Pake lagu sedih lagi, yuk. Saran ku sih pake lagu Undo punya Sana Nielsen. Tapi kalo gak ada pake musik lain juga gak apa :)
----
21. I Wanna Gone From This World
"Ada apa dengannya?" Tanya Lia ketika sudah mendudukkan dirinya di kursi sebelah Ryujin.
Ryujin tersenyum miring, "itu hukuman untuk seorang perebut." Ujarnya santai.
"Ku pikir Haechan sudah menjelaskan nya bukan bahwa mereka tidak memiliki hubungan selain saudara?" Tegur Jaemin.
Ryujin mengedikan bahunya acuh, "saudara juga bisa menimbulkan rasa yang lain. Bukan begitu Lee Haechan?"
Haechan menatap Ryujin heran, "kau tidak percaya bahwa aku menganggap nya saudara?"
Ryujin tak lagi menjawab ia berdecih sinis.
"Saya pastikan anak saya akan memuaskan hasrat anda, Tuan Lee."
"Saya minta secepatnya, karena saya sudah membayar anda setengahnya."
"Bibi Hwang?" Ucap Haechan tiba-tiba.
Nyonya Hwang menatap ke arah Haechan terkejut, "ke--ke--kenapa kau di sini?"
Ia tidak menjawab melainkan berjalan mendekat kearah Nyonya Hwang, "Apa maksudnya 'anak saya akan memuaskan hasrat anda' bibi?"
"Ini bukan urusanmu, jangan ikut cam--"
"BIBI MENJUAL YEJI, BEGITU?!" Bentak Haechan penuh emosi.
"Turunkan suara mu!" Ucap Nyonya Hwang ketika merasa banyak perhatian pada mereka.
Tuan Lee berdecak, "saya pamit. Jangan lupa bawa anak anda secepatnya."
"Ba-- ba-- baik, tuan."
Haechan masih tetap menatap adik dari ibunya itu serius, "sekarang jelaskan padaku, Bi."
Renjun yang merasa suasana mulai panas mulai mendekat, "kita bicarakan dengan kepala dingin, Haechan."
Nyonya Hwang menyunggingkan senyum sinis nya menatap Haechan serta berkata, "kau masih anak kecil, ini bukan urusan mu. Satu lagi, kalau kau bertemu Yeji bawa dia padaku jangan coba-coba menyembunyikannya."
Haechan menendang kursi asal menyalurkan emosinya setelah Nyonya Hwang pergi dari sana.
"Aku pamit dul--"
"Kalau kau pergi, kita benar-benar akan selesai, Haechan."
Shuhua menatap sahabatnya itu kaget, "Shin Ryujin kau gila?"
"Kau bilang kau tidak memiliki hubungan lebih dari saudara bukan? Dan lagi, ibunya juga mengatakan untuk tidak ikut campur." Ucap Ryujin tak terbantahkan.
Haechan berdecak kesal, "Yeji bisa melakukan hal gila, Ryujin!"
"Lalu kenapa? Itu hidupnya!"
Mata Haechan menatap Ryujin kecewa, "aku harap setelah ini kau mengeluarkan kata maaf Ryujin."
"LEE HAECHAN!" Panggil Ryujin kencang saat Haechan berjalan keluar café.
----
Air mata Yeji tidak berhenti berderai sejak ia keluar dari café Bless The Roll. Ia berjalan tak tentu arah dari sana.
Dadanya sesak begitu mengetahui fakta bahwa Mamanya juga tak menginginkan nya.
Untuk apa sebenarnya ia datang ke dunia jika harus menerima hal seperti ini?
Untuk apa ia berusaha menjadi yang terbaik kalau pada akhirnya dunia tidak menginginkan nya?
Untuk apa ia memiliki ibu jika wanita yang di anggapnya tidak mengerti akan dirinya?
Ia menepuk dadanya kencang berulang kali berusaha mengeluarkan sesak di sana.
"Akhhhhh!!!" Teriak nya kencang.
"Kenapa harus aku?! Kenapa harus aku yang menerima?! Kenapa?!!" Teriaknya lagi.
Tangisnya semakin kencang, ia memukul-mukul tanah kencang hingga menimbulkan bercak merah.
"Akhhhh!!!!!" Jeritnya tak tahan.
Seharusnya ia tidak berharap seperti itu pada Ibunya.
Apa belum cukup perundungan di sekolah?
Apa belum cukup perundungan di media?
Apa belum cukup semua ujaran kebencian yang ia terima?
Kenapa Ibunya memberi ide gila seperti itu?
Lantas untuk apa ia hidup sekarang?
"Aku lelah." Gumamnya meremas tangan-tangan nya.
Matanya menatap tulisan demi tulisan yang berada di pembatas jembatan sungai Han.
Ia menertawakan dirinya, "hidup akan berakhir dengan bahagia." Gumamnya membaca tulisan tepat di depannya.
"Bahkan kata bahagia seperti enggan datang pada ku." Gumamnya.
Dengan tekad besar ia menaiki pembatas itu. Berdiri di sana menatap air sungai Han yang tengah tenang.
Matanya mulai menutup perlahan, ia merentangkan tangannya bersiap menjatuhkan diri ke sungai itu.
"Selamat tinggal dunia." Ujarnya lirih.
TBC
Ada kata-kata yang ingin disampaikan?
Bagaimana chap kali ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking (Jeno x Yeji) [END]
Hayran KurguSemuanya berawal dari pemerintah yang mengeluarkan peraturan untuk artis di bawah umur Jeno x Yeji