24 : | THE END |

3K 541 502
                                    

00:00 Malam


Di sebuah ruangan bawah tanah yang luas, terdapat banyak pack pack besar yang berisi sebuah narkotika dan obat obatan terlarang.

"Jadi... Ini mau kita import kemana? apa akan aman lagi? ingat! tahun lalu hampir ketahuan!" celetuk nona Jian membuka suara.

"Ke Jepang, tenang saja nona Jian... kali ini akan aman tentram dan sejahtera!!!" ujar pak Juan sambil mengacungkan jempol ke arah nona Jian.

"Rileks saja dulu," ketus pak Juan sambil menyodorkan sebotol Wine, "mari nikmati minuman bersama," ajak pak Juan merileks kan keadaan.

"Menurut kalian, bagaimana dengan pak Sunghoon? dan Alia??" tanya Najela membuka topik baru.

"Sunghoon harus mati dengan segera, karna dia penghalang untuk menjodohkan Satya dengan Naya!" ucap nona Jian geram!

"Tapi, bukan kah Sunghoon memang ayah dari Satya? Sunghoon itu posesif orang nya," tukas Najela.

"Tapi––"

"ANGKAT TANGAN! KALIAN KAMI TANGKAP ATAS TUDUHAN NARKOBA!" tiba-tiba beberapa kelompok polisi datang dan menodongkan pistol ke arah Juan, Jian dan Najela.

"MASUK LEWAT MANA IYEU KABEH?!" panik Najela.

"Berkat kita kok, mereka bisa masuk!" ucap Jayden dan Sunghoon serempak sambil memegang pistol mereka.

"Anj--"

"Serahkan diri kalian, atau mati hari ini?" ancam Mark.

"Mark?!" umpat Najela terkejut.

"Kamu berharap saya mati demi menjodohkan Satya dengan anak kalian? cih, harapan kalian terlalu tinggi!" ucap Sunghoon meremehkan.

Jian mengepalkan tangan nya kesal, "apapun yang saya ucapkan akan terjadi, kamu jangan main main dengan saya---"

"Harusnya kamu yang jangan bermain-main dengan Sunghoon, kamu mau membuat ulah pada Sunghoon? saya yang akan membalas kan dendam!" tukas Jayden memotong pembicaraan nona Jian.

"Cepat serahin diri kalian sebelum tempat ini di bom!" ancam Mark kembali.

Najela maju sambil mengangkat kedua tangan nya, "karna lagi gamau ketemu malaikat maut, yaudah deh serahin diri aja! borgol dong~" Najela menyerahkan diri.

"Sinting," umpat Sunghoon menatap heran Najela.

Dua orang polisi pun memborgol tangan Najela, lalu membawanya ke atas untuk di bawa ke kantor polisi segera.

"Bagimana tuan Juan dan nona Jian? sekali lagi saya ucap kan, serahkan diri kalian atau kalian mati di tempat ini!" tekan Mark sekali lagi.

Pak Juan dan Nona Jian terdiam, mereka tak tau harus berbuat apa sekarang, karena yang mereka hadapi adalah seorang ketua Yakuza, atasan seorang Mafia, dan seorang Mafia kelas kakap yang berasal dari Canada.

"Saya hitung dalam..."

"5"

"4"

"3"

"2"

"1"

"Bom waktu akan meledak dalam satu menit lagi!" peringat Mark.

Sunghoon dan Jayden segera berlari keluar melalui tangga yang memang tersedia di situ, sedangkan yang masih stay hanya beberapa orang polisi dan Mark.

Mark melihat ponsel nya untuk memastikan, "40 detik lagi, kalia memang ingin mati ternyata, goodbye!"

Mark dan beberapa orang polisi tersebut segera berlari menuju keluar ruangan bawah tanah. Sedangkan pak Juan dan nona Jian tersenyum kecut, hey dude! bom waktu akan meledak dalam 30 detik lagi!




Back || Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang