Warn! Chapter ini kebanyakan nyeritain flashback, ok!
Sider jangan dekat dekat!! Mari vote dan comment buat menghargai karya author okee?
Happy reading all !!.
.
.Kumasih disini menunggu pagi
Seakan letih tak menggangguku- Noah -
Adiratna Aelasha, kelahirannya menjadi kebahagiaan bagi orang-orang sekitarnya. Orang-orang yang sudah menunggu kehadirannya, bahkan saat dirinya masih di dalam rahim sang ibu. Tapi tentu saja, dari semua orang itu, orang tua dari Ratna sendirilah yang sangat bahagia. Malaikat kecil mereka lahir tanpa cacat, dan dengan badan yang sehat.
Bersamaan dengan keringat dan air mata ibu yang keluar, tangisan bayi itu terdengar. Tidak memungkiri jatuhnya air mata kebahagiaan dari orang lain. Adiratna Aelasha, yang berarti permata indah nan mulia, serta jujur. Orang tuanya memberikan nama itu kepada Ratna, dengan harapan malaikat kecil mereka tumbuh menjadi pribadi yang mulia serta jujur. Bersinar dan membahagiakan orang lain bagaikan permata yang indah. Dan jujur, itulah yang coba Ratna lakukan.
Papa Ratna adalah seorang pilot. Karena itu dirinya jarang berada dirumah. Namun, sekalinya beliau mendapat kesempatan berada dirumah, beliau luangkan waktunya untuk bermain dan mendidik anak semata wayangnya.
Sedangkan mama Ratna hanya ibu rumah tangga biasa. Ibu rumah tangga yang sangat suka memanggang kue. Karena itu, terkadang mamanya Ratna suka mengajarkan Ratna memanggang kue. Walaupun si kecil Ratna hanya baru bisa mengayak tepung dan maizena, sekaligus bermain dengan benda putih halus itu. Mamanya akan selalu tertawa ketika melihat pipi Ratna penuh dengan tepung terigu dan maizena. Intinya, Ratna tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang.
Makanan kesukaannya adalah makanan manis. Sejak kecil, karena suka membantu mamanya membuat kue, Ratna sangat suka makanan manis. Terutama cokelat. Dia banyak memakan makanan manis sebagai camilan, hingga berat badannya bertambah. Dirinya tidak masalah dengan itu. Ratna masihlah anak kecil yang polos, berat badan tidak jadi hal yang ia pikirkan pada masa itu.
Dan seperti yang diharapkan, Ratna tumbuh menjadi anak yang sopan dan ceria. Dirinya selalu berusaha menghindari masalah. Ratna tidak mau merepotkan orang tuanya yang sudah berusaha keras. Dan tidak mau membuat papanya menyesali keputusan mereka untuk tinggal di desa. Ratna dan keluarganya adalah orang yang cukup mampu. Tapi papanya memilih untuk tinggal di desa karena udaranya lebih sehat untuk pertumbuhan anaknya, dibandingkan dengan kota yang cukup padat. Selain itu, orang desa lebih ternilai ramah, daripada warga kota yang sibuk bekerja berlalu-lalai.
Ratna sendiri menyukai tinggal di desa. Meskipun sering dipandang sebagai kampungan oleh orang luar, desa memiliki segalanya. Dan hal yang paling Ratna suka dari desa, adalah teman sekolahnya. Mungkin Ratna memang tidak terlalu dekat dengan mereka, tapi teman seumuran Ratna sangat openminded, dan mau bergaul dengan siapa saja. Semuanya ramah, dan itu membuat Ratna memiliki masa SMP yang adem ayem, layaknya udara disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURITIES ✅
Fiksi RemajaSemua orang pasti pernah insecure, bahkan hal itu bisa di anggap wajar kini. Namun beda halnya dengan insecure yang menjerumus ke perasaan takut dan terjebak dalam bayang-bayang menjadi sempurna, seperti Ratna. Sebuah kejadian membuat Ratna terjeba...