terbatuk dan merasa nyeri di ulu hatinya.
Sejak pulang sekolah ia tidak melakukan apapun, hanya terbaring di sofa ruang tamu dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya.
Salah satu tangannya tertekuk menutup area matanya untuk menghalau sinar lampu yang terarah padanya.
Dia tidak tertidur, atau tepat nya dirinya tidak bisa tertidur setelah mendapat hujatan kebencian dari akun miliknya.
"Melihat mu seperti ini benar-benar membuat ku merasa bahagia."
Yeji tersentak kaget ketika ada suara tiba-tiba. Ia terkejut ketika mendapati Jeno di sana, dengan pakaian serba hitam.
"Sejak kapan kau disini? Bagaimana cara mu masuk?" Tanya Yeji was-was.
Jeno terkekeh, ia berjalan mengitari area ruang tamu milik Yeji santai, "bukankah seharusnya hal yang kau tanyakan adalah kebenaran dari ucapan Yeonjun tadi?"
Yeji menatap Jeno yang tengah melihat figura foto miliknya tanpa niat menjawab.
"Wahhh, apa orang tua mu tidak memperdulikan mu? Kenapa tidak ada satupun foto keluarga?" Tanya Jeno santai.
"Keluar dari tem---" Yeji menghentikan ucapannya ia teringat akan satu hal.
"Bagaimana kau tau rumah ku?"
Jeno membalikan tubuh nya menatap Yeji remeh, "seharusnya kau tanyakan hal itu saat pertama kali aku ke sini bodoh."
Benar. Dia tidak memberi tahu letak rumahnya saat mereka memiliki tugas kelompok bersama tapi mengapa pria ini tau?
"Kau kaget?"
"Siapa kau sebenarnya? Dan kenapa kau melakukan ini?"
Lagi dan lagi Jeno terkekeh mengejek, "pertanyaan macam apa itu?"
"Apa orang yang mengirimi ku pesan teror itu juga diri mu?" Tanya Yeji pelan.
Bahu Jeno terlihat naik ke atas lalu berbicara, "apa harus ku jelaskan?"
Yeji terdiam, ia terkejut. Bukankah ia baru kali ini bertemu Jeno tapi kenapa rasanya pria itu banyak menaruh dendam padanya.
"Bagaimana pertunjukan dari ku? Menyenangkan bukan?"
"Hal apa yang ku lakukan hingga membuat mu seperti ini?"
Jeno tersenyum miring, ia memasukan tangannya ke dalam saku celananya, "kau benar ingin tau?"
Tidak ada jawaban, Yeji benar-benar was-was sekarang.
Dengan langkah pelan namun mengintimidasi Jeno mulai mendekati Yeji tak lupa seringai-an sinis tercetak di wajahnya.
"Kau pembunuh Hwang Yeji. Kau pembunuh teman trainee mu."
"Aku tidak melakukannya!" Bantah Yeji kencang.
"Kau tau kenapa aku semarah ini?-"
"-karena Trainee Han Sohee kekasih ku. DAN KAU MEMBUNUHNYA!!" Bentak Jeno bersamaan dengan tangannya yang mencekik leher Yeji.
"Kau bahkan tidak pantas di sebut manusia!" Bahagianya sambil terus mencekik Yeji.
Yeji meronta-ronta, namun tak berefek apa-apa, "le.. le.. lepas..."
"Kau memang tidak membunuh nya, tapi kau hanya diam saja saat dia dirundung! Kau tau betapa menderitanya aku ketika dia meninggal?"
"Dan kau dengan nyamannya menikmati kebahagiaan, sekarang katakan selamat tinggal pada dunia." Sinis Jeno.
TBC
Ini cuma cerita ya Yeoreobun jangan di bawa ke real life 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking (Jeno x Yeji) [END]
Fiksi PenggemarSemuanya berawal dari pemerintah yang mengeluarkan peraturan untuk artis di bawah umur Jeno x Yeji