6 : | Kabur |

3.2K 688 504
                                    

Sunghoon tersenyum. "Kaya nya gue nemu ibu baru, buat Satya," ujar nya tiba-tiba.

Seketika, Sunoo yang tengah meminum kopi Sunghoon itu nyaris tersedak, dan menyemburkan kopi yang ia minum ke arah wajah Jungwon.

"Kena mulu aku tuh:("  batin Jungwon menggebu gebu.

"PA MAKSUT LO HOON?!" Sunoo heboh.

PPAK

Jungwon langsung menampol kepala Sunoo dengan penuh niat dan senyuman nya. Sunoo memegangi kepalanya yang berdenyut itu, lalu melirik Jungwon yang keadaan wajah nya basah.

Jungwon memasang wajah marah! Dengan jari telunjuk nya, Jungwon menunjuk tissue lalu beralih menunjuk wajah nya.

Sunoo yang mengerti pun melakukan apa yang di titah oleh Jungwon melalui bahasa isyarat tadi.

"Ga ada niatan nyari calon, won?" Tanya Sunoo setelah mengelap wajah Jungwon.

Jungwon mengambil sticky note yang sering ia kantungi berserta bolpoint kecil.

(  belum ada yang bisa nerima wonnie dengan baik... )

Sunoo mengangguk paham. "Saran, cepet cepet cari calon sebelum umur kamu 40 tahun ya, won," saran nya sambil memegang bahu kanan Jungwon.

"Heleh, lo ngomong kek gitu emang udah ada calon?" Celetuk Sunghoon dengan nada remeh.

"Idih, gue kan udah tunangan ya duda!" Balas Sunoo dengan tatapan julid nya.

"Idih, ldran kok bangga! Seneng ga tuh ldr?" Cibir Sunghoon.

BAAAGGHHH

BRUAAAKKKK

Cuman Sunoo yang berani melempar bos nya dengan kotak tissue sampai bos nya itu nyungsep ke belakang dan di timpa kursi putar nya.

"Ayo pergi won!" Ajak Sunoo sambil merangkul Jungwon, lalu pergi begitu saja meninggalkan Sunghoon yang kesakitan.

"BENDAHARA NGENT----"

•••

"Ini kan ruang bawah tanah, nah kita harus rebut kunci dari si om om dedemit tadi, terus naik tangga dan cari jalan keluar dari rumah gede tadi!" Usul Satya dengan suara berbisik.

Alia mengangguk paham dan girang. "Cara nya rebut kunci dari om dedemit nya gimana?!" Bisik Alia sambil melihat dua om om berbadan bongsor yang menjaga bagian pintu.

"Aku punya ide!" Ujar Satya girang.

"Apa apa?!" Ketus Alia nampak tak sabar.

"Kita pura pura tengkar, kamu harus pura pura nangis,  nah abis tu kamu pancing dua om om dedemit buat ngebelakangin aku, nanti aku ambil kunci yang kegantung di belakang nya si om om dedemit, paham?" Jelas Satya panjang lebar.

Sempat ngelag, hingga akhirnya konek lagi, Alia pun menganggukkan kepala nya pertanda paham. "Paham!" Bisik nya.

"Oke, mari mulai aksi nya!"

Back || Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang