41. Teokboki
Setelah pernyataan Jeno barusan, tak ada yang berani bereaksi. Aura kecanggungan sangat terasa di antara ke duanya.
Terutama Yeji, bagaimanapun juga kalimat itu sudah pasti untuk dirinya.
"Ayo ikut kami."
Keduanya tersadar dari Lamunannya menatap seorang polisi yang tengah memaksa seseorang untuk berjalan.
"Lepas. Saya tidak bersalah."
Mata Yeji melebar ketika sadar siapa itu.
"Mama?"
Nyonya Hwang langsung bergerak secara paksa ke Yeji, "Yeji~ya bantu mama, mama tidak bersalah."
Yeji hanya diam tak bereaksi ketika Nyonya Hwang mendekat dan meminta bantuan padanya.
"Maaf, Nona Yeji. Nyonya Hwang kami tangkap atas dasar penyebaran obat terlarang." Jelas Polisi tadi.
Nyonya Hwang dengan cepat menggeleng, "tidak. Itu bohong, Yeji."
Yeji menatap dalam mata dari wanita yang melahirkan nya, satu ingatan kembali terlintas. Bagaimana ibunya dulu ingin menjualnya dan tidak memperdulikan nya.
"Bawa, Pak. Saya tidak kenal dengan Nyonya ini."
Nyonya Hwang terdiam murka menatap anak gadis nya yang mengatakan tak mengenal dirinya, "Yeji~ya! Mama akan menghabiskan mu! Kalau kau berani melawan! Cepat bebaskan Mama!"
"Bawa, Pak." Ulang Yeji dengan segera polisi itu membawa wanita paruh baya itu pergi.
~~~~
"Kau tidak apa? Setelah kejadian ibu mu, wajah mu jadi muram." Ucap Jeno dengan dua botol Soju di tangannya.
Yeji mengangguk, "tidak apa. Aku hanya... Sedikit menyesal mengatakan tidak mengenalinya."
"Mengatakan hal seperti itu memang sedikit berlebihan, tapi kau pasti punya alasan mengatakan itu." Ucap Jeno mulai menuangkan Soju ke sloki milik Yeji.
"Datanglah ke penjara dan minta maaf besok." Lanjut Jeno.
Yeji kembali mengangguk, "aku juga berpikir seperti itu."
"Butuh teman?" Tawar Jeno.
Yeji berdecih sambil tersenyum setelah mendengar hal itu.
"Aku pikir besok aku juga akan mengunjungi Karina." Ucap Yeji sambil memakan teokboki yang sudah di pesan.
"Sepertinya aku juga akan mengunjungi dia." Ungkap Jeno.
Tak ada lagi suara dari keduanya. Mereka hanya diam menikmati teokboki serta Soju.
"Ku lihat, kau sangat tahan minum Soju." Ucap Yeji tiba-tiba.
Jeno menatap gelas slokinya sambil tersenyum kecut, "apa aku haru berterimakasih pada lelaki tua di sel ku, yang selalu memaksa ku minum?"
Yeji terkejut, matanya membelalak seketika, "ada Soju di penjara?"
"Mereka menyogok kepala penjara untuk hal itu."
"Dan kau meminumnya di saat umur mu belum dewasa?"
"Jika tidak seperti itu maka mereka akan menghabiskan ku."
Yeji menggelengkan kepalanya tak percaya. Bagaimana bisa di penjara juga ada hal seperti itu.
Keduanya kembali menyantap teokboki dan Soju di depan mereka. Jeno yang sedari tadi memiliki sesuatu yang di pikirkan lantas meletakkan sumpit nya dan menatap Yeji.
"Yeji~ya," panggilnya.
"Emm?" Gumam Yeji.
"Mau dengar satu cerita?"
TBC
Aku menghilang selama dua hari kemarin karena gak tau mau ngetik apa dan sekarang kembali, yeayyyy...
Sekedar menginfokan, mungkin chapter besok adalah chapter terakhir cerita ini.
Endingnya terima aja yah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking (Jeno x Yeji) [END]
FanfictionSemuanya berawal dari pemerintah yang mengeluarkan peraturan untuk artis di bawah umur Jeno x Yeji