TAHAP REVISI
Jay kembali? Atau bangkit dari kubur? Itu mustahil!!
--
"Ini ayah gue saha dah,"
"GA GA GAMUNGKIN! JAY SUDAH IS DEAD!"
"IMPOSSIBLE, NGAKU! PASTI LO ABIS SOGOK MALAIKAT MAUT KAN! BIAR BISA HIDUP LAGI?!"
". . ."
Squel Of Valuable
"Baik, cukup sekian les kita hari ini ya, Alia. Saya dapat melihat kemajuan kamu dalam pelajaran matematika ini, next minggu depan akan ibu beri soal tes ulangan! jadi belajar yang rajin, ya?" pesan sang guru.
Setelah membereskan barang-barang sekolah nya, Alia mengangguk paham sambil tersenyum sopan, "siap sir Irene! tes nya sudah ga nih?" ujar nya sambil bertanya.
Irene menggeleng, "tidak kok, cuman lima buah soal yang pernah kamu pelajari selama les privat!" jawab Irene girang.
Alia mengangguk paham, "oke sir, saya pulang duluan ya!" pamit nya pada Irene.
Irene mengangguk.
Irene Cindella
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gosah bertanya-tanya tentang marga nyet, aing sepupu nya Alluna,"
•••
"Ck, papa kemana sih? otw aja kaya barbie, lama banget!" kesal Alia sambil menyandang tas lilac nya di depan gerbang sekolah yang sudah sangat sepi.
"Emmmhhhh Satya lagi ngapain ya..." "Udah makan belum ya..." "Apa dia hari ini tertekan lagi??" "Kok terbayang muka om Sunghoon sih," "Jangan jangan aku sebenarnya suka bapak nya?!" "Ga! Ga mungkin! Inget Alia! Satya sama om Sunghoon juga punya perbedaan! yaitu warna rambut mereka!"
Asik sendiri dengan dunia nya.
Hingga tiba-tiba, sebuah mobil hitam pekat berhenti tepat di depan Alia. Dua orang pria asing berbadan kekar keluar dari dalam mobil dan menyeret Alia untuk masuk kedalam mobil.
"H - hah?! siapa kalian?! AAAA PAPI TOLONG ALLMMMMMHHHHH" jerit Alia ketakutan, namun akhirnya ia di bekap dengan sebuah kain yang sudah di berikan obat bius.
Alhasil Alia tumbang. Badan mungil nya langsung di gotong dan di masukan kedalam bagian bagasi mobil, tak lupa kedua tangan Alia di ikat dan kaki nya di ikat agar ia tak berontak saat sadar nanti.
Mobil berwarna hitam pekat itu pergi membawa Alia, tanpa sadar mereka meninggalkan ponsel Alia yang terjatuh. Tak lama kemudian, Irene datang dan meraih ponsel Alia yang tergeletak begitu saja.
"Lah kok hp nya bisa jatuh?" gumam nya heran.
Sebuah mobil abu-abu pun berhenti di depan Irene, dan kaca mobil tersebut perlahan terbuka dan menampakkan sesosok duda kembang alias Jake.
"Hay kak Irene," sapa Jake.
Irene tersenyum, "hay juga Jake, ohiya! ini hp anak mu kan?" Irene menyodorkan ponsel Alia.
