32. Apalagi ini?
"Ada apa dengan ponsel ku?"
Suara dari belakangnya membuat Jeno mengumpat pelan. Ia berbalik menatap Karina yang sudah memakai jubah mandinya.
"Em? Tidak ada apa-apa. Tadi aku ingin bermain ponsel mu sambil menunggu, tapi kata sandinya selalu salah." Jelas Jeno berbohong.
Karina yang tidak menangkap keanehan mengangguk.
"Ada apa kesini?" Tanya Karina.
Jeno meraih tangan kanan Karina untuk di genggam lalu menatap gadis itu manis, "kau tidak suka?"
Karina dengan cepat menggeleng, "tidak. Tidak seperti itu."
"Lalu kenapa?"
"Seingat ku kita tidak ada janji, jadi aku sedikit bingung kau tiba-tiba datang."
"Kalau gitu anggap lah kejutan untuk tunangan ku yang cantik ini." Sahut Jeno.
Karina tersipu malu mendengarnya, ia melepaskan tangannya dengan wajah berseri, "kau keluar dulu, aku ingin pakai baju."
Ia mengangguk lalu berdiri, "cepatlah, aku tunggu di bawah."
Jeno berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar Karina rapat. Dengan cepat ia mengirimkan pesan pada Yeji begitu sudah jauh dari kamar gadis itu.
Aku berhasil.
~~~~
Hari masih begitu pagi namun Yeji sudah berada di kelas dengan telinga yang memakai earpods sambil menatap keluar jendela yang tengah hujan.
Tidak banyak orang yang ada di sekolah ini, hanya petugas sekolah dan beberapa guru. Tapi ia tak ambil pusing matanya terus fokus menatap keluar jendela, sedangkan telinganya mendengarkan suara dari earpods.
"Karina kau sudah bangun?"
"Sudah, Ma. Karina akan keluar sebentar lagi."
"Kalau gitu mama tunggu di bawah."
"Keluarga yang bahagia." Gumamnya pelan.
Ia terus mendengarkan suara-suara yang keluar dari earpods miliknya, mendengarkan seluruh percakapan gadis bernama Karina itu. Walau ia tau bahwa ini sudah melanggar privasi.
"Yeji~ya."
Reflek matanya menatap ke depan, melihat Yeonjun yang baru saja menyapanya, namun ia terlalu malas menyapa orang munafik.
"Kita bertemu di dekat rumah ku."
"Karina aku tidak bisa melanjutkan permintaan mu."
Alis Yeji mengerut pelan begitu mendengar suara laki-laki. Matanya kembali menatap Yeonjun yang sudah duduk membelakanginya.
"Ini bukan suara Yeonjun." Batinnya.
"Aku tidak perduli, aku tidak menerima alasan! Aku sudah membayar mu untuk menghancurkan hidup gadis itu."
Telinganya terus di fokuskan pada ucapan-ucapan itu, matanya dengan cepat melihat tombol rekaman yang sudah menyala untuk memastikan bahwa setiap kata sudah terekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking (Jeno x Yeji) [END]
FanfictionSemuanya berawal dari pemerintah yang mengeluarkan peraturan untuk artis di bawah umur Jeno x Yeji