35. Gara-gara Berita
"Benarkah?"
"Ini serius?"
"Aku tak menyangka."
"Kenapa gadis secantik dia punya pemikiran seperti itu?"
"Siapa yang menyebar?"
"Kemarin si Yeji itu, sekarang Karina. Aku jadi was-was dengan semua orang pemilik wajah cantik."
"Aku sampai tersedak ketika melihat beritanya tadi pagi."
"Akhir-akhir ini banyak sekali masalah."
"Sulit dipercaya, kenapa dia sejahat itu."
"Aku hampir masuk ke dalam pesona nya."
Yeji menarik pelan sudut bibirnya ketika ia melintasi koridor pagi ini.
Akun gosip sekolah benar-benar memiliki akses ke seluruh sekolah ini. Ia berjalan dengan bangga melewati seluruh kelas dan orang-orang di sekitarnya hingga sampai di kelas.
"Jaemin yang di video itu benar diri mu?"
Baru juga ia memasuki kelas, suara Renjun memasuki indera pendengarannya. Ia menatap Lia dan yang lain, yang tengah mengelilingi Jaemin tentunya.
"Ada apa dengan dirimu? Bukankah kami sudah mengatakan bahwa akan membantu biaya pengobatan ibu mu." Ucap Renjun.
Masih tak ada sautan dari Jaemin, sepertinya pria itu terlalu malu.
Shuhua menepuk pundak Renjun sekali, "biarkan dia menjelaskan jangan di pojokan seperti itu."
Renjun menghela nafasnya dan mulai menenangkan emosinya.
"Kau bisa menjelaskan nya pada kami jika kau mau, Jaemin." Ujar Lia ramah.
Jaemin masih tertunduk menatap meja besi miliknya.
Yeji berdecak berulangkali sambil menggelengkan kepalanya, "tak ku sangka dia selemah itu."
Kakinya mulai melangkah mendekati kerumunan Lia dan kawan-kawan lalu berdiri di belakang Jaemin memegang pundak pria itu, "tidak perlu di paksa. Bukankan di video itu sudah di jelaskan?"
"Yeji." Kaget Shuhua.
"Kenapa kau terkejut melihat ku?"
Shuhua menggeleng, "ahh, bukan gitu. Hanya saja aku terkejut, kau tau kan kalau di video itu siapa yang ditargetkan?"
Yeji mengangguk mantap, "tentu tau. Itu video hasil rekaman ku."
Semua yang berada di sana terkejut tak terkecuali Karina dan juga Jeno yang datang bersamaan.
Yeji yang mendapati Karina dengan wajah terkejut nya dengan santai melambaikan tangan, "selamat pagi pembunuh."
Lagi, lagi mereka terkejut dengan pernyataan gadis dibelakang Jaemin itu.
"Kenapa kalian terkejut?" Tanyanya pura-pura heran, "oh astaga aku lupa. Kalian belum tau bahwa Karina lah pembunuh trainee Han Sohee."
Bisikan baru mulai terdengar, mata Yeji benar-benar menatap Karina remeh.
Sedangkan di tempatnya Karina mulai berang.
"Apa kalian sudah tau bahwa beberapa orang dari keluarganya juga sama seperti dirinya sehingga harus masuk penjara berulangkali?" Tanya Yeni santai.
"Yang benar?"
"Dia serius?"
"Apa itu? Apa mereka mafia?"
"Maksudnya Yeji bukan pembunuh?"
Yeji menepuk tangannya sekali, "satu lagi. Apa kalian ta--"
"Tutup mulut mu jalang!!!" Bentak Karina dan mulai berjalan dengan penuh emosi ke Yeji.
Suara kaget datang bersamaan ketika Karina mencekik leher Yeji dan mendorongnya ke arah Jendela yang terbuka.
"Ya! Yoo Karina!" Bentak Jeno sambil mendekat.
"Jangan mendekat!!" Perintahnya mutlak, matanya kembali menatap Yeji horor, "kau pikir aku tidak berani melakukan ini?"
Nafas Yeji hampir habis, ia juga sebisa mungkin menahan badannya agar tidak terlempar keluar dari jendela tangannya berusaha melepaskan cengkeraman Karina di lehernya.
"Karina apa yang kau lakukan?! Kau gila?!" Teriak Haechan begitu sampai kelas.
Karina menoleh menghadap Haechan cepat, "aku memang gila. Tapi saudara mu ini lebih gila karena berani mengusik ku."
"Le.. pas.." ujar Yeji.
Bukan melepaskan Karina semakin mengeratkan cekikikan nya, "apa aku tidak dengar?"
Semuanya panik ketika melihat tubuh Yeji sebentar lagi terjatuh dari jendela. Sedangkan Yeji air matanya perlahan turun sendirinya.
"Astaga kau menangis? Bukankah kau Yeji si pemberontak? Kenapa menangis?" Goda Karina dengan nada meledek.
"Le... Pas.."
Karina mengangguk, "ahh, aku pasti akan melepaskan mu, tenang saja. Tapi keluar sana. Aku tidak sabar melihat mu berdarah-darah dari atas sini, Hahahaha."
"Dia seperti pembunuh."
"Aku ketakutan sekarang."
Haechan yang hampir kehilangan akal mendekat pada Ryujin di dekatnya, "panggilkan polisi."
"Tidak mau. Ini buk--"
"Shin Ryujin!!" Bentak Haechan.
Ryujin terkejut matanya menatap Haechan takut.
"Jangan gabungkan masalah kita dengan masalah ini. Aku akan memanggil guru, aku harap kau memanggil polisi." Pesan Haechan lalu pergi dari sana.
Berbanding lain dengan Jeno, pria itu berusaha kuat mendekat namun setiap kali ia melangkah mendekat Karina selalu mengetahuinya.
"A.. ku... Sulit ber... Nafas.." lirih Yeji.
Karina mengangguk, "maka dari itu, kenapa kau kembali?! Bukankah kau sudah tenggelam di sungai Han?!!!!"
Teriakan terdengar, beberapa orang mematung terkejut saat tubuh Yeji keluar dari Jendela.
Jeno juga terdiam di tempat dengan Lia dan yang lainnya, entah bagaimana selanjutnya.
TBC
Hahahaha kena gantung lagi kalian 🤣🤣🤣
Udah Deket ending nih.
Tim happy ending
Or
Sad ending
Oke see you, selamat menunggu 🤭
Tidur jangan dipikirin cerita ini, besok sekolah. Eaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking (Jeno x Yeji) [END]
FanfictionSemuanya berawal dari pemerintah yang mengeluarkan peraturan untuk artis di bawah umur Jeno x Yeji