34. Menguntit
Yeji terdiam di tempatnya setelah mendengar pernyataan Jeno. Ia tidak terlalu bodoh untuk menafsirkan maksud kalimat itu.
"Entah kau akan percaya atau tidak, tapi seperti itulah kenyataannya." Ucap Jeno di akhir lalu pergi ke meninggalkan ruang siaran duluan.
Setelah kejadian di ruang siaran tadi hawa Yeji dan Jeno jadi terasa canggung selama pembelajaran.
Keduanya bahkan tak ada komunikasi sama sekali hingga jam pulang ini.
"Yeji~ya, jeno~ya kalian piket hari ini tolong buangkan sampah biar aku dan yang lain yang menyapu." Pinta Felix -- pria Australia di kelas nya.
Yeji mengumpat dalam hati, sialan sekali cowok Australia itu.
Yeji dan Jeno mulai menenteng tempat sampah masing-masing. Yeji berjalan terlebih dahulu, demi apapun Yeji merasa sangat canggung sekarang.
"Sini biar ku bawa." Ujar Jeno tiba-tiba.
Yeji menoleh dengan cepat ia menggeleng, "tak perlu."
Selesai dengan urusan sampah ke duanya kembali ke kelas untuk mengambil tas dan pulang.
Yeji yang teringat sesuatu langsung melihat Jeno di sebelahnya, "aku akan tetap mengikuti Karina."
Jeno tak menjawab ia hanya melihat gadis itu dan pergi dari sana.
~~~~
Waktu hampir menunjukkan malam hari, Yeji sudah berada di dekat rumah Karina saat ini.
Ia merapatkan jaketnya menghalau hawa dingin masuk ke tubuhnya. Matanya terus menatap rumah Karina dari jauh.
Hampir satu jam ia menunggu namun masih tidak ada tanda-tanda kedatangan orang di sana dan Karina pun masih belum keluar dari rumah.
"Shit." Umpat Yeji kesal karena tidak ada yang datang sama sekali.
Setengah jam kemudian ia menunggu akhirnya seseorang datang ke depan rumah Karina, Yeji lantas menajamkan matanya melihat siapa gerangan orang itu.
Matanya membulat begitu tau itu siapa, "Jaemin?!"
Yeji cukup terkejut saat ini otaknya tidak bisa berpikir lurus.
"Besok masukkan ini ke minuman nya ketika ia di kantin." Suara Karina mulai terdengar di telinga nya.
Jaemin terlihat ragu mengambilnya.
"Ada apa? Cepat ambil!"
"Aku benar-benar tidak bisa melakukannya lagi Karina."
"Kau sudah ku bayar dengan mahal! Kenapa tidak bisa?!"
"Aku di bayar bukan untuk hal ini. Aku dibayar untuk mengajari mu pelajaran di sekolah. Aku benar-benar tidak bisa."
"Kalau gitu katakan selamat tinggal pada keluarga mu! Karena aku akan membunuhnya saat ini juga!"
Sepersekian detik kemudian Jaemin langsung berlutut menghadap Karina, "ku mohon tidak dengan keluarga ku."
"Kalau gitu ambil ini dan lakukan perintah ku. Atau aku akan memesan pemakaman untuk keluarga mu!"
Yeji mematikan rekamannya begitu Karina sudah masuk kembali ke dalam rumah.
Senyum sinis nya muncul keluar ketika jari-jarinya bermain di atas ponsel.
"Selamat datang di dunia baru, Karina."
TBC
Gua baru sadar kalo lusa udah sekolah 😭
Oh iya, kali ini aku buat banner di cerita ini gimana bagus gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Looking (Jeno x Yeji) [END]
Fiksi PenggemarSemuanya berawal dari pemerintah yang mengeluarkan peraturan untuk artis di bawah umur Jeno x Yeji